10

416 106 320
                                    

[Lucid dream bisa digunakan sebagai terapi pengobatan oleh dokter, seperti untuk menghilangkan trauma seseorang]
.
.
Jangan lupa vote, comment and share people! ^0^/

Heejin memperhatikan penampilannya di cermin. Ini adalah pertama kalinya dia akan pergi keluar di siang hari setelah sekian lama.

Heejin membuka pintu rumahnya dan Mark sudah menunggu di sana.

Heejin membuka pintu rumahnya dan Mark sudah menunggu di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai~" Sapa Mark dengan senyuman manisnya.

"Hai..." Balas Heejin malu-malu.

"Sudah siap?"

Heejin mengangguk. Mark menggandeng tangan mungil Heejin. Mereka pergi untuk menonton film di bioskop, Mark memilih film yang sedang populer belakangan ini dan sudah membeli tiketnya.

"Kau mau popcorn?" Tanya Mark.

"Boleh."

"Oke, ayo beli." Lagi-lagi Mark menggandeng tangan Heejin.

Mark membeli satu bucket popcorn dan dua gelas cola. Mereka masuk ke dalam studio dan duduk di tempat yang sudah mereka pesan.

Heejin memperhatikan sekitarnya, suasananya jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat dia menonton bersama Kris.

Studio ini sangat ramai bahkan bisa dikatakan hampir penuh. Biasanya Heejin tidak terlalu suka berada di keramaian karena dia akan menjadi kikuk dan tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi sekarang dengan adanya Mark di sampingnya, Heejin hanya perlu fokus dengan Mark dan mengabaikan orang lain yang tidak dikenalnya.

Lampu sudah dimatikan, film pun mulai diputar. Audio di dalam studio ini jauh lebih bagus dari perkiraan Heejin, layarnya pun agak sedikit cekung sehingga tampilan visualnya lebih baik dan membuat gambar menjadi lebih hidup.

Heejin larut ke dalam film yang ditontonnya, dia sampai ikut tegang saat pemeran utama film itu sedang berkelahi. Tiba-tiba saja ada popcorn menyentuh bibirnya.

"Dimakan dong popcornnya." Bisik Mark.

Heejin membuka mulutnya agar popcorn itu bisa masuk.

"Kamu tegang banget nontonnya."

"Hehe, aku terlalu fokus ya?" Heejin mengalihkan pandangannya ke Mark.

"Iya." Mark mengambil tangan Heejin dan menggenggamnya sambil menonton.

Karena bioskop itu ada di dalam mall, maka setelah menonton, mereka mengelilingi mall itu. Mark masuk ke beberapa toko, ia memang berniat untuk membeli baju.

"Oh?" Mata Mark berbinar, dia menyeret Heejin untuk mengikutinya.

"Beli ini yuk! Kayaknya lucu deh."

Lucid Dream✔ • Heejin JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang