Malam ini cuaca sangat indah, berbanding terbalik dengan Haeun yang diliputi amarah.
Gadis itu terduduk di salah satu bangku Cafe, dengan secangkir latte di hadapannya."Apa akhirnya kau merindukanku sampai mengajakku untuk bertemu?"
Suara itu lembut menyapa Haeun. Suara Jungkook memang selalu lembut, tapi tidak dengan sikapnya. Rasanya Haeun benar-benar muak sekarang.
"Dimana kekasihmu? Apa dia terlalu malu untuk menampakkan wajahnya di hadapanku?"
"Ahh.. Aku lupa. Gadis itu harus mewawancarai Park Seojoon saat ini. Aku penasaran, apa dia juga akan bersikap sok baik di hadapan aktor itu?"
Lanjut Haeun dan tersenyum kepada Jungkook yang telah duduk di hadapannya, namun tidak dengan matanya, tatapannya dingin seperti ingin menusuk Jungkook yang juga tengah menatap Haeun tak bersahabat."Apa tujuanmu bertemu denganku hanya untuk menjelekkan Seoyoon, Haeun-ssi?"
"Tentu saja tidak. Aku hanya ingin bertemu orang yang telah menyebar berita sampah hanya untuk menjatuhkanku. Apa kau pikir aku tidak tahu, bahwa semua ini perbuatanmu?"
Haeun menghela nafas, meregangkan punggungnya dan bersandar pada kursi menatap Jungkook remeh. Pria itu masih menatap Haeun tajam, bahkan Haeun bisa melihat Jungkook mengeraskan rahangnya. Pria itu terlihat sangat marah. Bukankah seharusnya Haeun yang marah di sini?
"Clubbing, mabuk, suka merayu pria, one night stand. Dan apa lagi itu?"
Haeun memasang wajah seolah berpikir, gadis itu membuat gesture seperti sedang menghitung dengan jarinya.
"Clubbing? Aku bahkan tidak pernah masuk ke club dan semacamnya. Mabuk? Minum soju saja aku tak bisa. Merayu pria? Pria mana yang kau maksud? Sepertinya cuma Chanyeol satu-satunya pria yang dekat denganku. One night stand? Apa kita perlu ke rumah sakit untuk mengeceknya?"
Jungkook tertawa sinis, memajukan tubuhnya agar lebih dekat untuk menatap Haeun yang masih bersandar pada kursinya. "Kau tak bisa mengelak Haeun. Seoyoon mengatakan semua itu padaku."
Pernyataan Jungkook lantas membuat Haeun tertawa, tak habis pikir dengan apa yang barusan keluar dari mulut pria bergigi kelinci itu.
"Jadi ini berawal dari Park Seoyoon ya. Apa gadis itu sedang membicarakan dirinya sendiri?"
"Apa maksudmu?"
Benar dugaan Haeun. Jungkook sepertinya memang belum mengenal Seoyoon dengan baik.
Tiga tahun berteman dengan Seoyoon tentu membuat Haeun tau kebiasaan-kebiasaan gadis park itu. Tidak selalu, namun memang beberapa kali Haeun tau saat Seoyoon pergi ke club. Dan bukan menjadi rahasia lagi bagi Haeun dan teman-temannya, untuk mengetahui bahwa Seoyoon pernah melakukan one night stand. Dan baru-baru ini juga sebenarnya Haeun tau dari Sorim, bahwa Seoyoon sering merayu beberapa teman lelakinya.
"Berhenti berkata buruk tentang Seoyoon. Terima saja akibatnya dan berhenti mengelak."
"Aku tau sebenarnya kau masih dendam kepadaku Kook, tapi apa menurutmu aku akan hancur hanya dengan masalah seperti ini? Caramu sungguh rendahan."
Haeun berdiri dari duduknya, bersiap untuk pergi. Matanya menatap Jungkook yang masih diam di posisinya. "Dendam hanya akan membuat hidupmu tak tenang. Lagipula itu hanya masalah sepele, kau tak bisa memaksa seseorang untuk terus bersamamu."
"Oh ya, jangan lupa belikan Seoyoon topeng, gadis itu suka sekali memakainya," Haeun berujar sembari memasang smirk di wajah cantiknya. Gadis itu melangkahkan kakinya meninggalkan Jungkook, sebelum suara pria itu menginterupsi dan membuat kepalanya kembali mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Distance | ff taehyung |✅
Fanfiction[COMPLETED] - belum direvisi . . Tak ada satupun yang tahu akan seperti apa takdir yang mereka jalani, dan tak ada satupun yang tahu kepada siapa nantinya hati itu berlabuh. Baik Taehyung maupun Haeun, mereka hanya korban dari permainan takdir yang...