Keluarga Baru?

674 159 5
                                    

Happy Reading ^-^

...

"Ck. Iri gue sama lo, Ra. Datang sama Kak Niko, pulang sama Kak Gilang." ujar Diva, salah satu teman sekelas Ara.

Ara mengernyit bingung karena ia sudah memiliki janji untuk pulang bersama Niko, bukan Gilang. "Maksudnya, Div?"

"Noh! Kak Gilang nunggu lo di depan kelas."

"Lah? Ada apa lo sama Gilang, Ra?!" tanya Ale dengan tidak santainya.

Ara yang baru saja bangkit dari duduknya lantas tersenyum jahil. "Cie...! Ale cemburu!"

"Eh, seriusan lo cemburu?!" tanya Lovy tak percaya.

Vega memutar kedua bola matanya malas. "Ya elah, Lov. Kan, udah gue kasih tau! Si Asep sebenernya suka sama Gilang."

"NGGAK, ANJIR! HALU LO, VE!" seketika Ale menjerit tak suka.

"Mulut Ale bisa bilang nggak, tapi tindakan Ale membuktikan." Ara bertos ria dengan Vega. "Lagian, tenang aja, Le. Ara sukanya Kak Niko."

"Wah...! Makan tuh omongan lo sendiri, Sep!" sumpah Lovy sambil tertawa mengejek Ale.

Ale merotasikan matanya. "Awas lo kalo suka sama si Nauval!"

"Oh? Jadi, udah konfirmasi, nih? Lo beneran suka sama si Gilang?" goda Vega yang kini menatap Ale penuh kemenangan.

"Hah?! Siapa yang suka sama gue?!"

Ale membeku seketika saat tiba - tiba Gilang sudah berdiri di sampingnya.

"Siapa lagi, Lang? Bukannya lo udah tau?" tanya Lovy, mengompori.

Gilang menatap Ale di sampingnya. "Dia? Idih... Mana mungkin. Boong, Kalian! Nyesel gue percaya! Nyatanya, malah sering disumpahin gue sama dia."

"Iya! Karena muka lo minta disumpahin!" tiba - tiba Ale berkoar - koar penuh amarah lalu pergi dengan kaki yang dihentak - hentakan.

Gilang mengernyit. "Temen kalian kenapa, tuh?"

"Ck. Ciri - ciri makhluk hidup itu peka, tapi lo gak punya itu. Berarti lo bukan makhluk hidup!" cerocos Lovy sambil menunjuk - nunjuk Gilang tepat di depan wajah pemuda itu.

Vega menatap sengit Gilang. "Bukan manusia!" makinya lalu beralih menatap Ara. "Pamit, Ra! Kalo dia macem - macem, aduin aja sama si Niko!"

Ara tersenyum geli melihat tingkah laku ketiga sahabatnya.

"Temen lo, pada kenapa sih, Ra? Baru juga gue dateng, udah dimaki abis - abisan!" gerutu Gilang dengan bibir yang mengerucut.

Ara menatap Gilang sambil menggelengkan kepalanya. Memang Gilang tidak peka, pikirnya. "Kakak ngapain kesini?"

"Mau balik bareng lo." dan secepat itu, Gilang melupakan segalanya. Pemuda itu bahkan menatap Ara dengan sangat polosnya.

"Ara balik sama gue."

Pandangan Ara dan Gilang lantas beralih pada Niko yang kini berdiri di ambang pintu.

"Lang? Lo ngapain? Nikung temen sendiri?" cerocos Nauval yang bediri di belakang Niko bersama Arkan.

Gilang mendengus. "Mana ada!" sahutnya.

"Terus ngapain lo ngajak Ara balik bareng?" kini giliran Arkan yang bertanya.

Gilang hanya mengedikan bahunya lalu berbisik pada Ara. "Papa di rumah lo buat jelasin yang kemarin dan gue disuruh pulang bareng lo."

Seketika, Ara menatap Gilang. "E-em... Ara pulang sama Kak Gilang aja, Kak." jawabnya gugup.

You Never Know [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang