Chapter 6

591 76 2
                                    

Aku malu sekali terlihat seperti seorang anak kecil yang terlalu bersemangat menghabiskan es krim sampai tidak sadar bahwa aku belepotan. Ini semua salah si pirang menyebalkan itu. Aku dan ketiga temanku mulai melangkahkan kaki kami dan berdiri dari meja kami. Dan tentu saja, para ular di meja seberang langsung memperhatikan kami. "Kenapa cepat sekali kalian pergi?" cibir Draco. Aku hanya mendengus kesal sambil melirik ke arahnya dengan tajam. Aku melihat seringai menyebalkan itu lagi. Aku bahkan tidak yakin orang yang ku temui di menara astronomi kemarin adalah Malfoy.

Bisa ku lihat kini Draco memperhatikan ku sambil menopang dagunya dan senyuman terukir diwajahnya. "Apa sih mau mu?" tanya ku kesal pada mereka. "Mau kami adalah, kalian pergi saja dari Hogwarts, toh kalian itu hanya merusak keindahan Hogwarts" ucap Pansy sambil mencibir kami. Aku yang sedari tadi sudah kesal melihatnya menempel pada Draco pun tidak bisa menahan emosiku. Aku langsung menghampirinya dan menarik kerahnya. Aku melotot dan menatapnya tajam. "Coba ulangi apa yang kau katakan" ucapku dingin dan penuh penekanan.

Daphne yang kebingungan segera bangkit dan mendekat ke arahku. "Helene, tolong lepaskan dia. Dia memang kelewatan, tolong lepaskan dia" ucap Daphne padaku. Aku masih tidak bergeming dengan ucapan Daphne. Mataku masih menatap tajam Pansy. "Ku bilang, coba ulangi apa yang kau katakan barusan" ucapku lagi. Kini aku mulai mengeratkan cengkramanku pada kerah Pansy. Ketiga temanku terkejut dan tidak mampu berkata kata melihat reaksiku.
"Hey mate, apa kau tidak ingin melerai mereka?" bisik Blaise pada Draco.

Draco hanya menggeleng sambil tersenyum menatapku yang masih mencengkram kerah Pansy. "Ku peringatkan padamu Parkinson, sekali lagi mengoceh didepanku, aku akan membuat wajahmu menjadi seperti troll" ucapku tajam dan melepaskan cengkramanku di kerah Pansy. Membuatnya terjatuh dan terbatuk. Aku langsung keluar dari Three Broomsticks disusul ketiga temanku dan sesekali mereka beradu pandang. Samar samar aku mendengar Daphne mengomeli Pansy.

Draco Pov

Aku melihat Helene keluar bersama ketiga temannya,sepertinya mereka akan menuju Hogsmeade. Aku pun berinisiatif mengajak Crabbe, Goyle, Blaise dan Theo. Tapi Pansy mendengar dan merengek untuk ikut. Dia mengajak Daphne. Aku tidak masalah dengan Daphne, karena Daphne tidak mengganggu ku. Beda dengan Pansy. Dia selalu saja menempel padaku dan itu membuatku risih. Saat kami tiba di Hogsmeade, aku melihat Helene masuk ke Three Broomsticks.

"Hey itu Potter dan teman temannya, haruskah kita kesana?" tanya Blaise. Aku membalas dengan anggukan. Kami memasuki Three Broomsticks, aku langsung mengedarkan pandangan ku, dan aku melihat seorang gadis dengan rambut ash grey yang diikat seadanya, mata abu abunya berbinar binar saat sedang tertawa bersama teman temannya. Aku ingin jadi satu satunya pria yang bisa mengukir senyuman cerah untuknya. Tiba tiba mereka memandang aku dan teman temanku.

Kami langsung duduk di tempat yang tidak jauh dari mereka, karena aku masih ingin menatap gadisku dengan mudah. Tiba tiba Pansy melingkarkan tangannya di lenganku. "Apa yang kau lakukan? Lepaskan" jawabku ketus. Namun dia malah semakin mengeratkan tangannya. Menyebalkan sekali. Aku memutar bola mataku malas, dan aku tidak sengaja melihat Helene menatap sinis Pansy yang sedang menempel padaku. Dia terlihat kesal, menatap kami sinis lalu membuang muka dan mengerucutkan bibir mungilnya. Itu menggemaskan.

Tiba tiba dia menegak Butterbeer seperti orang marah dan aku terkikik geli melihatnya belepotan seperti seorang anak kecil. Dia terlihat imut sekali. Blaise hanya menatapku dan ikut tersenyum, mendekatkan kepalanya padaku dan berbisik padaku. "Hey mate, ku rasa kau benar. Dia bahkan terlihat lebih cantik dari rumornya. Kau yakin dia bukan veela?"
Aku tertawa geli mendengar komentar Blaise. Aku pun tidak menyangka kalau dia adalah manusia. Karena dia terlalu cantik untuk ukuran manusia.

DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang