17

6.2K 529 78
                                    


Jangan tinggalkan jejak yah:)

Happy reading 💗

-


Gulf membuka matanya perlahan ketika sinar matahari pagi mengusik tidurnya, Gulf membuka mata sepenuhnya lalu langsung bertemu dengan Mew yang masih terlelap dibawah alam mimpinya, Gulf merasa tubuhnya sangat sakit apalagi bagian anus dan pinggang nya yang sangat-sangat sakit jika digerakkan, Gulf teringat kejadian semalam ketika ia bercinta dengan Mew, Gulf langsung tersenyum lalu menatap sayang wajah manis Mew yang sangat tampan ketika sedang tidur.

Gulf menyentuh alis Mew dengan lembut, turun ke mata lalu menghitung bulu mata lentik Mew dengan senyuman yang masih merekah, Gulf lalu turun ke hidung dan terakhir ke bibir Mew yang berwarna merah muda itu, Gulf benar-benar kagum kepada bentuk wajah Mew yang sangat tampan, apalagi matanya ketika sedang menatap Gulf, Gulf terkadang sering salah tingkah jika Mew menatapnya padahal hubungan mereka terbilang sudah dekat dan saling mengenal satu sama lain tapi Gulf masih malu-malu saja.

"Phi kenapa kau sangat tampan sekali, ketika sedang tidur pun ketampanan mu tidak berkurang sedikitpun" Monolog Gulf memuji Mew yang masih terlelap.

"Aku bersyukur phi bisa mengenalmu dan menjalin hubungan seperti ini" Gumam lagi Gulf yang senyuman nya tidak kunjung luntur.

Gulf semakin mengeratkan pelukannya ke tubuh Kokoh Mew, rasanya nyaman dan menyenangkan. Gulf jadi teringat ketika ia berbohong kepada Mew dan pertengkaran hebat muncul ditengah-tengah mereka, Gulf berjanji pada dirinya sendiri dan kepada Mew tidak akan meladeni Lee apalagi membohongi Mew.

"Phi aku sangat menyayangimu, bersama denganku dalam waktu yang panjang na" Ucap Gulf sambil mencium dada telanjang Mew.

"Apa kita akan bersama sampai tua sayang" Ucap Mew dengan suara khas orang bangun tidur.

Gulf berjengkit kaget, ternyata Mew sudah bangun tapi apa jangan-jangan Mew mendengar semua ucapan Gulf dari tadi, astaga Gulf malu sekali. Gulf langsung memundurkan kepalanya kebelakang karena tadi ia mebantali dada bidang Mew dan Gulf langsung menatap Mew dengan wajah yang sudah memerah seperti buah Cherry.

"Phi sudah bangun" Ucap Gulf sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tidak kuat jika bertatapan dengan Mew dalam waktu yang panjang apalagi suasana nya mulai canggung.

"Hey kenapa kau tidak menatap phi, apa kau malu ketika tau phi mendengar semua ucapan mu" Goda Mew sambil menoel hidung Bangir Gulf.

"Ti-tidak aku hanya mencari objek yang bagus saja, yah mencari objek yang bagus" Ucap Gulf mencari alasan yang tidak masuk akal.

"Apa memandang phi bukan objek yang bagus hmm?" Tanya Mew masih setia melihat tingkah Gulf yang sangat menggemaskan itu.

"Tidak, bukan begitu"

"Jadi mengapa kau tak menatap phi"

Gulf langsung mengalihkan pandangannya ke mata Mew lalu menatapnya dengan suara jantungnya yang mulai bergemuruh riya, "astaga kenapa jantungku ini, kenapa aku masih malu saja ketika ditatap phi Mew" Ucap Gulf dalam hati.

"Gulf mau kah kau menikah denganku" Ucap Mew Dengan tiba-tiba.

Deg

Rasanya jantung Gulf berhenti seketika, apa ini?. Apa Gulf tidak salah dengar, Mew mengajak nya menikah, yatuhan Gulf tidak tau harus bereaksi apa?, Tapi yang jelas hati Gulf dan perut Gulf banyak dikelilingi kupu-kupu tapi Gulf bingung harus menjawab apa.

"Gulf!" Panggil Mew membuyarkan pikiran Gulf.

"Hah"

"Kenapa kau melamun"

secret announcer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang