Kegabutan Cici

1.5K 149 0
                                    

"BURUAN DONG! LAMA AMAT!"

"SABAR ANJING!"

Melody, Jingga, Mawar, Ares, Danil, Rean, Devan dan Nevan mengejar Cici dengan sekuat tenaga. Cici, Author Stres itu mengganggu ketenangan mereka lagi. Dia datang lagi, untuk mengajak mereka menjelahi tempat-tempat yang menurut Cici bisa membuat nyawa mereka hilang detik itu juga.

Cici komat kamit membaca Mantra dan sebuah portal terbuka. Cici masuk begitu juga mereka.

---

"CICI ANJING! KENAPA KITA MENDARAT DI GUNUNG BERAPI!" Mawar histeris melihat sebuah lubang yang terdapat Lava panas.

Cici nyengir.

"Sengaja. Biar kalian siap mental."

"Siap mental apaan?!"

"Siap mental, kalau kalian masuk Neraka. Api Neraka mirip kaya Lava, bedanya Api Neraka berkali-kali lebih panas."

Jingga, Mawar, Danil, Rean dan Nevan merinding.

"Ngeri gue!"

Melody melirik Lava yang membeludak dengan kening mengernyit.

Ada yang tidak beres..

Cici menatap Lava dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi. "Kalau Manusia lompat ke Lava, jadi Manusia bakar atau jadi Debu, ya?" Cici mengusap dagu seraya berpikir keras. Matanya melirik Rean yang berjarak sangat jauh dari Lubang Lava.

Cici tersenyum aneh.

"Rean."

Bulu kuduk Rean meremang dengan perasaan ngeri luar biasa melihat ekpresi Cici mirip Psikopat.

Rean mundur beberapa langkah, "A-apa?"

Cici tersenyum lebar. "Lo lompat ke Lava!"

"Hah?!" Rean semakin mundur. "Gila lo?! Gue bisa mati!"

"Tenang. Kalau lo mati, gue hidupin lagi."

"Enggak! Gue menolak!"

Cici kesal.

"Lo enggak boleh nolak! Lompat buruan!"

"Kagak! Gue enggak mau! Kenapa enggak lo aja!"

"Gue Author lo! Lo harus nurut!"

"Enggak mau! Gue enggak mau!"

Buak!

Buak!

Mereka semua melihat Lava dengan tatapan teror.

Nevan menelan ludah, "Ci, Gunung Berapinya aktif?"

Cici mengangguk kaku.

"LARI!"

BUHMB!

---

Jingga melihat hamparan Salju berwarna Putih yang sangat menyakiti matanya karena semuanya berwarna Putih.

Jingga menggertakkan gigi menahan rasa dingin.

"Ci, lo bawa kita kemana?"

Cici memeluk tubuhnya yang menggigil hebat.

"Antartika."

"BANGKE! LO MAU KITA SEMUA MATI BEKU, HAH?!"

Cici cemberut.

"Gue enggak sadar bawa kalian ke sini. Tadi 'kan bahaya banget. Telat dikit kita bisa mati."

Jingga frustasi, "Kasih kita Pakaian hangat, buru!"

Cici melambaikan tangannya dan semuanya sudah memakai Pakaian hangat.

"Alhamdullilah, enggak jadi Manusia Es Loli." Nevan mengusap kedua telapak tangannya ke wajahnya yang terasa dingin.

Fake Nerd is a Psychopath✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang