Happy Reading!!!!
"Lepas Dendra! PAPA TOLONG!!!!!!" teriak Kiara seolah Dendra adalah seorang yang akan mencelakainya. Dendra hanya terkekeh ringan.
"Lo udah seutuhnya milik gue Kiara," Dendra dengan cepat merubah posisinya, menjadi menindih tubuh mungil gadis itu. Membuat Kiara menelan selivanya susah payah.
"L-lo mau n-ngapain?"
Dendra tidak menjawab, lelaki itu malah menyerang Kiara dengan ciumannya yang kasar, "Mphhhh!!!" Kiara terkejut setengah mati mendapat serangan mendadak itu dari Dendra. Jantungnya juga berpacu sangat cepat.
Dendra melepas ciumannya, "Tetap dikamar ini atau gue bakal buat lo gak bisa jalan!" ancam Dendra dengan senyum iblisnya.
Jantung Kiara benar - benar berdetak tidak karuan saat mendengar ucapan Dendra dengan nada sensual dan senyuman iblis itu, sialnya lelaki itu terlihat semakin tampan sekarang.
"Jawab," ucap Dendra lagi.
"G-gue t-tetap d-disi-ni," jawab Kiara terbata - bata, sialan ingin rasanya Kiara meninju wajah tampan Dendra hingga lelaki itu tak sadarkan diri.
Dendra mengangguk, lelaki itu kemudian melepaskan tindihan nya dan berbaring disebelah di sebelah Kiara. Kiara akhirnya bisa menarik napasnya lega saat Dendra sudah menjauh darinya.
Dendra memejamkan matanya, hari ini sangat melelahkan. Niat Dendra hari ini Ia ingin mendapatkan haknya sebagai suami untuk melepas penatnya setelah pernikahan. Namun lelaki itu membatalkan niatnya, saat melihat reaksi Kiara yang baru dipeluk saja sudah teriak. Apalagi nanti sewaktu Dendra meminta haknya, bisa heboh satu gedung karena teriakan Kiara.
Kiara yang masih gugup, memberanikan diri menolah kesamping. Dimana di sana terlihat Dendra yang sudah tertidur dengan tenang. Wajah lelaki itu sangat menggemaskan jika sedan tertidur pikir Kiara. Namun suatu pikiran lain terbesit dalam benaknya.
GUE HARUS KABUR!
Batin Kiara, perlahan gadis itu bergerak bangun dari tempat tidur.
Merasa ada pergerakan disebelahnya Dendra pun terbangun dari tidurnya, dan terlihatlah sang istri yang sedang mencoba kabur darinya. Dengan sigap lelaki itu menarik tangan Kiara, membuat gadis itu kembali terpental ke atas kasur. Dan lelaki itu langsung menindih tubuh istrinya lagi.
"Gue bilang tetep disini!"
"I-ini gue disini! Gue g-gak kemana - mana!" Sialan, bisa - bisanya ditengah situasi seperti ini Kiara merasa gugup.
"Bohong!"
"Gue serius! Gue gak kemana - mana!"
"Itu tadi lo mau kabur kan?" ya, tebakan Dendra seratus persen benar. Namun sebisa mungkin Kiara harus mengelak dan mencari alasan yang logis.
"E-enggak! G-gue mau ke emm, AA MINUM YA MINUM!" ucap Kiara sembari menampilkan deretan giginya.
"Air minum ada di nakas sebelah gue, kenapa gak minta lolong? Mendadak gak bisa ngomong?!"
"Lo tidur tadi, g-gue gak enak ba-bangunin!"
"Mau coba bohongin gue?" Dendra tertawa remeh. "Gue bukan manusia bodoh Kiara! Dan sekarang karena lo coba kabur, lo harus dapet hukuman!"
"GUE GAK KABUR ISS!" teriak gadis itu di depan wajah Dendra. Lelaki itu tidak menanggapi, malah sekarang tangannya memeluk Kiara erat. Dengan posisi lelaki itu masih menindih tubuh Kiara.
"Dendra b-berat," cicit gadis itu takut - takut.
"Biarin gini, takut lo mau kabur lagi!" ucap Dendra sembari mencari posisi ternyaman di dada Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIADENDRA (END)
Teen FictionMenikah bukanlah sebuah lelucon, apalagi untuk remaja dengan jiwa bebas seperti Kiara. Sebuah petaka hadir dalam hidup Kiara ketika kedua orangtuanya menjebak gadis itu dalam sebuah perjodohan konyol, meski menolak Kiara tetap tak bisa menolak perm...