"Jadi ini maksudmu urusan penting? Apa kau membodohiku Kim Sunwoo!"
Sunwoo. Remaja namja itu membawa Hyunjae calon treeine ditempat yang sama dengannya untuk diajaknya ke cafe milik Herim.
Ya. Cafe Bloom, entah kenapa cafe itu sekarang masuk kedalam salah satu favorit listnya.
"Aku tidak bercanda Hyung kau harus mencoba minuman kesukaanmu itu disini. Selain murah tempatnya juga sepi jadi kita bisa leluasa membuka masker tanpa dimarahi manager-nim"
Sunwoo membawa Hyunjae yang kesal karena acara sarapan paginya di ganggu oleh Sunwoo.
"Tapi ini belum waktunya minum kopi kau tau ini masih jam 7 pagi, orang gila mana yang akan minum kopi di jam 7 pagi"
"Ada menu coklat dan green tea lainnya kan hyung. Ayolah kau harus coba"
Hyunjae hanya memutar bola matanya malas sebelum akhirnya dia terpaksa mengikuti kemauan Sunwoo yang membawannya.
"Selamat datang!? Eoh? Sunwoo-si Anyeong.. Ingin memesan apa?"
Hyunjae menyiritkan alisnya bingung menatap gadis di depannya. Yang tak lain adalah Herim. Namun akhirnya Hyunjae menangkap sesuatu yang mungkin bisa dikatakan juga sebagai jawaban.
"Aku mau Frappucino dan Hyung kau mau pesan apa?"
"Samakan saja.. Oh aku juga mau chesse cakenya satu slice"
"Nde.. Frappucino dua dan chesse cake satu slice. Totalnya 1.400 won ada tambahan lagi?"
"Tidak.. Ini"
"Ini billnya.. Silahkan duduk nanti akan saya antar"
Kedua namja itu memilih tempat duduk di sudut cafe yang tak penuh orang hanya ada beberapa. Seperti gambaran Sunwoo tadi.
"Kau suka sama gadis itu?" Sunwoo yang tadinya sibuk menatap jalan menoleh ke arah Hyunjae cepat.
"Gadis siapa? Maksudmu Herim Noona?" Hyunjae kembali menyiritkan dahinya.
"Noona? Hei! Apa aku tidak salah dengar!? Kau memanggil orang lain dengan formal?!"
"Stttt hyung ini tempat umum jika kau tidak ingat"
"Aku tidak peduli.. Sejak kapan? Dan kenapa harus dia?"
"Aku tidak tau.. Tapi gadis itu yang menolongku Hyung. Kemarin saat aku baru saja bertengkar dengan ayah dirumah dan mabuk-mabukan"
Sunwoo sengaja memelankan suaranya namun karena jarak mereka dekat Hyunjae masih bisa mendengarnya.
"Mwo!? Kau mabuk!! Lagi! Yakk Kim Sunwoo! Kau-- "
"Maaf.. Ini pesanan kalian" Herim datang dengan dua cangkir dan satu cake pesanan mereka.
Membuat aksi Hyunjae yang ingin memaki habis lelaki di depannya urung begitu saja. Dengan cepat menahan gadis itu.
"Namamu Herim benar? Kau yang menolong si brengsek ini saat mabuk waktu itu?"
Herim sempat menyirit bingung namun setelah Hyunjae mengatakan kelanjutannya dia mengangguk.
"Iya.. Aku tidak bisa membiarkan pelanggan pingsan begitu saja bukan"
"Benar juga. Tapi dia sengaja kabur dari kami dan mematikan ponsel membuat semua orang mencarinya"
Ucap Hyunjae setelah melepas cengkalannya pada pergelangan tangan Herim dan kirim beralih melahap cakenya. Beda hal dengan Sunwoo yang syock karena lelaki di depannya begitu enteng membuka kartu.
"Jangan dengarkan dia. Baterai ponselku kan memang habis waktu itu. Kau sendiri yang mengisi dayanya"
"Selamat menikmati"
Setelah Herim pergi. Hyunjae menggidikkan bahunya tak peduli setelah Sunwoo menatapnya tajam.
"Kau tidak ingin pulang? Cafeku mau tutup" Sunwoo sudah sejam lebih duduk disana memperhatikan gadis itu bekerja sendirian.
"Apa kau ada waktu.. Boleh kita berbicara" Herim berfikir lalu mengangguk.
"Iya boleh setelah aku menutup cafe" Sunwoo mengangguk.
"Akan ku bantu"
Kedua sepasang remaja itu tengah berjalan menuju halte yang tak jauh dari cafe tempat yang sama dimana mereka menunggu kemarin.
"Jadi kau sengaja mematikan ponsel ya? Kenapa? Kau punya masalah?"
Tak mau membuang waktu sia-sia Herim lebih dulu bertanya. Siapa tau ini adalah deja vu nya. Walau sikap Sunwoo kadang tak sepemikiran dirinya.
"Ah itu.. Kemarin aku bertengkar dengan ayahku, soal bisnis. Ayah ku menyuruhku meneruskan bisnis keluarga tapi aku tak mau"
"Ahh jadi begitu.. Terus kau mabuk?"
"Tidak juga. Soal aku mabuk, itu sudah kesekian kalinya sebenarnya"
"Ah begitu..."
Hening. Hanya suara beberapa kendaraan yang lewat. Hari ini Herim pulang lebih malam dari biasanya itu sebabnya jalanan sudah mulai sepi beda hal dengan Sunwoo dia sebenarnya tak ada jadwal apapun hanya sebagai alih alih dia ingin bertemu gadis di sampingnya itu.
"Ehm.. Aku ingin minta maaf soal kemarin aku sedikit keterlaluan, sikap mu di bus waktu itu membuatku berfikir jika kau orang baik. Maafkan aku noona"
"Ah tidak papa.. Aku sudah biasa di perlakukan seperti itu, aku tak pernah menganggap hal itu serius terlebih umurmu mengingatkanku pada adikku dirumah"
"Terimakasih sudah banyak mendengarkan ku juga Noona.. Aku terasa seperti di dengar, aku menjadi kembali bersemangat"
-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista Noona -Kim Sunwoo- [End]
Fanfiction"Frappucino pesanan anda. selamat menik- Heii! Yak! kau mabuk?" . . . . .