18

5.6K 502 37
                                    

Jangan lupakan jejak :)

Happy reading 💗

-

"Kau!" Ucap Mew dengan rasa ingin membanting pintu apartemen nya dengan kasar.

Seorang wanita paruh baya yang sudah berumur itu berdiri diluar pintu apartemen Mew tapi wanita itu masih terlihat cantik dan muda walaupun sudah terlihat berumur juga.

Mew melihat wanita itu dengan perasaan campur aduk ia kecewa, marah dan emosi tapi ekspresi marah yang lebih mendominan di dalam diri seorang Mew.

"Mew ini mommy sayang"

Mew menajamkan matanya menyiratkan kebencian dan kemarahan yang amat ingin ia luapkan saat ini untuk wanita didepannya ini, apa ini?. Setelah tujuh belas tahun menelantarkan Mew sekarang wanita itu menganggap dirinya masih ingin disebut ibu oleh mew, tak tau kah bagaimana menyakitkan nya Mew ketika ditelantarkan oleh kedua orang tua nya yang sangat kejam itu, diumur tujuh tahun nya kala itu, yang Mew kecil tidak tau apa-apa tapi sudah merasakan imbas keserakahan kedua orang tua nya, ah tidak-tidak bahkan mereka tidak pantas disebut orang tua bukan?, Orang tua mana yang tega menelantarkan anaknya di jalan sendirian hanya karena kedua nya haus dengan kekuasaan dan harta, dan sekarang apakah mereka menyesal telah melakukan itu, sudah banyak kesakitan Mew kecil disaat itu sampai pada akhirnya ada wanita baik yang ingin merawat nya tapi ia juga sama ditinggalkan karena ibu angkat nya meninggal karena penyakit kanker.

Bolehkah Mew menyalahkan Tuhan yang senang memberi rasa sedih di waktu Mew dulu, diwaktu Mew orang yang sangat kaku tidak berekspresi, dan sangat dingin dengan keadaan sekitar. Sampai pada akhirnya tuhan mengirimkan Gulf untuk menemani hari-hari nya yang sangat suram itu, Mew berharap Gulf bukanlah orang yang disuruh tuhan untuk datang ke kehidupan nya lalu pergi setelah nya.

"Mommy ku sudah lama mati!" Ucap Mew dengan intonasi yang sengaja ditekankan.

Mew memang terdengar durhaka mengatakan itu, tapi pernahkah kalian berada diposisi Mew yang benar-benar kesepian dan terbuang diwaktu itu. Dari semenjak kecil Mew memang sudah tidak bergantung kepada orang tua nya karena jika ia meminta sesuatu pada orang tua nya pasti mereka akan memarahi Mew lalu berucap "sudah pergi main saja jangan ganggu aku" Seperti itu ucapan yang selalu Mew dengar setiap harinya, coba katakan kepada Mew sekarang, apakah anak berusia tujuh tahun pantas menerima ucapan dan perilaku seperti itu dari orang tua nya, bukankah harusnya seorang anak berusia tujuh tahun masih diberi kasih sayang, rasa aman, masih harus dimanja harus selalu dituruti kemauannya karena itu sangat wajar anak berusia tujuh tahun diberi perlakuan seperti itu tapi tidak dengan Mew, Mew dituntut untuk tetap berdiri dikakinya sendiri. Bukankah itu sangat menyedihkan dan akan menggangu psikologi anak usia tujuh tahun.

Wanita paruh baya itu sudah mengeluarkan air mata nya, rasanya hati nya sangat teriris ketika anak nya sendiri mengatakan hal yang membuat hatinya terkoyak dan ternganga, ia tidak menyalahi Mew, memang benar yang diucapkan oleh Mew itu, dulu mereka sangat egois dan buta akan semua nya sampai anaknya yang berdiri didepannya sekarang menjadi korban, dan dengan tidak tahu malu nya sekarang ibu dari Mew datang untuk di akui kalo dirinya adalah mommy dari Mew yang sudah melahirkan Mew.

"Nak maapkan mommy" Ini rasanya benar-benar egois tapi mommy Mew tidak punya siapa-siapa sekarang dia tidak punya penopang sekarang, ayah Mew lebih memilih pergi dengan perempuan lain yang lebih kaya, memang di otak kedua orang tua nya itu hanya ada uang uang dan uang.

secret announcer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang