19

5.4K 484 40
                                        

Jangan lupa tinggalkan jejak ;)

Happy reading 💗

-


Tok tok tok

"Phi bolehkah aku masuk" Ucap Gulf sambil mengetuk pintunya.

Tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar, Gulf hanya bernapas pasrah lalu membuka pintu kamar Mew dengan menyembulkan kepalanya sedikit, memastikan apakah Mew ada didalam atau tidak. Gulf tidak melihat Mew di ranjang nya, Gulf mencari keberadaan Mew, sampai matanya terhenti di balkon yang melihat Mew sedang duduk termenung di kursi yang ada di balkon itu sambil menundukkan kepala nya dengan sedih.

"Phi" Panggil Gulf sambil mengusap punggung lebar Mew dengan lembut.

Gulf memilih duduk disamping Mew dengan sekatan meja kaca yang menyekat keduanya. Mew melirik manik hitam Gulf lalu tersenyum manis setelah itu, walaupun Mew terlihat sangat sedih dan banyak pikiran tapi dia tidak mau memperlihatkan itu kepada kekasihnya, ia lebih memilih memendamnya sendiri dari pada Gulf harus ikut terbebani dengan masalahnya. Yah meskipun sekarang Gulf sudah tau masa lalu Mew tapi Mew tidak ingin menambah beban pikiran Gulf.

"Phi" Panggil Gulf dengan suara selembut mungkin.

"Emm" Gumam Mew sambil menatap wajah Gulf dengan tatapan sayu.

"Kenapa phi tidak cerita tentang masalalu phi" Ucap Gulf yang kecewa tidak tau seluk beluk tentang seorang Mew suppasit itu sendiri.

Siang ini cuaca kota Bangkok memang sedikit mendung, maka dari itu Mew memilih mendinginkan pikirannya di balkon sambil memandangi pemandangan kota Bangkok dari atas apartemen nya yang menampilkan banyak nya gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

"Hanya tidak ingin membuat Gulf khawatir saja" Ucap Mew sambil menyingkirkan rambut Gulf yang berjatuhan menutupi mata karena tiupan angin.

"Tapi phi aku merasa bukan kekasih yang baik karena tidak memahami phi seluruhnya"

"Hustttt jangan berkata seperti itu, cukup kau selalu ada disamping phi dan menemani hari-hari phi saja, phi sudah sangat bahagia dan merasa Gulf memahami phi sepenuhnya"

Gulf hanya tersenyum bahagia, dia sangat beruntung mempunyai kekasih seperti Mew, Gulf tau sebenarnya hati Mew sedang bersedih dan hancur tapi Mew masih mampu mengucapkan kata-kata yang membuat Gulf beruntung memiliki Mew. Gulf merasa dirinya belum pernah memberikan kebahagiaan kepada Mew, yang ada Gulf hanya membuat Mew kecewa padanya, itu sangat tidak seimbang bukan?. Semua rasa bersalah Gulf kepada Mew mulai mengganggu pikiran nya.

"Phi bisakah kau menceritakan semua kehidupan phi kepadaku, aku juga ingin masuk kedalamnya, aku ingin menjadi bagian dari kehidupan phi"

"Gulf kau adalah kehidupan phi, kau tak usah manjadi bagian dari kehidupan phi, karena kau adalah kehidupan phi. Kehidupan phi tidak seindah yang kau pikir Gulf"

"Kau tak adil phi, kau menjadikanku kehidupan mu tapi kau tak ingin aku menjadi bagian dari kehidupan mu. Kau jahat" Gulf kesal, Gulf merasa makin egois jika begitu.

Mew tersenyum gemas kalau kekasihnya sedang merajuk seperti ini, Gulf bukannya menakutkan ketika narah tapi Dimata Mew semua itu menggemaskan dan membuat Mew ingin menggigit pipi chubby Gulf karna saking imutnya.

"Hey Gulf kau merajuk hmm? sudah jangan merajuk na, jika kau merajuk seperti ini phi sangat ingin sekali memakan mu karena saking gemasnya nya"

Gulf menatap tajam Mew dengan mempoutkan bibir pink nya dengan sangat seksi, membuat Mew hanya bisa menelan ludah.

secret announcer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang