secret announcer (End)

10 (🔞)

-

Jangan lupakan jejak yah dan jangan lupa komen:)

Happy reading 💗

-

Malam ini Gulf bermalam di apartemen Mew, kenapa Gulf bisa ada di apartemen Mew?, jawabannya mudah sekali. Mew siang tadi menelpon Gulf dan memaksanya untuk dijemput oleh Mew padahal Gulf sudah bersikeras menolaknya, alasannya takut nanti jadi bahan gunjingan lah itulah, tapi memang Mewnya saja yang sangat batu dan tidak memikirkan masalah itu, toh dia menjemput kekasihnya bukan selingkuhan nya. Dan tadi juga Mew bertemu dengan Kaownah dan Mild, mereka berkenalan dan berbincang sebentar.

Gulf dan Mew ada diruang tv, sedang menonton series kesukaan Gulf yang terpaksa Mew harus menemani Gulf walaupun dia tidak suka series, tapi apapun itu akan Mew lakukan untuk Gulf seorang.

"Apakah kau sudah menelpon Mae kalau kau bermalam disini" Mew memeluk Gulf dari belakang dan mencium setiap inci ceruk leher Gulf yang setiap hari menjadi candu untuknya. Posisi mereka duduk adalah Gulf duduk dipangkuan Mew dan Mew dibelakang Gulf, bukan kah itu sangat mudah melakukan posisi seperti itu, astaga mereka seperti sepasang kekasih yang saling mengasihi, mirip sekali seperti didalam series yang mereka tonton.

"Oh iya aku lupa memberi tahu Mae"

"Hm kebiasaan sekali, pasti Mae dirumah sedang khawatir"

"Namanya juga lupa phi"

"Yasudah cepetan telpon Mae"

"Ambilkan ponselku phi, itu jauh aku tidak bisa meraihnya" Ucap Gulf dengan nada manja sambil mempoutkan bibir sexynya

"Gulf jangan coba menggodaku!" Ucap mew dengan nada frustasi, pasalnya sebenarnya junior Mew sudah mulai menegang semenjak ia menciumi ceruk leher Gulf yang menjadi candunya itu

"Auuuu! Aku tidak menggoda phi, aku hanya menyuruh phi mengambilkan ponselku"

"Tapi bibirmu itu yang menggoda ku"

"Cih dasar mesum, cepat ambilkan ponselku"

"Nih"

Gulf mencari nomor Maenya dan mendial panggilan.

"Hallo Mae"

"....."

"Mae aku ingin memberitahu mae, kalau aku menginap diapartemen p'mew"

"....."

"Iya Mae maapkan Gulf, Gulf lupa memberitahu"

Mew masih menciumi leher Gulf sampai Gulf benar-benar gelisah mendapati sensasi seperti itu dan tanpa sadar satu desahan lolos dari mulutnya.

"Akhhhh" Desah Gulf sambil menahannya

"....."

"Ahhh tidak apa-apa Mae"

"....."

"Akhu sudah makan Mae"

"....."