(Cerita ini mengandung adegan kekerasan)
Seorang gadis nerd yang suka dibully, disuruh-suruh, dihina, dianggap menjijikan dan sering dianggap kuman.
Namun, dia akan menjadi sangat mengerikan jika berada di dunia hitam. Dengan tatapan tajam dan ding...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading❤
~~~~~
"Putusin Pacar kamu sekarang juga!"
●
●
●
Melody mengemut Permen Kopiko dengan perasaan sedih.
"Mom, Daddy kapan pulang?"
Mentari mengelus lembut kepala Melody yang menyandar di Pundaknya.
"Mommy kurang tau, sayang."
Bibir Melody mengerucut dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan air mata. Mentari tidak sadar, karena matanya fokus menonton Sinetron.
"Aku kangen sam--"
"Assalamu'alaikum! Daddy pulang!"
"--Daddy?" Melody menoleh kearah Pintu. Ia melihat sang Daddy sedang berjalan santai dengan senyum gembira. Mata Melody berbinar senang, Ia beranjak dari duduknya. Berlari menghampiri sang Daddy sambil merentangkan tangannya."DADDY!"
Milon ikut merentangkan tangan dan memeluk Melody erat penuh kerinduan.
"I miss you, sayang. Daddy sangat merindukanmu."
Air mata Melody keluar membasahi pipinya.
"Ody juga kangen banget sama Daddy. Hiks.."
Milon kaget mendengar isakan Putri kesayangannya. Ia melepas pelukan mereka berdua. Milon dengan lembut menghapus air mata Melody.
"Jangan nangis, sayang. Daddy enggak suka liat kamu nangis."
Air mata Melody semakin deras keluarnya. "Ody kangen sama Daddy tau! Huaaaaa..."
Milon panik melihat tangisan Melody semakin keras. Semakin panik pula melihat Melody guling-guling di Lantai yang dingin.
"Sayang! Jangan guling-guling di Lantai. Lantainya dingin. Nanti kamu sakit!"
Melody tak merespon karena masih guling-guling membuat kepalanya sedikit pusing.
Mentari dan Devan yang melihat ikut panik, mereka berdua buru-buru menghampiri Milon yang berusaha keras membujuk Melody. Sedangkan Nevan masih duduk santai sambil menyantap Kue Bolu buatan sang Mommy tercinta.
"Kamu apain Melody, hah?!"
"Enggak aku apa-apain, sayang. Aku juga bingung kenapa Melody tiba-tiba nangis." Milon dengan cepat menjelaskan takut sang Istri mengira jika Dia yang membuat Melody menangis.
