Pulang sekolah ini Salwa menunggu seseorang yang selalu pulang bersama dengannya. Berdiri dan menyandar di tembok kelas, gadis itu kini mengecek hp-nya berharap ada pesan masuk. Namun sama sekali tak ada notifikasi. Oleh karena itu, ia memilih dirinya yang mengirim pesan.
Setelah berhasil terkirim pesannya, Salwa menaruh hp-nya di saku rok. Orang yang Salwa kirim pesan tadi hp-nya tidak aktif. Terlihat dari centang pesan yang ia kirim dan bacaan di bawah namanya.
"Apa masih ada kelas, ya?" gumam Salwa.
Akhirnya Salwa memutuskan untuk pergi ke kelas 'dia', namun yang ia dapatkan hanya kekosongan di ruang tersebut. Lalu Salwa memilih untuk mengecek ke parkiran.
"Kok gak ada?" gumamnya saat tidak menemukan motor yang sudah ia kenali betul.
"Apa udah pulang, ya?" kira Salwa. "Ah ... aku pulang sendiri aja kalau gitu," putusnya lalu melangkah keluar sekolah.
Salwa merogoh sakunya. Namun pergerakannya terhenti saat tangannya hanya menemukan hp. Uangnya habis. Salwa baru ingat kalau tadi ada patungan kelompok. Nominalnya cukup besar, bahkan itu sebesar uang saku Salwa setiap hari.
"Huft! Oke, jalan kaki," ucap Salwa sambil mengambil langkah pulang.
Salwa cukup rindu dengan kegiatannya sekarang. Jalan kaki dari sekolah ke rumah. Dulu saat pertama-pertama masuk SMA, kegiatan itu sudah menjadi rutinitas Salwa. Namun sejak 3 bulan terakhir ini, ia selalu berangkat dan pulang bersama dengan Jeff, kekasihnyaㅡorang yang Salwa cari-cari tadi.
Dalam perjalanan, pikiran Salwa terus terarah pada keberadaan Jeff. Dimana ya cowok itu sekarang? Tak biasanya Jeff begini. Biasanya paling tidak Jeff akan menitipkan pesan pada seseorang untuk Salwa.
"Mungkin lagi buru-buru dan hp-nya lowbat," duga Salwa sepositif mungkin.
Baru saja mengatakan itu, langkah Salwa terhenti saat melihat motor yang sangat familiar baginya terparkir di depan cafe. Salwa melangkah mendekat dan mengamati motor itu. Benar, itu motor Jeff.
"Ini motor Jeff. Artinya, dia ada di dalem?" ucap Salwa.
Karena penasaran, Salwa memutuskan untuk masuk. Bunyi lonceng cafe saat pintu terbuka membuat beberapa perhatian terpusat pada Salwa. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu mengarahkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe.
Tepat saat pandangannya jatuh pada pojok cafe dekat jendela, Salwa menemukan sosok Jeff dan teman-temannya. 2 teman lelaki Jeff duduk memunggungi Salwa, sedangkan Jeff dan seseorang di sampingnya mengarah ke arah Salwa. Namun mereka belum melihat keberadaan Salwa.
Salwa terdiam beberapa detik saat melihat seseorang di samping Jeff adalah seorang cewek. Seragamnya dengan Salwa pun sama, artinya mereka satu sekolah? Tapi Salwa belum pernah melihat cewek itu.
"JEFF!" panggil Salwa. Jeff dkk-nya menoleh bersama. Ekspresi mereka terlihat terkejut, namun Jeff seketika berubah menjadi datar.
Langkah Salwa sampai di meja mereka. Senyum di bibir gadis itu terarah pada Jeff, namun tidak demikian dengan cowok bernama Jeffery tersebut.
"Aku tadi nungguin kamu. Aku chat kamu juga. Aku cari ke kelas sama parkiran gak ada. Ternyata kamu ada di sini?" tanya Salwa.
Kedua teman cowok Jeff hanya diam, tidak mau ikut campur urusan kedua sejoli itu. Juga dengan si cewek yang ikut diam, namun sesekali melirik Salwa.
Tiba-tiba tatapan Salwa terasa tertarik ke arah meja. Detik itu seperti ada sesuatu yang menusuk hatinya. Tangan Jeff menggenggam tangan cewek tadi.
Menyadari hal itu, cewek tersebut segera melepas genggaman, namun Jeff meraih kembali dan menggenggamnya lebih erat.
Senyuman Salwa terlengkung dengan kaku. "J-Jeff ... ituㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex
Teen FictionHarusnya Salwa sadar, bahwa sejak awal dirinya tak pantas memiliki hubungan khusus dengan seorang Jeffery Dirga Alanta. Dirinya ibarat kerikil kecil yang sering ditendang, sementara Jeff adalah berlian dambaan orang-orang. Tak seharusnya ia terjebak...