Seorang perempuan dengan rambut sebahu yang sedang memandang sekelilingnya, ruangan gelap dengan kerlap - kerlip lampu dan suara musik yang mengulun kencang hampir memecahkan gendang telinganya. Aroma alkohol, bau asap rokok sangat menyeruak dalam tempat ini, ya gadis itu sedang berada disalah satu klub di daerah Ibu Kota sekarang.
Gadis cantik dengan rambut sebahu itu nampak kebingungan, mencari seseorang yang mengajaknya datang ketempat yang lumayan tabu untuknya ini. Meskipun di sekolah gadis itu dikenal dengan gadis yang nakal, tapi sampai detik ini kenakalannya hanya sebatas memakai pakaian ketat dan memakai makeup. Itu saja!
Dirinya tidak pernah menyentuh alkohol, rokok, apalagi keluar malam seperti ini. Mungkin ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kali baginya menginjakan kaki ditempat ini.
"Kiara!" panggilan dari seorang gadis dari arah belakang, membuat sang pemilik nama pun menoleh.
"Lo kemana aja sih, lama banget njir!" gadis berambut sebahu yang diketahui bernama Kiara itupun memandang galak kearah sahabatnya.
"Sorry tadi ada urusan dikit, hehe" ucap Tania, gadis cantik dengan balutan make up simpel itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ya lo kira - kira aja lah, gue udah nungguin lo disini satu jam lebih!"
"Sorry - sorry," ucap Tania lagi.
"Lo yang maksa gue buat kesini, eh gua malah ditinggal!" Kiara bangkit dari tempat duduknya hendak pergi namun Tania menahan tangan gadis itu.
"Kenapa?"
"Mau kemana lo?"
"Mau pulang, udah malem ntar gue dimarahin ama bokap gue!"
"Yaelah, Ki ini baru jam sepuluh! Temenin lagi bentar aja, mau ya?"
Kiara menghela napasnya pasrah, "Serah dah ah!" Kiara kembali melangkah ke arah meja bar dan duduk disana.
"Kenapa muka lo kusut gitu, Ki?" tanya Barista bernama Alvian teman sekolah Kiara.
"Gue kesel banget sama Tania, dia yang maksa gue kesini. Abis itu gue ditinggal."
Alvian mengernyitkan dahinya bingung, "Tanianya mana?" tanya cowok itu.
"In~NAH ILANG LAGI ANJIR, KESEL GUE!!!!!!" pekik gadis itu keras saat Tania sudah menghilang lagi setelah memaksanya untuk tetap bertahan ditempat yang pengap ini.
Alvian hanya terkekeh pelan melihat tingkah Kiara, jangan tanya lagi gadis itu memang tidak tahu malu dan selalu berbuat sesuka hatinya tanpa tahu tempat.
"Lo mau coba alkohol?" tawar Alvian pada Kiara.
"Gue kagak bisa minum begituan!" tolak Kiara.
"Ngakunya sih bad girl, tapi kelakuan kayak gitu!"
Kiara tidak mempedulikan ucapan Alvian, biar saja apapun yang cowok itu katakan. Citranya sebagai badgirl memang sudah melekat pada dirinya. Namun Kiara memiliki prinsip, mau seburuk apapun sifatnya tapi kesehatan mental dan tubuhnya adalah hal terpenting.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIADENDRA (END)
Teen FictionMenikah bukanlah sebuah lelucon, apalagi untuk remaja dengan jiwa bebas seperti Kiara. Sebuah petaka hadir dalam hidup Kiara ketika kedua orangtuanya menjebak gadis itu dalam sebuah perjodohan konyol, meski menolak Kiara tetap tak bisa menolak perm...