23: Debut day

168 25 0
                                    

Sunwoo berkali-kali menggetuk-getuk ponselnya. Ini sudah kesekian kalinya Sunwoo menghubungi nomor sang kekasih. Namun tak ada jawaban, membuat dirinya cemas. Namun kemudian terbesit dengan nama seseorang.

"Aku harus telfon manager-nim dulu untuk memastikan dia sudah jemput Herim Nuna atau belum" Gumamnya.

Namun belum sempat ponsel di terima salah satu staff menyuruhnya untuk bersiap sebentar lagi mereka akan live. Membuat Sunwoo panik sendiri.

"Tunggu tunggu.. Apa aku bisa menelfon sebentar?" Lelaki yang tidak lain staff yang menyuruh mereka tadi menggeleng.

"Tidak bisa. Sebentar lagi live sutradara akan memarahi nanti, ayo kita ke backstage sekarang"

Sunwoo hanya menghela nafas lalu menatap layar ponselnya yang entah sejak kapan terpasang foto Herim dan dirinya pada halaman pertama. Berdoa semoga kekasihnya itu duduk di paling depan untuk menyaksikannya interview pertama kalinya.

"1..2..3.. Action!"

"Woah!!!!! Deabakkk the boyz!! --"

Para anggota debut yang kini resmi dengan nama grup The boyz itu tersenyum pada para Fans mereka. Walau terbilang baru bahkan mereka sudah memiliki fans yang seantusias itu. Membuat mereka bersyukur sudah di dukung sebesar ini.

Acara dilanjut dengan sesi wawancara anggota. Masing-masing memperkenalkan diri. Disisi lain mata Sunwoo tak berhenti mencari sosok Herim di tengah tengah penonton tapi hasilnya nihil.

"Eoh? Sunwo-sii.. Sepertinya sedang mencari seseorang yang penting? Siapa orang itu?" Sang MC yang menangkap gerak gerik mata Sunwoo yang tak fokus itu akhirnya bertanya.

"Ah.. Hanya orang tua ku. Mereka bilang akan datang.. Dan-- ah itu mereka"

"Wah bahkan makne kedua kita juga di temani orang tua ya!? Anyeonghaseyo eommonim" Sapa MC membuat pekikan banyak fans menanggapi begitupun Sunwoo hanya bisa terkekeh.

Dimana kau sebenarnya Nuna? Apa kau melupakan hal sepenting ini Bahkan ia hanya bisa bertanya dalam dirinya dan menenangkan pikiran buruknya berfikir jika semuannya baik-baik saja. Berfikir jika Herim hanya terlambat.

Namun tanpa di ketahui si lelaki. Sang gadis kini tengah mengelap air matanya yang sudah menetes di sisi matanya. Menahan agar ia tak menangis di tempat umum seperti ini. Tentu saja Herim tak melupakan hari yang sangat penting untuk kekasihnya itu. Bahkan ia kini dapat melihat wajah tampan Sunwoo di layar ponselnya.

"Maafkan aku.. Maafkan aku, aku harus pergi. Aku tidak bisa berada di sisimu hiks."

"Kau tidak papa?" Seseorang menyodorkan sapu tangan pada Herim yang sedang menahan air matanya dengan tangan.

Herim mendongak memperhatikan lelaki dengan setelan kasual dan kedua telinga yang tertutup headseat. Lalu menatap sapu tangan yang di sodorkannya dan sedetik kemudian ia terima.

"Terimakasih" Lelaku itu tersenyum lalu duduk di samping Herim.

"Kau ingin pergi kemana?" Herim ikut menatap barang bawaannya yang begitu banyak tak seperti orang wajar berpergian.

"Aku tidak tau" Si lelaki tadi mengarahkan pandangannya yang awalanya menatap barang bawaan si gadis kini menatap si gadis dari samping.

"Ada apa? Kenapa seperti orang kesetanan hah?" Sengyeon mendekati adiknya itu yang sendari tadi mondar mandir di ruang tunggu.

"Hyung aku cemas.. Kenapa Herim Nuna tidak menjawab telfon ku? Dia juga tak datang ke acara penting ini"

Sangyeon kemudian menghela nafas lalu kemudian memberi botol minum yang belum di minum.

"Minum dulu... Waktu istirahatnya tak banyak. Mungkin Herim sedang sibuk di cafe bukankah cafenya seramai itu sekarang"

Sunwoo terdiam. Benar juga ia baru ingat terakhir kali ia kesana cafe sedang sepi dan mungkin saja saat ini cafe sedang ramai yang otomatis si gadis tak bisa menerima panggilannya.

"Benar juga.. Kenapa aku jadi lupa begini jika Herim Nuna itu pemilik cafe. Aku akan kirim pesan agar ia baca jika sedang lenggang sedikit"

Sangyeon menggeleng pelan lalu menepuk kepala Sunwoo. Dan meninggalkan si remaja lelaki itu yang tengah asik mengetik kalimat semangat dan reretan cintanya.

Nuna kesayangan ❤
Aku lupa jika kau sibuk di cafe
Maafkan aku ya ㅠㅠ
Nuna jangan khawatir soal debutku kau bisa datang di konser ku yang lain. Jika kau tidak sibuk lagi jangan lupa hubungi aku ya!
Semangat Nuna.
Aku mencintaimu.
Aku juga akan bersemangat agar bisa menemuimu.
Aku akan berkunjung bersama yang lain untuk merayakannya. Setelah ini.
Sarange❤

"Kukira Herim Nuna akan mengaktifkan ponselnya juga. Tapi kenapa hanya centang satu? Tidak papa aku akan tetap kesana sebagai kejutan hihi"

Sunwoo menutup ponselnya. Memberikannya pada sang manager dan kemudian berjalan menyusul yang lain yang tengah menyapa para penggemar mereka di jam break mereka.

---------------

Barista Noona -Kim Sunwoo- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang