Sebelum baca, aku mau ngasih tahu ada sedikit pengumuman di akhir cerita, jadi jangan dilewatin yaa nanti nyesel lohh (*^3^)/~♡
Happy reading!
..
.
.
.Hubungan Haeun dan Taehyung membaik, semenjak keduanya dipertemukan secara tidak sengaja di pernikahan salah satu teman lama Haeun yang ternyata juga merupakan rekan bisnis Taehyung.
Berlandaskan dengan kalimat "Aku juga merindukanmu." yang keluar dari mulut Haeun beberapa waktu lalu itu, mampu membuat kepercayaan diri serta semangat Taehyung kembali muncul ke permukaan.
Dengan senyum yang tak luntur dari wajah tampannya, malam itu dengan sedikit ragu Taehyung berkata "Jangan abaikan aku lagi. Tolong balas pesanku dan jawab telfon dariku." kala ia berhasil membujuk Haeun untuk mau diantar pulang meski hanya sampai lobby apartemen.
Sejak saat itu wajah yang tadinya terlihat lesu bak tak memiliki jiwa, berubah seperti telah menemukan sang mataharinya kembali. Sejak saat itu pula masa-masa indah yang sempat terjadi di antara keduanya seolah kembali, membawa wajah dengan semu merah dan senyum bak remaja yang sedang kasmaran merasakan cinta pertamanya hadir.
Taehyung bahagia, Haeun juga bahagia. Hal itu tercetak dengan jelas kala keduanya sempat tandang sementara di Cafe Sorim kemarin lusa.
Kejadian beberapa tahun lalu seolah kembali terulang seperti kepingan hitam yang berputar. Taehyung yang mengantar dan menjemput Haeun bekerja, saling memberi kabar dan mengirim pesan manis, pergi kencan di akhir pekan, sampai bertelepon hingga hari hampir berganti. Bedanya, sekarang tak ada lagi hal mengganjal yang dirasakan Taehyung seperti lima tahun lalu. Membuat hati pria itu membuncah terasa begitu ringan terbang ke awang-awang.
"Aku merindukanmu," ucap Taehyung melalui layar ponsel yang ada dalam genggaman Haeun, keduanya tengah melakukan panggilan video sebab Taehyung yang terus mengatakan rindu dan ingin melihat wajah Haeun karena pria itu kini tengah berada di Busan sejak dua hari yang lalu.
"Kita akan bertemu besok Tae. Kau jadi kembali ke Seoul besok, kan?"
Taehyung terlihat mengangguk di seberang sana. Pria itu begitu menggemaskan kala sedang dalam mode ingin dimanja seperti ini. Haeun jadi merasa ikut tidak sabar bertemu dengan kekasihnya itu.
"Jangan lupa besok, kau harus berdandan yang cantik!"
"Bukankah aku selalu terlihat cantik?"
Taehyung menggeleng. Pria itu mendudukkan dirinya setelah sebelumnya terlihat berbaring di atas ranjang. "Tidak! Kau terlihat sangat mengerikan saat bangun tidur, dengan rambut singa dan liur yang mengering di sudut bibir..."
"Hey! Aku tidak begitu! Lagi pula, meski itu benar kenapa kau tetap mengejarku, dasar!"
"Itu tidak bisa menjadi alasan! Bagaimanapun dirimu, aku akan tetap selalu mencintaimu, karena kau adalah Jung Haeun. Maka jangan pernah berani berpaling dariku, mengerti?"
"Dasar posesif sekali," cibir Haeun kendati samar-samar semu merah muncul di kedua pipinya.
Keduanya melakukan panggilan video hingga Haeun tertidur kala waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam. Biasanya, Haeun baru akan tertidur saat jam di kamarnya menunjukkan pukul satu atau dua dini hari. Namun semenjak hubungannya dengan Taehyung kembali, pria itu selalu memastikan sang gadis untuk tidur sebelum hari berganti dengan menyanyikan lagu melalui sambungan telfon, agar kekasihnya itu lebih cepat tertidur, dan itu terbukti manjur. Suara Taehyung bak lullaby bagi Haeun, sangat menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Distance | ff taehyung |✅
Fanfic[COMPLETED] - belum direvisi . . Tak ada satupun yang tahu akan seperti apa takdir yang mereka jalani, dan tak ada satupun yang tahu kepada siapa nantinya hati itu berlabuh. Baik Taehyung maupun Haeun, mereka hanya korban dari permainan takdir yang...