BAB 21-Dae'sa

984 45 1
                                    

Pagi yang cerah Channa menyiapkan sarapan untuk mereka. Gadis itu membuat makanan yang sudah Hanung ajarkan padanya beberapa hari lalu. Sebenarnya dia malas untuk bergegas kedapur namun mamanya tetap keukuh agar dia melayani suaminya dengan baik.

"Aku akan keluar kota," kata Kael tanpa menatap Channa. Pria itu sibuk mengetik sesuatu diponselnya.

"Sekarang? Kok mendadak?" Tanya Channa heran. Dia menatap pria itu curiga.

"Apa aku harus memberitahumu sebelum berangkat?" Kael menatap gadis itu kesal.

Hati Channa sakit mendengar hal itu. "Aku pantas tahu, aku ini istrimu."

Kael bangkit, "itu hanya perjodohan. Kau tahu? Aku tidak menginginkannya!" Pria itu meninggalkan Channa tanpa menyentuh makanan yang telah disiapkannya dengan susah payah.

Channa merasakan dadanya sesak. Ini ucapan yang paling menyakitkan yang pria itu lemparkan padanya. Sungguh miris hidup yang ia jalani seorang diri.

Setelah Kael benar-benar meninggalkannya, gadis itu berusaha tidak memikirkan apa yang telah terjadi pagi ini. Dia harus menerima konsekuensinya agar pertahanannya semakin kokoh.

Ting! Tiba-tiba suara bel berbunyi. Channa cepat-cepat menghapus air matanya dan menunju pintu. Cheklek! Setelah terbuka, Channa dikagetkan dengan seorang pria paruh baya yang berada dihadapannya.

"Paket untuk Nona," kata pria itu yang tak lain adalah seorang kurir memberikan sebuah kotak kepada Channa.

Channa menerima peket itu dengan ragu, serta kebingungan. "Ini dari siapa?"

"Saya tidak tahu, Nona. Saya hanya ditugaskan untuk mengirim paket dialamat ini," kata kurir itu. "Tolong ditandatangani."

Channa mendatanganinya lalu masuk kedalam. Dia sangat penasaran dengan paket yang entah dari siapa pengirimnya. Berbagai opini telah bersarang diotaknya. "Apakah ini bom?" Dia menaruh kotak itu keatas meja, serta memandangnya ragu-ragu.

Terbesit rasa ingin membuang kotak itu, tetapi rasa penasarannya sangat mendominasi. "Apa aku harus membukanya?" Tiba-tiba tangannya bergetar. Dengan penuh rasa penasaran dan juga takut iapun membuka kotak tersebut.

Dia menutup matanya erat. Tak ingin melihat apa isi kontak itu. Perlahan iapun membuka kotak itu. Channa membuka matanya sedikit lalu membelalak kaget ketika melihat apa isi kontak tersebut.

Sebuah Gaun indah dengan sepatu yang harganya fantastis. Ini mimpi. Dia pasti sedang bermimpi. Channa mencari-cari sesuatu dikotak itu hingga ia menemukan secakir kertas dengan tulisan yang super indah.

Pakailah gaun itu dan aku akan menjemputmu.

-Dae'sa

"Dae'sa!" Channa menutup mulutnya agar tidak berteriak. Dia tidak percaya jika pria itu akan mengirimkannya paket dengan gaun yang super indah. "Tapi, kemana dia akan mengajakku? Ah tidak. Aku tidak ingin pergi dengannya. Kael akan marah jika aku bersamanya."

*

Sementara disisi lain, Kael menaiki Jet Lilith Campany bersama Dissa dan juga Genta. Mereka akan keBali. Menghibur Genta yang terus merengek ingin diajak liburan bersama.

Dissa tersenyum lebar merakan kepuasan yang selalu berpihak padanya. Dia tidak perlu bekerja keras untuk hal itu karena Genta berada ditengah-tengah mereka.

"Apa kau senang?" Tanya Kael tiba-tiba. Senyum pria itu mengembang kearah wanita yang berada disampingnya.

"Tentu saja," Dissa membalasnya. "Aku ingin selalu seperti ini."

After Second Marriage(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang