[Lucid dream adalah hal yang umum. Setiap orang setidaknya pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali secara tidak sengaja]
.
.
*Don't forget to vote, comment and share^^*"Terima kasih." Heejin membungkukkan badannya pada manager toserba.
"Ya. Aku pergi dulu." Manager itu pergi.
Heejin meminta izin pada managernya untuk tidak bekerja selama dua hari. Besok adalah hari peringatan orang tuanya dan itu berarti lusa adalah hari ulang tahun adiknya. Heejin akan pergi mengunjungi mereka sebentar dan berencana untuk mencari tempat tinggal baru karena uang tabungannya telah cukup.
Flashback on
"Eonni, berjanjilah padaku bahwa meskipun aku tidak ada kau akan hidup dengan baik." Ucap Rijin sambil menggenggam tangan kakaknya itu. Genggamannya lemah dan wajahnya terlihat sangat pucat.
"Bagaimana aku bisa membuat janji seperti itu?"
"Eonni, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri."
"Iya. Jangan. Jika kau memang harus pergi, maka aku akan menemanimu."
"Tidak. Meskipun aku tidak bisa bertahan, aku akan ada di sisimu. Meskipun eonni tidak bisa melihatku, aku akan selalu berada di sampingmu untuk mengawasimu. Oleh karena itu kau harus hidup dengan baik."
Flashback off
Perkataan Rijin itulah yang terus terngiang di kepala Heejin. Heejin selalu berhemat untuk bisa pindah ke tempat yang lebih baik. Tempat yang sesuai dengan yang Rijin inginkan semasa hidupnya.
"Sebentar lagi Rijin. Bersabarlah."
"Heejin-ssi!"Sapa Mark.
"Oh? Mark-ssi."
"Sepertinya lagi mikirin sesuatu ya?"
"Ah... iya."
"Kenapa? Ada masalah ya?"
"Ah tidak. Bukan begitu."
"Baiklah. Kalau ada masalah, cobalah bercerita padaku. Siapa tahu aku bisa bantu?"
"Tidak kok. Aku baik-baik saja. Mau makan apa hari ini?"
"Hmmm... apa yaa... kau mau apa?"
"Kok aku?"
"Hehe... sesekali temanilah aku makan. Apa kau tidak kasihan melihat aku selalu makan sendirian?"
"Ah... Baiklah aku akan makan bersamamu. Tapi kau yang memilih makanannya ya."
"Yes! Oke!" Mark pergi mengambil dua porsi makanan siap saji yang ada di toserba itu dan seporsi toppoki lalu membawanya ke kasir.
Heejin memindai tiga items makanan itu.
"Aku yang traktir hari ini." Ucap Heejin.
"He? Jangan."
"Tidak apa-apa, kemarin kau sudah membantuku saat bekerja."
"Hemm... Kalau begitu kau pilih minumannya aku yang traktir."
"Baiklah." Heejin tersenyum.
"Wah..."
"Hem? Kenapa?"
"Ternyata kau manis sekali saat tersenyum. Baru kali ini aku melihat kau tersenyum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream✔ • Heejin Jeno
FanfictionJeon Heejin, seorang gadis belia yang ditinggalkan sebatang kara oleh keluarganya. Ia menjalani hari-harinya tanpa menikmati indahnya kehidupan. Meskipun begitu, Heejin tetap berjuang untuk hidup karena sebuah alasan yang menjadi rahasia kecil Heeji...