13

57 8 3
                                    

Kayaknya lagu di media cocok sambil baca chapter ini. Cobain..

✨✨✨

"Udah bangun ?" Tanya Jaehyun sembari menyedu kopi untuknya dan teh hangat untuk Sihyeon.

"Udah bangun ?" Tanya Jaehyun sembari menyedu kopi untuknya dan teh hangat untuk Sihyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sihyeon masih mengumpulkan kesadarannya.

"Nih" Jaehyun menyodorkan gelas teh nya untuk Sihyeon.

"Makasih dok" Sihyeon menerima uluran Jaehyun.

Hanya satu tegukan Sihyeon meletakkan kembali gelas tehnya pada nakas disampingnya.

"Aku harus pulang dok, terimakasih waktu dan tehnya" ucap Sihyeon lalu beranjak dari tempat tidurnya

Ketika hendak keluar ruangan, Jaehyun menginterupsi "Sihyeon, itu obatmu"

Sihyeon menengok pada plastik berisikan obat-obatnya di atas meja kerja Jaehyun. "Makasi dok"

"Sihyeon ?" Panggil Jaehyun

Sihyeon menengok.

"Whenever you need. You can come" ucap Jaehyun tersenyum tulus.

Sihyeon mengangguk lalu mengambil obatnya dan buru-buru pulang.

Ia melangkahkan kaki keluar rumah sakit tempat Jaehyun bekerja.

"Udah ?" Suara familiar menginterupsi langkah Sihyeon, ia membalikkan badannya dan benar saja telah ada Jeno di belakangnya.

Jeno adalah Jeno. Mana mungkin ia membiarkan Sihyeon sendirian dengan keadaan seperti tadi malam. Ketika Jeno mengirimkan pesan pun, sebenarnya ia telah berada di dekat Sihyeon. Hingga ketika Sihyeon termenung memandang Sungchan dari jauh, dirinya berdiri tak jauh di belakang Sihyeon mengamati. Sampai ketika ia harus semalaman menunggu Sihyeon keluar dari rumah sakit ini.

"Sini, naik" Perintah Jeno agar Sihyeon menaiki motornya.

Sihyeon menurut.

✨✨✨

Hari ini Sihyeon tidak masuk sekolah. Jeno menemaninya hingga siang hari namun beberapa menit lalu harus pergi, katanya ada hal yang harus Jeno lakukan. Entahlah, Sihyeon tak bertanya lebih lanjut.

Saat ini Sihyeon sedang terdiam di balkon kamarnya mengamati mobil yang berlalu lalang pada jembatan Mapo di bawah apartemennya. Semilir angin musim panas menerpa tubuhnya. Ia tetap berdiri tanpa berniat memasuki apartemennya.

Tit tit tit

Bunyi seseorang memasukkan kata sandi pada gagang pintu Sihyeon. Sihyeon tak berniat menoleh. Mungkin Jeno-nya sudah kembali.

Ceklek

Derap langkah kaki berjalan mendekatinya hingga terasa sentuhan lembut melingkar pada pinggangnya.

"Kenapa tadi nggak masuk ?" Tanya lelaki dengan suara lembut tepat di samping telinga Sihyeon.

Deg

Misfit ✔️ [Jung Sungchan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang