Enoch memutuskan untuk membawa Kael pulang saja karena alibi yang dia katakan beberapa jam lalu membuat sahabatnya kecewa. Sebelum mengantarnya pulang argumen diantara mereka sempat terjadi. Namun Enoch memilih diam dan tak ingin memperbesar permasalahan yang ditimbulkannya.
Sebenarnya dia ingin memberitahu jika wanita itu telah kembali. Tetapi, dia mempertimbangkan jika ia memberitahukan, artinya dia telah memisahkan dua insan yang mulai menerima satu sama lain. Hal itu tidak mungkin dia lakukan.
"Apa yang akan dia lakukan setelah kembali? Apakah dia mulai menyusun rencana?" Enoch menggumam sambil membutar otaknya kearah sosok wanita yang dilihatnya di restoran beberapa saat lalu.
Saat masih berperan dengan pikiran, matanya mengkap satu objek yang membuat ia menghentikan mobilnya. Iapun memastikan jika penglihatannya tidak salah. Dari jarak beberapa meter, terlihat sosok gadis yang sedang membeli balon untuk seorang anak kecil. Balon yang berbentuk hati.
Untuk meredakan rasa penasarannya, Enoch memutuskan untuk menemui gadis tersebut. Iapun berjalan mendekatinya.
"Channa," panggilnya kepada sosok gadis yang dilihatnya tadi.
Channa yang sudah memberikan balon kepada anak lelaki itu, seketika menoleh dan mendongak sedikit agar dapat melihat sosok yang memanggilnya. Kerutan didahinya tercetak. Ia tidak mengenal pria itu, tetapi dia juga pernah bertemu dengannya saat pernikahannya.
Enoch yang menyadarinya otomatis memperkenalkan diri. "Ohya, aku Enoch sahabat Kael,"
"Maafkan aku," sesal Channa setelah tahu siapa pria itu. Dia langsung berdiri tegab sambil menglap tangannya lalu mengulurkannya kearah pria tersebut.
"Jangan melakukan itu," Enoch terkejut saat melihat apa yang gadis itu lakukan. Baginya itu tidak pantas untuk seorang gadis cantik sepertinya.
"Maaf. Apa kau sendiri?" Tanya Channa sambil celinak-celinuk dibelakang pria itu.
Enoch pun meresponnya dengan anggukan. "Suamimu sudah kuantar pulang," sahutnya. "Sedang apa kau disini?"
"Aku seharusnya sudah sampai kerumah, tapi aku melihat anak kecil yang sedang menangis jadi aku membantunya," jawab Channa sembari terkekeh.
"Kau sangat lucu," Enoch ikut terkekeh. "Akan kuantar kau pulang."
Channa ingin menolak, namun setelah melihat jam tangannya diapun menyetujuinya.
Keduanya segera menancap gas dan memutar balik arah menuju kediaman Lilith. Perlu memakan waktu beberapa menit hingga mereka sampai.
Channa keluar dari mobil yang diikuti oleh Enoch. Lantas keduanya masuk kedalam rumah tersebut. Saat memasuki ruang keluarga, Keduanya dikejutkan oleh sebuah perdebatan antara Tuan Lilith dan putranya.
"Ayah tidak mau tahu, jika kau menolak permintaan ayah maka akibatnya kau tidak akan mendapatkan apapun selain tangan kosong," Ucap Adley ultimatum.
Ucapan itu mampu menohok relung hati Kael. Dia tidak menyangka akan menerima ucapan menyakitkan itu. Hatinya sangat sakit. Dia bahkan begitu terhempas dengan semua ucapan-ucapan yang ayahnya lemparkan kepadanya.
"Apa aku anak ayah?" Tanpa diperintah Kael tiba-tiba menanyakan status dirinya.
Semua tampak kaget dan membisu termaksud Adley. Pria tua itu terpojok oleh pertanyaan yang tidak pernah dia sangka.
"Apakah aku dari bagian dirimu Tuan Lilith?" Kael tetap mempertanyakan apakah dia bagian dari diri seorang Lilith? Atau apakah dia hanya seorang anak asuh yang beruntung dibesarkan oleh keluarga terkenal itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
After Second Marriage(Completed)
Romance17+⚠️ :Konflik ringan! (Don't copy my story, please!) Follow me sebelum baca, terima kasih! Mulai: 2 Maret 2021 Selesai: 23 mei 2022