Krincing krincing
Suara bel pintu membuat Yoon Herim melebarkan mata, Pelanggan pertamanya setelah menunggu lebih dari 45 menit kafe di buka.
"Selamat datang. Ingin pesan apa?"
Herim, gadis 21 tahun pemilik kafe dan juga barista di kafe kecil yang baru dibukannya beberapa bulan belakangan ini memang belum begitu dikenal pengunjung. Walau terbilang letaknya berada di dekat stasiun tapi tak dapat di pungkiri jika cafe lain lebih mendominasi dari pada miliknya yang baru buka itu.
"Americano empat. Aku ingin di kemas"
"Nde.. Americano empat di bungkus kan, ada tambahan lagi? Totalnya 600 Won"
"Tidak"
"Tunggu sebentar dan ini billnya nanti akan saya panggil"
Hanya dua sampai tiga pengunjung yang datang. Kadang Herim juga bingung bagaimana nanti dia bisa membayar tempat sewa cafenya ini jika sebulan ini dia belum ada perkembangan. Tapi namanya juga usaha Herim juga harus terima resiko bukan.
"Pesanan anda.. Terima kasih telah berkunjung"
Krincing krincing.
"Ingin memesan apa?"
"Frappucino satu"
"Nde.. Frappucino satu ingin di bungkus atau minum disini?"
"Disini"
"Nde.. Totalnya 150 Won. Ini billnya silahkan duduk.. Nanti akan saya antar"
Herim menatap aneh pelanggan yang baru saja pergi dari hadapannya. Dia tidak salah liat bukan. Lelaki didepannya itu masih remaja sekolahan. Sedang apa di cafenya? Apa dia bolos?.
Tak mau memikirkan lebih lama Herim lebih memilih melanjutkan membuat pesanan si remaja yang beru saja memesan itu.
"Frappucino pesanan anda. selamat menik- Heii! Yak! kau mabuk?"
Mata herim membulat sempurna saat berhasil melihat wajah remaja bermasker di depannya tadi yang kini sudah sangat merah padam dan mencoba membuka matanya.
"Yakk!! Kau tidak papa?"
Bruk
-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista Noona -Kim Sunwoo- [End]
Fanfiction"Frappucino pesanan anda. selamat menik- Heii! Yak! kau mabuk?" . . . . .