14

5.1K 556 39
                                        

Hiyaaa ga kerasa bgt udah chapter empat belas, perasaan baru kemaren bgt aku coba bikin ff pertama aku dan kemaren masih sepi bgt tapi sekarang udah banyak aja yg baca hehe...makasih buat kalian semua;)

Happy reading 💗

-

Sudah tiga hari berlalu semenjak kesalah pahaman di antara Gulf dan Mew terjadi dan sudah tiga hari juga Gulf menghubungi nomor Mew tapi tidak ada jawaban dari pemiliknya, selama itu pula Gulf berusaha menemui Mew di apartemen nya tapi Gulf tidak menemui keberadaan Mew. Gulf sudah kehilangan cara bagaimana untuk memperbaiki ini semua, Gulf tidak ingin putus dari Mew, Gulf sudah terlanjur mencintai Mew. Ini memang kesalahan nya maka dari itu Gulf menyesali kesalahannya tiga hari yang lalu.

Gulf masih berusaha menghubungi Mew, tapi hanya jawaban dari operator saja yang selalu menyapa Gulf.

"Huhh phi maapkan Gulf, maapkan Gulf membuat kesalah pahaman ini terjadi" Ucap Gulf berbicara sendiri sambil merebahkan dirinya di ranjang.

"Phi aku merindukan phi hiks" Ucap Gulf terisak lirih.

Tok tok tok

Ditengah Gulf sedang bersedih meratapi nasibnya, pintu diketuk dari luar dan Gulf langsung menghapus air matanya dengan cepat.

"Masuk tidak dikunci" Ucap Gulf untuk orang diseberang sana.

"Gulf"

"Mae" Ucap Gulf lalu merubah posisinya menjadi duduk.

Mae duduk disamping putra sulungnya dan menatap putranya itu dengan penuh tatapan khawatir. Mae sebenarnya tau jika tiga hari yang lalu Gulf dan Mew bertengkar hebat tapi Mae berusaha tidak menanyakan masalah itu langsung kepada Gulf, karena Mae tau anak sulungnya ini perlu waktu untuk sendiri. Tapi ini sudah lewat tiga hari semenjak kejadian itu Mae khawatir karena Gulf selalu mengurung diri dan menolak makan malam bersama jika disuruh makan.

"Gulf jika ada yang ingin kau ceritakan pada Mae, ceritakan saja na jangan memendamnya sendiri. Mae juga ingin mendengar keluh kesah putra Mae ini" Ucap Mae dengan penuh rasa kasian kepada anak sulungnya itu.

Gulf hanya memberi senyuman menandakan Gulf tidak apa-apa.

"Gulf tidak apa-apa Mae"

"Gulf Mae mohon bagi na masalahmu dengan Mae, Mae ikut sakit melihat mu seperti ini"

Gulf langsung memeluk Mae nya dengan erat, Gulf menumpahkan semua air matanya dan menangis sejadi-jadinya.

"Phi Mew Mae, aku bersalah padanya. Aku merindukan nya Mae, rindu ini terlalu sakit untuk ditahan hiks" Ucap Gulf dengan air mata membasahi seluruh wajahnya.

"Hustt Gulf tenang na, ceritakan pada Mae kenapa kau dengan phi Mew mu" Ucap Mae sambil mengelus punggung Gulf menenangkan nya.

Gulf menegakkan duduknya menatap Mae nya dengan air mata yang sudah mengering lalu menceritakan nya.

"Phi Mew tidak suka aku dekat dengan phi Lee, dan tempo hari aku berbohong padanya kalau aku sudah pulang kerja padahal aku sedang menemani phi Lee membeli hadiah" Ucap Gulf menunduk lesuh.

secret announcer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang