20

5.5K 499 58
                                        

Jangan lupakan jejak ;)

Happy reading 💗

-

Pagi ini Mew sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor, ia semalam sudah mengantarkan Gulf pulang kerumahnya tapi ketika Mew turun untuk mengantarkan Gulf ataupun pulang ke apartemen setelah mengantarkan Gulf, ia tidak melihat keberadaan mommy nya, mungkin dia masih tertidur pikir Mew saat itu. Mew mencari dasi kerja nya di lemari khusus dasi, jam tangan, kaca mata dan segala aksesoris kerja nya yang tentunya bernilai fantastis, hari ini Mew memilih dasi berwarna tosca tua yang dipadukan dengan kemeja putihnya dan jas hitamnya, Mew bercermin sebentar memantaskan pakaian dan tatanan rambutnya setalah itu ia berucap.

"Sempurna" Ucap Mew sambil menyunggingkan senyumnya.

Mew terkadang memang begitu, memiliki sifat yang tidak diketahui banyak orang yang sangat konyol, ketika ia sedang bercermin atau sendiri pasti ia selalu menyanjung dirinya sendiri, beda sekali ketika dikantor. Ia sering akan menampilkan aura dingin dan wibawanya, tapi lain ceritanya kalau dengan Gulf ia akan berubah menjadi Mew yang patuh dan luluh kepada Gulf, memang seseorang jika sudah dimabuk cinta akan kepalang jadinya.

Setelah beres dengan kegiatan bercerminnya Mew langsung turun ke bawah, ia berniat akan membuat masakan nya sendiri, karena perlu diingat Mew tidak memiliki maid atau semacamnya, ia lebih suka tinggal di apartemen mewahnya sendiri dari pada harus ada orang lain, karena Mew tipikal orang yang tidak suka ada orang lain di apartemen nya kecuali Gulf. Ketika Mew akan turun dan menuju pantry, ia melihat mommy nya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk Mew, melihat itu Mew hanya terdiam dan langsung berjalan di meja makan, sekarang mungkin saat nya ia harus memaapkan kesalahan mommy nya. Mew tidak mungkin kan terus menerus mendiami dan membenci mommy nya padahal mommy nya melakukan itu hanya atas dasar perintah Daddy nya yang membuat Mew benci setengah mati dengan ayahnya itu.

Ketika mommy Mew akan menaruh makanan yang sudah matang di atas meja yang sedikit panas, Mew langsung mendekati mommy nya dan mengambil alih mangkok sayur nya itu.

"Biar aku saja" Ucap Mew masih dengan mode ice nya.

"Ahh itu masih panas nak, awas hati-hati" Ucap mommy Mew sedikit khawatir tapi setelah itu tersenyum karena senang Mew sudah tidak marah lagi seperti kemarin.

Mommy Mew masih berdiri memandangi anak semata wayangnya yang pernah ia telantarkan dulu, dan bodohnya ia baru menyesal lalu mendatangi Mew sekarang, mommy Mew masih merutuki kebodohan nya kerena terlalu termakan gertakan suaminya yang rela untuk mengorbankan anaknya itu, ia masih tidak habis pikir kenapa ia sejahat itu sebagai seorang ibu, disaat Mew masih ingin dimanja, masih haus akan kasih sayang tapi kedua orang tua nya malah tega dan tidak berperasaan menelantarkan Mew seorang diri dijalan, sungguh Mew dulu sangat malang dan mengenaskan karena korban keserakahan orang tuanya.

Mew yang sudah menaruh makanan dimeja makan langsung melihat mommy nya yang masih berdiri melamun menatap Mew dengan tatapan kosong. Mew sadar akan tatapan sendu mommy nya itu, pasti mommy nya sangat menyesal pernah menelantarkan Mew waktu dulu, tapi demi apapun ketika Mew tau cerita sebenarnya ia sudah memaapkan mommy nya tapi ada rasa sedikit sakit hati kepada mommy nya, kenapa baru sekarang mommy nya mencari Mew, mencari Mew disaat Mew sudah bisa berdiri dikaki sendiri, dulu kemana saja ketika Mew satu persatu ditinggal oleh orang-orang yang paling ia sayangi. Disaat Mew masih butuh penopang dan tempat berkeluh kesah tapi tidak ada yang ingin menerima Mew, hanya teman-teman nya yang setia waktu Mew sedang jatuh-jatuhnya itu.

secret announcer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang