Channa menatap layar ponselnya sambil tersenyum. Memandangi kalender yang berada diponsel tersebut. Hari ini genap 1 bulan pernikahan mereka. Masih seumur jagung tetapi Channa sudah merasakan jantungnya bertrampolin ketika mereka bersama.
"Kau sedang melihat apa?" Calla mendekati sahabatnya.
Channa yang mendengar suara sahabatnya langsung menutup layar ponselnya. "Aku hanya melihat berita," sahutnya dengan berbohong. Dia tidak ingin jika sahabatnya itu mengolok dirinya.
Calla menyipitkan matanya. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu. Tetapi, dia tidak ingin menanyakan ada apa dengannya. Alhasil dia hanya tersenyum. "Aku sepertinya kelaparan."
"Maaf aku tidak bisa menemanimu hari ini, Cal," balas Channa sambil membereskan tasnya. Sebenarnya dia hanya ingin pulang dan membaringkan tubuhnya.
"Ohya, kalau begitu aku ke cafe sendiri saja." Calla tersenyum canggung dan berlalu meninggalkan sahabatnya.
"Maafkan aku, Cal," Channa sangat merasa bersalah telah membuat sahabatnya kecewa. Tetapi, dia hanya ingin sendiri sekarang. Entahlah, moodnya sedang kurang baik.
Ketika Channa sedang berjalan melewati korodor-koridor kelas, Dae'sa menghalangi langkahnya. "Aku tidak ingin diganggu," terang Channa sambil mengambil haluan agar terhindar dari pria itu.
Namun, Dae'sa tetap menghalangnya. Bahkan, pria itu memojokannya kedinding dan membuat tubuh mereka terasa intim, hingga menyisahkan jarak beberapa senti. "Aku menyukaimu, Cha!" Entah keberanian dari mana, Dae'sa benar-benar mengungkapkan perasaannya. Menurunya pendekatan yang selama ini dia usahakan terasa sia-sia saja.
Channa menggeleng kuat. "Lupakan saja, Sa. Aku sudah menikah tidak mungkin aku membalas perasaanmu," jelasnya dan menatap wajah pria itu.
"Pernikahan itu hanya perjodohan saja, aku masih punya peluang untuk mendapatkanmu." Keukuh Dae'sa sembari mengelus wajah Channa. Dia sangat menyukai gadis ini.
Channa terdiam setelah mendengar ucapan itu. Apa yang dikatakan oleh pria itu ada benarnya. Pernikahan itu hanyalah perjodohan. Tapi, dia sudah menjadi seorang istri artinya dia harus menerima apapun konsekuensinya.
"Maafkan aku, Sa. Lupakan perasaanmu. Aku tidak bisa membalas perasaanmu," setelah mengatajan hal itu, Channa meninggalkan Dae'sa.
Tanpa mereka sadari, banyak yang menatap mereka terkejut. Ada yang berteriak dan juga mencemooh Channa.
Dae'sa sangat terpukul oleh penolakan gadis itu. "Aku pasti bisa mendapatkanmu," tekadnya dan meninggalkan tatapan-tatapan para Mahasiswa.
Tak jauh darinya, Rich yang mendengar jika gadis itu sudah menikah, membuat hatinya sakit. Dia meruntuki dirinya yang hanya diam tanpa bertindak. Dan akhirnya dia kehilangan gadis pujaannya. Tetapi, Rich bukanlah Dae'sa yang ingin merebut seorang istri dari suaminya. Alhasil dia akan mundur dan membiarkan Channa bahagia bersama pernikahannya.
"Hmm," Calla berdeham setelah mendapati pria itu.
Rich hanya menoleh lalu meninggalkan gadis itu. Dia tidak ingin berbicara sekarang.
Calla yang mendapatkan pengabaian oleh Rich hanya tersenyum perih. "Channa Keparat!"
*
Seorang anak berusia 5 tahun baru saja keluar dari bandara bersama ibunya. Kedua insan itu mendekati sebuah mobil yang sedari tadi menunggu kedatangan mereka.
"Selamat datang nyonya," sambut seorang paruh baya dengan santunya.
Wanita itu tersenyum. "Pak Nestor, apa kabar?" Dia membalasnya berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Second Marriage(Completed)
Romansa17+⚠️ :Konflik ringan! (Don't copy my story, please!) Follow me sebelum baca, terima kasih! Mulai: 2 Maret 2021 Selesai: 23 mei 2022