03

831 181 519
                                    

[Lucid Dream adalah mimpi, dimana dreamernya sadar bawa dia sedang bermimpi dan lucid dreamer juga bisa mengatur mimpinya; seperti tokoh, karakter dan lingkungan yang muncul dalam mimpinya]

*Don't forget to vote, comment and share!^^*

"Lee Jeno!"

"Oh? Ayah?" Jeno menghampiri ayahnya itu.

"Kenapa kau ke sini?"

"Ah, tadi waktu aku lari pagi ada seseorang yang pingsan jadi aku membawanya ke sini."

"Trus, dia baik-baik saja?"

"Iya, kata dokter yang memeriksanya dia cuman shock saja."

"Dokter Aiden, pasien anda sudah menunggu." Kata seorang perawat yang datang menghampiri ayah Jeno.

"Pergilah bekerja, yah."

(Bapaknya Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bapaknya Lee Jeno.)

Jeno pergi ke bagian administrasi rumah sakit, dia hanya bisa memberikan sedikit keterangan karena dia tidak mengenal wanita itu. Untungnya wanita itu membawa kartu identitas di sakunya, pihak rumah sakit menemukan itu dan menggunakannya untuk keperluan administrasi rumah sakit.

"Maaf, tapi aku benar-benar harus pergi karena aku punya urusan lain. Jika ada sesuatu yang memang harus kutahu, bisa hubungi aku di nomor ini." Jeno memberikan secarik kertas dengan nomor ponselnya.

"Baiklah."

Jeno memandang ke arah wanita itu terbaring, tapi tidak menghampirinya karena dia terburu-buru untuk pergi.

Jeno kembali ke rumahnya untuk bersiap-siap. Hari ini dia harus mengikuti ujian yang penting, dia tidak ingin terlambat, apalagi sampai melewatkannya.

Setelah menyelesaikan wajib militernya, Jeno fokus untuk menyelesaikan perkuliahannya dan segera mendaftarkan diri untuk mengambil kuliah jenjang S2 tentang manajemen bisnis.

Impian Jeno untuk saat ini adalah membangun rumah sakitnya sendiri yang berfokus pada kesehatan mental. Rumah sakit untuk menyembuhkan trauma seseorang. Jeno sangat serius tentang impiannya itu, dia juga berencana untuk menarik ayahnya dan Minju untuk menjadi dokter di rumah sakitnya kelak.

Ayah Jeno, Aiden adalah seorang psikiater yang cukup handal. Jika bicara jujur, Jeno sangat mengidolakan ayahnya dan sangat bangga memiliki sosok ayah seperti ayahnya. Itu juga yang menjadi salah satu alasan Jeno memutuskan untuk mengambil jurusan psikologi di kuliah, dia ingin menjadi seperti ayahnya.

Tak lama setelah Jeno pergi, Heejin siuman. Dia menyadari bahwa dia berada di rumah sakit. Heejin sedikit panik, yang ada di benaknya sekarang adalah pergi secara diam-diam dari rumah sakit ini. Heejin takut bahwa dia tidak bisa membayar biaya perawatannya.

Lucid Dream✔ • Heejin JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang