Setelah kejadian Gallagher membawaku ke menara astronomi, tidak sedetikpun teman temanku membiarkan aku sendirian. Terutama Draco, dia tidak akan diam saja jika aku terlihat seorang diri. Hari itu kami sedang ada mata pelajaran ramuan. Prof.Snape mengacak urutan kami, sehingga murid Slytherin duduk bersama murid Gryffindor. "Malfoy dan Potter, Greengrass dan Granger, Nott dan Weasley, Zabini dan Longbottom, Gallagher dan Castiello" seketika mata teman temanku dan Draco membulat sempurna. "Professor, biar aku yang bersama Castiello" ucap Draco cepat, namun Prof.Snape menolaknya.
Dengan cepat Gallagher duduk disebelahku, atmosfer diruangan itu berubah. Aku berusaha bersikap senormal mungkin pada Gallagher, dan berusaha mati matian mengabaikan ketakutanku padanya. Diluar dugaan, Gallagher tidak melakukan apapun yang membuatku semakin takut padanya. Setelah pelajaran ramuan selesai, aku segera membereskan buku dan pena bulu ku, lalu bergegas meninggalkan ruangan itu. Hermione segera menggandeng tanganku dan Harry serta Ron berjalan dibelakang kami. "Kau baik baik saja Helene?" tanya Hermione padaku, dan aku mengangguk lemah. Umbridge mulai semakin menggila, dia mulai menerapkan peraturan yang tak masuk akal.
Musik dilarang, murid murid dilarang bercanda disekitar koridor, pakaian harus rapi, murid laki laki dan perempuan harus berjauhan, dan masih banyak peraturan konyol lainnya. "Kita harus bertindak. Aku tidak mau seperti ini terus Harry" ucap Hermione berang. Kami akhirnya mengumpulkan murid murid yang ingin belajar mantra untuk pelajaran PTIH. Karena Umbridge tidak mengajarkan mantra apapun pada kami, kami memutuskan untuk mencari guru sendiri, yang sudah berpengalaman dengan hal hal yang ada di luar sana, dan orang itu adalah Harry. Setelah berkumpul, kami berkunjung ke pondok Hagrid dan Hagrid mengajak kami ke Hutan Terlarang, disana ada seorang raksasa yang Hagrid bilang adalah adiknya.
Akhirnya kamipun memutuskan untuk menamai perkumpulan kami dengan nama Dumbledore Army(DA). Lalu kami mulai menulis nama kami yang ikut bergabung di perkumpulan ini. "Sekarang kita membutuhkan tempat untuk latihan" ucapku pada mereka. Mereka terlihat berpikir keras untuk mencari tempat yang cocok untuk latihan kami. Draco juga ikut bergabung dalam DA, itu membuatku sangat senang dan lebih merasa aman. Saat kami tengah kebingungan untuk mencari lokasi, Neville berkata pada kami bahwa dia menemukan sebuah ruangan yang cocok untuk latihan kami. Neville menemukan ruang kebutuhan.
Namun sepertinya kabar bahwa kami memiliki organisasi rahasia mulai terdengar ditelinga katak betina itu. Bahkan kini dia menambahkan peraturan konyol bahwa tidak boleh ada organisasi rahasia disekolah. Hermione membuat galleon palsu yang akan menghangat jika tiba waktunya kami untuk berkumpul. Pertemuan pertama kami dengan DA, kami belajar mantra pelucutan. Expeliarmus!
Mantra ada disetiap sudut ruangan itu, Harry melatih kami berpasangan, aku bersama Draco tentunya. Dan setiap aku berhasil, Draco akan memelukku dan menciumku lembut hingga membuat murid yang lain iri."Jika dia tidak secantik Helene, seharusnya dia sadar akan posisinya untuk mengejar Malfoy" ucap salah satu murid Huflepuff saat kami sedang beristirahat. "Ada apa?" tanyaku ramah pada mereka. Mereka lalu menceritakan tentang murid tahun pertama yang selalu mengejar Draco, murid yang aku tendang wajahnya beberapa saat yang lalu rupanya. Aku hanya tersenyum menanggapi cerita beberapa gadis Huflepuff itu. Lalu kami mengakhiri pertemuan kami, kami berjalan mengendap endap supaya tidak ketahuan oleh Filch atau kucingnya. Kami sudah beberapa kali melakukan pertemuan DA, dan sepertinya Umbridge semakin curiga dengan kami.
Terbukti dari dia merekrut beberapa siswa untuk menyelidiki organisasi rahasia yang kami bentuk. Ada Aidan dan Pansy, juga beberapa murid Slytherin yang tidak aku ketahui namanya. Mereka bekerja untuk Umbridge, demi tambahan nilai lebih tepatnya. Aku dan DA pun menjaga jarak kami supaya mereka tidak curiga. Ku rasakan galleon dalam saku jubahku menghangat, berarti malam ini akan ada pertemuan untuk DA. Aku dan teman temanku sudah tiba di ruang kebutuhan, kami belajar mantra patronus hari ini, mantra yang Harry gunakan untuk mengusir dementor. "Kalian harus mengingat kenangan indah kalian, sekuat mungkin ingat memori itu, lalu ucapkan Expecto Patronum" ucap Harry lantang pada kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Fanfiction[COMPLETED] Bagaimana jadinya jika murid dari dua asrama yang sangat terkenal selalu bermusuhan saling jatuh hati? Apakah mereka akan mengikuti kata hati masing masing dan bisa bersama atau akan tetap bersikukuh pada ego masing masing untuk tetap s...