Happy Reading!
Kiara duduk disebelah Dendra sembari memainkan kuku jarinya karena merasa bosan, Dendra yang melihat tingkah calon istrinya itu merasa gemas sendiri. Beberapa lama menunggu, tiba - tiba seorang wanita cantik dan anggun datang memasuki butik milik tante Syala.
"Dendra!" panggil wanita itu, saat melihat Dendra dan Kiara duduk di kursi tunggu.
Dendra tidak menyahut, lelaki itu beranjak dari duduknya menghampiri wanita itu kemudian memeluknya erat.
Kiara yang melihat pemandangan itu entah mengapa menjadi geram sendiri. Sial jika dibandingkan dengan Kiara wanita itu memang jauh lebih cantik. Tapi siapa itu? Siapa wania itu? Apakah dia salah satu wanita simpanan Denda untuk memuaskan hasratnya?
Kiara menggelengkan kepalanya, membuang jauh - jauh pikiran negatifnya meski sulit mengingat lelaki sebejat apa Dendra itu.
Lain dengan Dendra yang masih memeluk wanita itu, rasa rindunya sudah tidak terbendung lagi. Dipisahkan oleh jarak selama bertahun - tahun sangatlah menyakitkan. Wanita itupun membalas pelukan Dendra tidak kalah eratnya. Satu hal yang membuat Kiara naik darah dan menghampiri kedua insan yang sedang berpelukan itu.
"Kapan pulang?" tanya Dendra masih memeluk wanita itu erat.
"Baru aja," jawab wanita itu, kemudian melepaskan pelukannya. "Kamu makin ganteng sekarang!" ucap wanita itu jujur.
"Makasih, kamu juga sekarang cantik banget!"
"Ekhm," Kiara berdeham pada kedua mahluk itu, menyadarkan bahwa calon istri sah seorang Dendra tengah berada disini. Tentunya dengan wajah yang kurang bersahabat, membuat Dendra yang melihat wajah Kiara menjadi geli sendiri.
"Ehh, ini calon istri kamu Dendra?" tanya Wanita itu dan Dendra hanya mengangguk. Wanita itu kemudian tersenyum lebar dan memeluk Kiara erat, "Kamu cantik banget!" puji wanita itu setelah melepas pelukannya.
"Maaf ini siapa ya?" tanya Kiara bingung.
Dendra hanya tersenyum, dan wanita asing itu mengulurkan tangannya, "Kenalin aku Danindira," ucapnya. Setelah mengenalkan dirinya pada Kiara, tiba - tiba Bunda Adiba a.k.a Ibu Dendra datang memasuki butik.
"Hai, kalian udah lama?" sapa Bunda Adiba pada Kiara dan Dendra. Dendra dan Kiara menyalami punggung tangan Bunda Adiba.
"Baru sampe Bun," jawab Dendra bohong, mereka nyatanya sudah sampai di sini sedari satu jam yang lalu. Nyatanya mereka sempat ciuman dulu dimobil tadi.
Bunda adiba mengangguk, kemudian menoleh ke arah Danindira, "Danin, kamu udah kenalan sama calon adik ipar kamu?" tanya Bunda Adiba membuat Kiara bingung.
"Adik ipar?"
"Iya, aku Danindira kakak kandung Dendra hehe. Aku emang udah engga tinggal di indonesia, aku tinggal di LA sama suami aku, Kiara." Mendengar penuturan Danindira membuat wajah raut wajah Kiara menjadi berubah ramah.
"Ohh maaf kak, aku engga tau!" Kiara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Engga masalah," jawab Danindira tulus.
"Emang Dendra belum cerita sama kamu Ra?" tanya Bunda Adiba.
"Belum sempet Bunda," sela Dendra cepat, bukan belum sempat tapi Dendra enggan untuk memberi tahu Kiara. Lelaki itu ingin melihat raut wajah cemburu Kiara nanti niatnya saat bertemu dengan kakaknya di butik. Dan benar saja, ternyata Kiara bisa cemburu juga.
"Maaf, Ibu Adiba." Ucap Tania menghampiri ke empatnya. "Mari masuk, bajunya sedang disiapkan." Ucap Tania sopan, semuanya pun mengangguk dan masuk kedalam ruangan fitting butik Tante Syala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIADENDRA (END)
Teen FictionMenikah bukanlah sebuah lelucon, apalagi untuk remaja dengan jiwa bebas seperti Kiara. Sebuah petaka hadir dalam hidup Kiara ketika kedua orangtuanya menjebak gadis itu dalam sebuah perjodohan konyol, meski menolak Kiara tetap tak bisa menolak perm...