Hari ini Haeun sudah mulai kembali bekerja dengan pekerjaan barunya--sebagai DJ radio lagi. Setelah gadis itu membubuhkan tanda tangan pada kontrak yang ditujukan pada dirinya beberapa minggu yang lalu.
Dengan begitu Haeun tak lagi harus membantu Sorim dengan kafenya. Kendati demikian Haeun tentu saja masih akan kerap datang mengunjungi, bertemu dengan Sorim di sana atau sekedar absen kehadiran, mungkin. Lagipula sejak kafe itu dibuka beberapa tahun yang lalu pun Haeun memang sudah sering datang ke sana, jadi tak heran lagi ketika menemukan gadis berambut panjang itu tengah duduk di sofa ruangan Sorim seperti saat ini.
Sore ini cuaca sedikit mendung, mungkin sebentar lagi hujan akan turun, udara juga masih sangat dingin bagi Haeun. Suasananya sangat mendukung untuk bermalas-malasan sambil bergelung di dalam selimut sebenarnya. Namun beberapa jam lagi Haeun harus sudah ada di kantor untuk memulai siaran perdananya. Tentu saja Haeun tak ingin terlambat apalagi sampai bolos di hari pertama kerja.
Gadis yang saat ini mengenakan dress pendek berbalut sweater rajut dengan nuansa earth tone itu tengah menunggu sang kekasih, terduduk di sofa ruangan Sorim dengan cheese cake dan latte sebagai pendamping dalam keheningan. Haeun hanya seorang diri di dalam sana ketika sang pemilik ruangan tengah pergi entah kemana, Sorim bilang ia harus membeli beberapa keperluan kafe. Jadi tinggallah Haeun seorang diri, tahu begini lebih baik ia menunggu di apartemen saja.
Suara seorang gadis bernama Arin terdengar rungu Haeun, mengatakan bahwa Taehyung sudah ada di depan sebelum Haeun merasa jauh lebih bosan karena hanya terduduk seorang diri. Gadis itu lantas mengemasi beberapa barangnya seperti makeup dan earphone yang sempat dikeluarkan dari dalam tas, tak lupa dengan latte yang masih setengah juga ia bawa dalam genggaman. Melangkah keluar, dilihatnya Taehyung yang sepertinya tengah memesan sesuatu di meja kasir lantas membawa lengan sang kekasih dalam genggaman, membuat Taehyung mengalihkan atensinya kepada Haeun dengan senyum yang terbit di wajah rupawannya.
"Menunggu lama?"
"Sebenarnya tidak terlalu lama. Tapi karena sendirian aku jadi merasa bosan," gerutu Haeun dengan bibir kerucutnya, membuat Taehyung gemas dan menggesekkan ujung hidung mereka.
"Astaga! Aku baru datang dan sudah disuguhi adegan menggelikan seperti ini."
Terdengar rengekan dari Sorim yang baru saja memasuki kafe dengan beberapa bungkusan besar di kedua tangannya. Gadis itu merenggut dengan wajah yang lelah.
Tak memperdulikan Sorim yang terus mengoceh, Haeun membawa Taehyung untuk segera angkat kaki dari kafe Sorim. Melangkah bersama menuju mobil Taehyung yang terparkir di depan, Haeun mengeratkan sweaternya membuat Taehyung menatapnya, baru menyadari dress yang gadisnya gunakan terlalu pendek sehingga membuatnya mengomel, "Sudah tahu cuaca dingin kenapa memakai baju seperti itu? Kau mau sakit?"
"Aku memakai sweater panjang Tae. Jadi tidak terlalu dingin."
"Kita ke apartemenmu dulu, dan ganti bajumu," jelas Taehyung dan mulai melajukan mobilnya, bertemu dengan hiruk pikuk lalu lintas di sore hari yang cukup padat. Sedangkan Haeun, gadis itu hanya bisa berharap semoga tidak akan terlambat sampai kantor karena harus kembali ke apartemen terlebih dahulu sesuai perintah Taehyung. Mau menolakpun ia segan, karena Taehyung cukup menakutkan saat sedang marah menurut Haeun. Dan saat ini pria itu sudah terlihat kesal karena baju yang Haeun kenakan.
"Jam berapa kau mulai siaran?"
"Jam delapan. Tapi aku harus sudah ada di sana tiga puluh menit sebelumnya."
***
"Kerja bagus Jung Haeun," ucap sang produser setelah Haeun menyelesaikan siarannya.
Pria bernama Min Yoongi ini merupakan produser barunya di TeenList. Pria yang memiliki kulit seputih susu itu sedikit memberi kesan dingin diawal pertemuan mereka beberapa hari yang lalu, membuat Haeun sedikit gugup karena ekspresi datar sang lawan. Bahkan Haeun sedikit melakukan kesalahan saat briefing tadi. Alih-alih mendapat omelan, yang Haeun dapatkan justru kekehan lucu pria itu dengan gummy smilenya, "Apa aku terlihat menyeramkan? Kau seperti ketakutan saat menatapku, santai saja Haeun-ssi," itu kata Yoongi saat Haeun dengan jelas memasang ekspresi horor ketika menatap Yoongi. Padahal pria itu sama sekali tak melakukan suatu hal yang pantas untuk ditakutkan. Namun hanya dengan diamnya, pria itu mampu membuat Haeun terasa mati kutu dan sulit bergerak di tempatnya.Jam sudah menunjukkan pukul sebelas lebih saat panggilan dari Taehyung masuk ke ponsel Haeun. Pria itu mengatakan bahwa dia sudah sampai untuk menjemput sang gadis.
Sedikit mendengus, Haeun melangkahkan kakinya menghampiri Taehyung yang ada di dalam mobilnya.
"Sudah ku bilang tak perlu menjemputku. Aku bisa menaiki bus dari sini."
"Aku tak akan membiarkanmu berkeliaran sendiri malam-malam begini."
"Aku tak berkeliaran, aku pulang bekerja, Tae."
Haeun sedikit merasa sebal. Taehyung sudah seperti sopir pribadinya sekarang. Mengantar jemputnya kemanapun kakinya melangkah. Ah tidak ini lebih terasa seperti ia menjadi seorang tuan putri yang selalu ditemani pangeran tampan kemanapun dia pergi. Tapi sungguh, Haeun tak keberatan jika Taehyung tak melakukan ini semua, justru Haeun malah merasa sedikit khawatir. Taehyung itu sangat sibuk, pekerjaannya begitu banyak bagaimana jika nanti pekerjaannya jadi menumpuk karena selalu mengantar jemputnya.
"Eun," panggil Taehyung yang hanya dibalas gumaman oleh Haeun. Gadis itu sibuk memperhatikan keadaan jalanan--kebiasaan Haeun saat di dalam mobil.
"Ada yang ingin ku katakan padamu."
"Katakan saja. Ada apa?"
Haeun menatap Taehyung, menanti jawaban yang keluar dari mulut pria itu. Tak biasanya prianya ini harus meminta izin dulu sebelum mengatakan sesuatu.
"Tidak jadi. Mungkin lain kali."
Kerutan di dahi Haeun semakin jelas mendengar penuturan Taehyung. Diamatinya raut wajah Taehyung dari samping, terlihat jelas bahwa pria itu tengah menyembunyikan sesuatu.
"Kenapa tidak jadi, katakan saja tak apa," ujar Haeun dengan lembut, dielusnya lengan Taehyung berniat memberikan ketenangan pada kekasihnya yang terlihat sedikit gelisah.
"Berjanjilah padaku, kau tak akan meninggalkanku."
Tak langsung menjawab, Haeun mencoba menelisik mata sang kekasih. Sayang sekali ia tak bisa menatap langsung kedua bola mata Taehyung lantaran pria itu harus fokus menyetir saat ini.
"Tentu."
Dengan begitu Taehyung hanya membalas Haeun dengan senyuman tipis yang mampu Haeun artikan bahwa dugaannya benar--ada yang sedang disembunyikan oleh prianya.
.
.
.
.
.
.
.
.To be continued...
12 Desember 2020
- fishaci❤~ ig @fishaci_lf ~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Distance | ff taehyung |✅
Fanfiction[COMPLETED] - belum direvisi . . Tak ada satupun yang tahu akan seperti apa takdir yang mereka jalani, dan tak ada satupun yang tahu kepada siapa nantinya hati itu berlabuh. Baik Taehyung maupun Haeun, mereka hanya korban dari permainan takdir yang...