"Jadi kau juga tinggal di sekitar sini?"
Sunwoo dan Herim duduk dibangku bis yang sama dengan tujuan yang tak jauh beda juga.
"Tidak. Lebih tepatnya aku bekerja di dekat sana" Ucapnya.
"Ah begitu" Herim mengangguk paham. Lalu menyandarkan kembali punggungnya menatap ke arah depan.
"Kau sendiri? Tidak di cafe?"
Gadis disampingnya itu menggeleng tak lupa dengan seyuman manisnya.
"Tidak, ayahku sedang kambuh jadi aku harus pulang"
"Ah begitu"
"Ngomong-ngomong namamu siapa? Jika diingat aku belum kenal kau"
"Sunwoo. Kim Sunwoo murid kelas akhir di hanlim"
"Wahh!! Kau adik kelasku rupannya, aku juga alumni sekolah itu" Sunwoo ber'oh sebagai jawaban.
Kalian perlu tau jika Sunwoo saat ini sedang mencoba biasa saja dan kesal. Kesal karena kemarin gadis itu yang berucap sok ikut campur dan biasa saja karena saat ini jatungnya sedang tidak biasa saja.
"-- Eh aku harus turun. Sampai ketemu lain waktu, jangan sungkan untuk menyapaku dan jika kau butuh teman cerita datanglah ke cafeku siapa tau aku bisa membantu"
Sunwoo mengangguk sebelum gadis itu benar-benar turun. Lalu menyempatkan untuk melambaikan tangan pada Sunwoo. Hei! Mereka baru kenal beberapa hari jika kalian tau tapi kenapa Herim bersikap seperti dia kenal lama dengan Sunwoo.
Sunwoo hanya menatap aneh Herim begitu bis pergi melewati halte yang dituruni oleh Herim barusan.
"Aneh. Baru kali ini aku di ajak bicara oleh orang asing" Sunwoo menggeleng tak paham lalu kemudian memencet bel turun.
Herim menghela nafas panjang ketika tiba di sebuah rumah yang terkesan sederhana. Entahlah, kapan dirinya terakhir kemari. Yang jelas setelah sang ibu tiada Herim memilih untuk pergi dari sana.
"APA KAU TIDAK DENGAR! AKU MENYURUHMU MEMINTA UANG PADA KAKAK MU!"
Teriakan itu bahkan yang mengusir dirinya dari rumah penuh dengan kenangan bersama sang ibu.
"Ibu aku merindukanmu" Herim masuk setelah bergumam tentang sang ibu, membuka pintu kusam itu dengan cepat sebelum ayahnya sendiri memukul mati adik tirinya.
----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista Noona -Kim Sunwoo- [End]
Fanfiction"Frappucino pesanan anda. selamat menik- Heii! Yak! kau mabuk?" . . . . .