Haeun patut berbangga karena memiliki sahabat sehebat Chanyeol. Lihat saja sekarang, Chanyeol dan bandnya ternyata sudah sangat dikenal bahkan sampai ke penjuru Korea Selatan. Padahal yang Haeun tahu, grup band yang diberi nama Second Boy itu dibentuk lantaran hobi masing-masing anggotanya yang suka bermusik, awalnya hanya untuk kesenangan semata tapi ternyata mampu berkembang sedemikian besarnya.
Siang ini Chanyeol datang ke apartemen Haeun. Seperti biasa, pria itu masuk begitu saja membuat Haeun yang sedang sibuk mengerjakan tugasnya di ruang tengah sedikit berjingkat, karena suara gaduh yang Chanyeol sebabkan lantaran pria itu menabrak lemari sepatu di depan pintu.
Dengan tanpa berdosanya pria jangkung itu lantas masuk ke dapur, lalu kembali ke hadapan Haeun dengan membawa setoples camilan lantas duduk dengan santainya di atas sofa dengan kaki menjulur ke meja, setelah berhasil membuat pintu lemari sepatu Haeun terlepas dari engselnya.
Menyadari Haeun yang seolah akan mengeluarkan taringnya, dengan cepat Chanyeol mengunci mulut gadis itu dengan kabar yang membuat Haeun sendiri merasa terkejut sekaligus takjub. "Bandku diundang ke festival musik di Busan."
Haeun yang tadinya berdiri dengan bantal di tangannya bersiap untuk memberi pelajaran kepada Chanyeol kembali terduduk seketika. Mata dan mulutnya masih sama-sama terbuka lebar.
Selama ini band milik Chanyeol hanya beberapa kali pernah tampil di acara atau festival yang diadakan kampusnya, namun sekarang mereka sudah di undang di festival luar kota. Meskipun Chanyeol dan anggota Second Boy lainnya yang terdiri dari Kyungsoo, Mingyu dan Hanbin memiliki banyak kenalan di kalangan entertainment, mereka sama sekali tak menjadikan hal itu sebagai sebuah keuntungan. Dan mereka meraih semua ini benar-benar hasil kerja keras mereka sendiri. Bahkan Chanyeol selalu menolak kala teman selebritinya ingin mengenalkan bandnya kepada agensi mereka agar bisa didebutkan. "Kami bisa meraih itu semua tanpa harus melalui jalur belakang," kata Chanyeol kala itu.
"Benarkah? Kapan itu? Berapa lama? Bolehkah aku ikut?" cecar Haeun yang membuat Chanyeol menatapnya dengan ekspresi kelewat datar.
"Aku serius. Tiga bulan lagi. Acaranya berlangsung selama tiga hari, tapi aku akan berada di sana kurang lebih satu minggu. Dan kau, tak boleh ikut."
"Oh ayolah, biarkan aku ikut. Aku tak akan merepotkan."
Bukan masalah merepotkan atau tidak. Haeun sama sekali bukan tipe gadis yang merepotkan dalam hal seperti ini. Tapi Chanyeol tak mau mengajak Haeun karena takut gadis itu malah jadi kesepian ketika di sana nanti. Chanyeol ke luar kota untuk bekerja bukan jalan-jalan, jadi ia tak bisa menemani Haeun seharian penuh jika gadis itu ikut nantinya.
"Sebagai gantinya aku akan mengajakmu liburan nanti. Ketika aku sudah cukup luang. Kau ingin pergi kemana?"
"Bagaimana kalau paris?"
"Oke!"
***
"Anne menghubungiku tadi malam."
Suara yang sudah Taehyung hafal itu mengudara, membuat dirinya yang baru masuk ke dalam ruangan menghentikan langkah lantas helaan napas keluar dari mulut pria itu.
"Kenapa kau tak menjawab teleponnya? Dia bilang ingin membahas tentang pernikahan kalian," jelas Sohyun akhirnya, karena tak kunjung mendengar suara yang keluar dari mulut sepupunya ini.
Taehyung sendiri benar-benar dirundung bingung, ia gelisah. Andai saja saat itu dirinya tidak iya iya saja dengan pertunangan itu, mungkin saat ini ia tak harus merasa bimbang dengan perasaannya.
Sohyun menghentikan aktifitasnya, di tatapnya wajah Taehyung yang tercetak jelas kekhawatiran di sana. Disatu sisi ia merasa marah dan kecewa, kala tahu ternyata Taehyung justru menjalin hubungan dengan gadis lain disaat pria itu sudah memiliki tunangan dan akan melangsungkan pernikahan beberapa bulan lagi. Namun disisi lain gadis berponi itu juga merasa kasihan kepada sepupunya. Sohyun tahu Taehyung bukan tipe pria yang mengencani seorang gadis begitu saja, saat pria itu mengencani seorang gadis itu artinya Taehyung benar-benar berniat serius. Terbukti selama ini Taehyung hanya pernah berkencan tak lebih dari empat kali selama hidupnya.
"Aku akan menghubunginnya nanti."
"Bagaimana dengan Jung Haeun?"
"Kau tak perlu khawatir, aku akan menyelesaikannya sebelum tanggal pernikahanku," jelas Taehyung terdengar acuh, tak terlalu serius dengan perkataannya. Pria itu bahkan mengatakannya tanpa mengalihkan sedikitpun atensinya dari laptop di hadapannya, sama sekali tak menghiraukan Sohyun yang masih menatapnya penuh kecemasan.
"Kau yakin?"
"Omong-omong, aku ingin mengenalkanmu dengan Haeun. Bagaimana kalau kita makan siang bersama dengannya?" ucap Taehyung baru mengalihkan perhatiannya dan menatap Sohyun yang masih berdiri di hadapannya.
Gadis itu menggedikkan bahu sambil berujar, "Terserah saja." kepada Taehyung yang akhirnya menerbitkan senyum di wajahnya lantas mulai melangkahkan kedua tungkainya setelah menelepon Haeun di seberang sana, untuk bertemu di salah satu restoran langganan mereka.
"Ayo!"
"Apa dia cantik?" tanya Sohyun dan mulai menyusul langkah Taehyung menuju lift.
"Tentu saja. Dia sempurna."
Senyum menghiasi wajah Taehyung kala menceritakan tentang Haeun. Dari sini pun Sohyun sudah tahu bahwa Taehyung benar-benar mencintai gadis bermarga Jung itu.
Tak lama setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit, akhirnya mobil yang Taehyung kendarai telah sampai di restoran yang sudah ia janjikan dengan Haeun.
Haeun bilang tak perlu menjemputnya saat di telepon tadi, karena gadis itu kebetulan sedang ada di kafe Sorim yang berada tak jauh dari sana. Jadi gadis itu sudah tiba terlebih dahulu dan duduk di salah satu meja dekat jendela.
Haeun sedikit mengernyit bingung kala menemukan kekasihnya yang baru saja memasuki pintu restoran tak seorang diri, melainkan bersama seorang gadis di sampingnya.
"Menunggu lama?"
Tangan Taehyung terulur untuk mengelus rambut lembut sang kekasih sebelum dirinya ikut duduk di hadapan Haeun.
Haeun hanya menggeleng sebagai jawaban, mulutnya bertanya, 'siapa ini?' tanpa mengeluarkan suara.
"Perkenalkan ini Kim Sohyun, sepupuku yang pernah kau cemburui," jelas Taehyung sedikit terkekeh, berbanding terbalik dengan Haeun yang meringis merasa malu.
"Cemburu bagaimana?"
"Haeun kira kau selingkuhanku."
Penjelasan Taehyung membawa Sohyun ikut andil dalam menertawakan Haeun. Menurut Sohyun, Haeun terlihat lucu saat ini dengan wajah malu sekaligus merajuknya.
"Akukan tidak tahu."
Sohyun memiliki visual yang tak kalah dari Taehyung. Dan semua orang sepertinya juga akan berpikir jika kedua sepupu ini merupakan sepasang kekasih jika tak diberi penjelasan. Bahkan di mata Haeun keduanya terlihat serasi, sang adam yang gagah rupawan, dan seorang putri cantik yang juga menggemaskan.
.
.
.Seusai Taehyung mengantar Sohyun ke kantor, pria itu kini hanya berdua di dalam mobil bersama Haeun.
"Sohyun sangat cantik," celetuk Haeun di tengah keheningan dalam mobil.
"Tentu saja. Gen keluargaku tak main-main dalam menghasilkan keturunan. Anak-anak kita nanti juga pasti akan sangat rupawan," ujar Taehyung sembari satu tangannya menggenggam jemari Haeun.
Haeun hanya tertawa geli merasa gemas dengan ucapan Taehyung. Ia sendiripun yakin apa yang dikatakan Taehyung pasti benar, hanya saja yang jadi pertanyaan saat ini apa hubungan mereka akan sejauh itu nanti?
To be continued...
13 Desember 2020
- fishaci❤
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Distance | ff taehyung |✅
Fiksi Penggemar[COMPLETED] - belum direvisi . . Tak ada satupun yang tahu akan seperti apa takdir yang mereka jalani, dan tak ada satupun yang tahu kepada siapa nantinya hati itu berlabuh. Baik Taehyung maupun Haeun, mereka hanya korban dari permainan takdir yang...