Drtt... drrtt..
"Halo?" Jawab Heejin.
"Bangunlah. Nanti terlambat kerja."
Heejin merasa segar setelah mendengar suara manis dari Jeno pagi-pagi.
"Iya. Aku bangun."
"Baiklah. Bersiaplah."
"Iya. Terima kasih."
Heejin melemparkan ponselnya ke kasur lalu segera bersiap-siap untuk pergi bekerja. Heejin bermaksud untuk segera berlari ke halte bus, tetapi rencananya berubah saat melihat Jeno segera setelah ia membuka pintu rumahnya.
Jeno membukakan pintu mobil untuk Heejin, "Masuklah."
Heejin tersenyum dan masuk seperti yang dikatakan oleh Jeno.
"Hari Senin nanti kau off kan? Mau jalan-jalan?" Tanya Jeno.
"Boleh. Mau kemana?"
"Kau? Mau kemana? Barangkali ada tempat yang ingin kau kunjungi."
"Hmm... ah! Ajari aku main basket saja."
"Sungguh? Yakin?"
"Iya."
Jeno tersenyum lebar, "Baiklah."
Seperti perjanjian, mereka pergi ke lapangan basket saat Senin tiba.
"Tanganmu buka seperti ini, pegang bolanya begini, arahkan ring, lemparkan." Jeno memberikan contoh pada Heejin.
Kali ini Heejin yang akan mencobanya, "Iyap!" Seru Heejin sembari melompat kecil saat melemparkan bola ke ring.
"Uyeyyy!!!" Heejin bersorak gembira, melompat-lompat dengan mengangkat kedua tangannya ke udara saat bola lemparannya berhasil lolos ke dalam ring.
"Hahaha. Bagus-bagus." Puji Jeno sambil mengambil bola yang menggenlinding menjauh.
"Sekarang, cobalah lebih jauh." Jeno memberikan bola basket itu pada Heejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream✔ • Heejin Jeno
FanfictionJeon Heejin, seorang gadis belia yang ditinggalkan sebatang kara oleh keluarganya. Ia menjalani hari-harinya tanpa menikmati indahnya kehidupan. Meskipun begitu, Heejin tetap berjuang untuk hidup karena sebuah alasan yang menjadi rahasia kecil Heeji...