HAPPY READING!!!"Ra, kenape lo?" tanya Tania, pasalnya hari ini Kiara terlihat lebih sering melamun di sekolah. Terutama saat jam pelajaan Sejarah, pelajaran favorit Kiara. Biasanya Kiara akan sangat aktif dalam pelajaran itu, tapi hari ini Kiara hanya malamun dan tidak menyimak materi.
"Ngelamun lagi, ngelamun terus!" sindir Anya. kini Kiara, Tania dan Anya tengah makan di kantin sekolah. Ralat hanya Tania dan Anya yang makan, sedangkan Kiara sedari tadi sibuk mengaduk - aduk baksonya tanpa ada niat memakannya.
"Kenapa? Mikirin utang?" tanya Tania lagi.
"Brisik lo berdua!" ketus Kiara, gadis itu mendorong mangkok baksonya ke arah Tania. "Makan gih," suruhnya.
"Lah, lo ga makan?" sebenarnya Tania tidak menolak mendapat makanan gratis seperti ini, cuma ya pencitraan dikit boleh lah.
"Gak selera," jawab Kiara acuh, gadis itu menghembuskan napasnya berat. Kiara mengambil ponsel di saku celananya dan membuka aplikasi whatsapp, untuk melihat apakah ada pesan dari suaminya atau tidak.
Dan hasilnya nihil, hari ini Dendra sama sekali tidak menghubunginya. Terakhir Dendra mengabarinya itu kemarin malam, dan itupun hanya mengucapkan selamat malam dan mimpi indah. Tidak biasanya Dendra lupa mengabarinya, lelaki itu pasti akan menyampatkan diri mengirimkan Kiara pesan meski hanya selamat pagi.
Hal itu cukup membuat Kiara sedikit khawatir, dan pikirannya sudah berlarian kesana dan kemari. Memikirkan hal yang tidak - tidak yang akan diperbuat Dendra dibelakangnya. Tetapi Kiara mencoba membuang pikiran itu jauh - jauh.
Kiara kembali menghembuskan napasnya kesal, gadis itu memasukan kembali ponsel itu kesakunya.
"Gue duluan ye!" pamit Anya, gadis itu kemudian berlalu pergi dari kantin meninggalakan Kiara dan Tania disana.
Tania segera melirik tajam ke arah sahabatnya, sedari tadi Tania sudah sangat tahu apa yang sedang Kiara pikirkan. "Lo lagi kepikiran omongan gue kemarin ya Ra?"
"Iya dikit sih," jawab Kiara.
"Udah gak usah dibawa pusing, niat gue cuma mengingatkan doang! Gue yakin suami lo cowok baik - baik, udah lah jangan terlalu dipikirin!" ucap Tania, dirinya merasa sedikit bersalah telah menakut - nakuti Kiara dengan rurmor para artis di portal gosip itu. Niatnya hanya menggoda Kiara yang baru saja jatuh cinta pada suaminya, ehh sahabatnya itu malah kepikiran beneran.
"Tapi Dendra sama sekali gak ngabarin gue hari ini," rengek Kiara lesu, membuat Tania sedikit terkekh geli dengan tingkah sahabatnya itu.
"Gitu ye kalo orang lagi bucin! Gak dikabarin aje uring - uringan, dulu pas baru kenal malah ogah - ogahan!" ledek Tania pada Kiara.
"Ihh ngeselin lu!" geram Kiara.
"Mungkin suami lo lagi sibuk! Udah jangan dipikirin!"
"Hmm," gumam Kiara tidak minat.
Tiba - tiba......
"Hai cantik," sapaan khas itu datang dari seorang lelaki, lelaki itu pun segera duduk di sebelah Kiara tanpa tahu sopan santun.
"Apaan sih nih bajingan, pergi lo!" usir Tania tak santai, tapi lelaki itu hanya tertawa remeh menanggapinya. Sedangkan Kiara, gadis itu semakin badmood dengan kehadiran mahluk itu.
Dia adalah Khanet Derlangga, anak kelas XII IPS 3 cowok paling terkenal nakal dan tidak tahu sopan santun di sekolah Kiara. Bahkan guru - guru saja sudah menyerah dengan tingkah murid mereka yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIADENDRA (END)
Teen FictionMenikah bukanlah sebuah lelucon, apalagi untuk remaja dengan jiwa bebas seperti Kiara. Sebuah petaka hadir dalam hidup Kiara ketika kedua orangtuanya menjebak gadis itu dalam sebuah perjodohan konyol, meski menolak Kiara tetap tak bisa menolak perm...