Kiara menghembuskan napasnya pasrah, baiklah mari kita ikuti saja alurnya. Gadis itu berjalan dengan langkah yang berat mendekati lelaki yang tengah duduk disana sembari menatap langit senja yang indah.
"Hai," sapa Kiara lembut, membuat lelaki itu menoleh ke sumber suara. Dan saat lelaki itu berbalik menatap Kiara, gadis itu membulatkan matanya tanda tidak percaya.
"LO??!!!!!!" teriak Kiara saat melihat wajah lelaki yang dijodohkan dengannya.
Lelaki itu menoleh dengan wajah yang sama terkejutnya, sialnya wajah itu sangat tampan dan mampu membuat Kiara membeku ditempatnya. Lelaki itu kemudian tersenyum manis memperlihatkan pahatan sempurna tuhan yang amat memanjakan mata.
"Ohh jadi lo, yang mau dijodohin sama gue?" ucap lelaki itu sembari terkekeh pelan.Kiara berjalan mendekati lelaki itu. Gadis itu duduk di sebelahnya sembari mengucek matanya. Mencoba menyadarkan diri, apakah Kiara sedang bermimpi saat ini? Apakah orang yang akan dijodohkan dengannya benar - benar Dendra Ghani Ardiansyah? Si aktor tampan, muda, dan berbakat?
"Gak usah segitunya liatin muka gue!" Kiara tersadar dari lamunannya, gadis itu menyentuh rahang tegas Dendra dengan berani.
"Gue gak mimpi kan?" gumam Kiara yang masih bisa didengar oleh Dendra.
"Seperti yang lo lihat," jawab Dendra.
Kiara mendadak jadi salah tingkah, sialan! Baru saja gadis itu menobatkan dirinya menjadi heaters seorang Dendra. Tapi sekarang dirinya harus berurusan dengan Dendra sepanjang hidupnya? Dengan kata lain menjadi istri Dendra? Membayangkannya saja sudah membuat Kiara bergidik ngeri.
"Gue tahu, lo sebenarnya gak setuju sama perjodohan ini." Ucap Dendra.
"Lo benar, gue gak suka sama Om - om kaya lo!" ledek Kiara, niatnya hanya bercanda tapi sepertinya Dendra tersinggung.
"Gue bukan om - om, gue baru dua puluh satu tahun! Cuma beda empat tahun doang sama lo," jawab Dendra sedikit nyolot, enak saja dia dikatai Om - om oleh calon istrinya sendiri. Mau taruh dimana harga diri seorang lelaki seperti Dendra ini, belum juga menikah tapi sudah diledek oleh calon istrinya.
"Bodo amat!"
"Gue juga, gak setuju sama perjodohan ini asal lo tau!" kata Dendra, jujur awalnya ingin sekali Dendra menentang orang tuanya. Mereka selalu saja seenaknya pada Dendra, tapi apa boleh buat Dendra juga tidak sanggup harus menentang orang tuanya. Rasa sayang lelaki itu mengalahkan segala egonya.
"Kenapa lo gak nolak sih?"
"Gue gak bisa, gau gak tega lihat raut kecewa dari Bunda sama Ayah gue." Lelaki itu menoleh ke arah Kiara, yang kini tengah memainkan kuku jarinya. Terlihat sekali sebenarnya gadis itu gugup berhadapan dengan Dendra, tapi Kiara pintar menyembunyikan rasa gugupnya.
"Kalau lo sendiri kenapa gak nolak?" tanya Dendra.
"Gue terlatih untuk engga pernah bantah orang tua, inilah hasilnya. Di Situasi seperti ini pun gue tetep gak bisa bantah mereka," lirih, nada yang Kiara keluarkan begitu lirih. Terlihat sekali gadis itu sakit hati pada keputusan orang tuanya.
Dendra memegangi pundak Kiara, "Ada sesuatu yang harus lo tahu,"
"Hmm?" gumam Kiara tidak minat.
"Gue emang rencananya jadi suami biadab sama orang yang dijodohin sama gue nantinya. Biar dia gak betah, dan akhirnya pergi dari hidup gue,"
"Terus?"
"Tapi setelah tau bahwa orang yang dijodohin sama gue, adalah lo. Sepertinya rencana itu engga jadi gue lakukan." Dendra tersenyum penuh arti ke arah Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIADENDRA (END)
Novela JuvenilMenikah bukanlah sebuah lelucon, apalagi untuk remaja dengan jiwa bebas seperti Kiara. Sebuah petaka hadir dalam hidup Kiara ketika kedua orangtuanya menjebak gadis itu dalam sebuah perjodohan konyol, meski menolak Kiara tetap tak bisa menolak perm...