part 31

248 54 0
                                    

"Sulit sekali menghubungimu, akhirnya kita bisa bertemu Tae," sapa suara lembut masuk ke dalam rungu Taehyung.

Pria yang mengenakan kemeja berwarna putih itu tengah berkutat dengan laptop di hadapannya kala Anne dengan anggunnya berjalan masuk ke dalam ruang kerja Taehyung. Mata tajam itu lantas beralih menatap gadis semampai yang saat ini mendudukkan diri di sofa dalam ruangan tersebut.

Dilepasnya kacamata yang sedari tadi bertengger nyaman di hidung bangirnya sebelum berucap dengan nada dingin, "Ada apa kemari?"

Taehyung sama sekali tak membenci Anne--tunangannya. Kendati demikian Taehyung juga tak pernah bersikap lembut kepada Anne layaknya seorang tunangan pada umumnya. Namun entah kenapa saat ini kehadiran Anne justru terasa sedikit menyebalkan bagi pria bermarga Kim itu. Pasalnya Taehyung jadi harus repot merasakan kegelisahan hadir kembali dalam dirinya, karena tiba-tiba teringat dengan pertunangannya bersama gadis cantik ini.

"Untuk menemui tunanganku tentu saja. Dan ... Untuk membahas pernikahan kita satu bulan lagi," ucap gadis itu tak melepas senyumnya barang sedikitpun. Suaranya begitu lembut khas wanita berkelas, namun terdengar mengintimidasi di rungu Taehyung.

"Bukankah aku sudah menyerahkan semuanya kepadamu Nne? Aku akan menerima semua pilihanmu."

"Tentu saja. Tapi ada beberapa hal yang harus dilakukan dengan kehadiranmu Tae, seperti fitting baju misalnya," jelas Anne perlahan membuat Taehyung kembali menghembuskan napas beratnya.

Tentu saja dalam hal ini Taehyung bisa mengandalkan Anne. Gadis itu memiliki selera yang teramat baik, tentu bukan hal mengkhawatirkan ketika menyerahkan segala tetek bengek pernikahan kepada gadis keturunan asli Eropa ini.

Berbeda dengan Taehyung, Anne tentu ingin seperti gadis lainnya yang mempersiapkan segalanya bersama sang calon suami. Merasa kepusingan bersama, juga dengan sedikit perdebatan mengenai apakah ia harus melakukan diet atau tidak menjelang pernikahan agar gaun yang dikenakan nanti dapat membalut dengan pas tubuh indahnya.

Sejujurnya Anne sedikit merasa terluka dengan sikap Taehyung yang terlihat jelas sama sekali tidak tertarik dengan pernikahan mereka. Anne sendiri tahu Taehyung memang tak menginginkan semua ini dari awal. Hanya saja, seharusnya Taehyung menolak saja dari awal jika pada akhirnya hanya akan melukai perasaannya seperti ini.

Jelas saja, gadis mana yang baik-baik saja melihat pria yang dicintainya memperlakukannya dengan begitu dingin, bahkan menjelang hari pernikahannya.

"Aku tahu kau tak menginginkan pernikahan ini. Tapi bisakah, setidaknya berpura-puralah mencintaiku, tunjukkan sedikit saja rasa antusiasmu akan pernikahan kita. Meski itu palsu," ucap Anne penuh dengan keputusasaan. Gadis itu menarik napas lantas menghela perlahan.

"Aku sudah mengatur hari, besok datanglah untuk fitting baju," final Anne sebelum melangkahkan kakinya keluar dari ruangan pria yang masih memasang ekspresi dinginnya.

Taehyung merasa bersalah sekarang. Selepas kepergian Anne dengan ucapan gadis itu yang terdengar menyedihkan membuat hati Taehyung tersentil. Taehyung bersikap seolah semua ini kesalahan Anne dengan bersikap terlampau dingin kepada gadis itu, padahal semua ini bukan semata-mata karena Anne.

Andai saja ia bisa memutar waktu. Taehyung tak akan menerima perjodohan ini tiga tahun lalu. Andai saja Taehyung tahu ia akan bertemu dengan gadis yang teramat ia cintai dimasa depan, tentu Taehyung tak akan terjebak dengan perjodohan yang diatur oleh ayah Anne saat itu.

Tiga tahun lalu, tepatnya di ulang tahun Anne kedelapan belas. Yang mana saat itu Taehyung masih berusia dua puluh dua dan baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya. Meski baru lulus dari bangku kuliah Taehyung dapat dikatakan salah satu orang yang sukses saat itu. Pria itu sudah memiliki perusahaannya sendiri di usia muda, dan tentu saja itu semua tak lepas dari campur tangan tuan Albert--ayah Anne.

Ayah Anne merupakan sahabat mendiang ayah Taehyung. Kabar meninggalnya tuan Kim membawa tuan Albert terbang langsung ke Korea. Melihat Taehyung kecil yang saat itu menangis di sudut ruang gelap membuat hatinya terasa begitu hancur. Begitu kabar kepindahan keluarga Kim ke Perancis terdengar oleh tuan Albert, pria itu lantas datang dan mengulurkan tangan, menawarkan diri untuk bisa membiayai segala keperluan pendidikan kedua buah hati sahabat baiknya.

Taehyung dan sang adik disekolahkan. Bahkan Taehyung dibimbing secara langsung oleh tuan Albert sehingga bisa menjadi sesukses sekarang. Tentu Taehyung memiliki rasa terimakasih yang teramat besar kepada pria baik hati itu. Sehingga saat tuan Albert memintanya untuk menikahi sang putri, Taehyung merasa sama sekali tak miliki hak untuk menolak. Lagipula saat itu Taehyung tak mengenal banyak gadis di kehidupannya, juga tak ada gadis yang ia cintai. Dengan segala kenaifan diusia mudanya pria Kim itu menerima perjodohan tersebut dengan entengnya. Tanpa tahu bagaimana arus takdir akan membawanya.

Tuan Albert sendiri tentu tahu kala  kerap kali menemukan sang putri yang menatap Taehyung dengan tatapan tak biasa, tatapan cinta. Dan berakhir membawanya menawarkan secara langsung kepada Taehyung untuk menikahi putrinya yang diterima dengan mudah oleh pria itu.

***

Malam ini sepulang kerja Sohyun langsung tandang menuju apartemen milik Taehyung. Bukan keinginannya, namun ada beberapa berkas pekerjaan yang lupa Taehyung bawa ke kantor sebelum pria itu terbang ke Perancis dua hari lalu.

Terlampau lelah membawa gadis manis tersebut untuk bermalam di apartemen milik sepupunya malam ini.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tubuhnya juga dirasa seperti sudah tak bertulang. Meski begitu tak lantas membuat Sohyun menuju ke alam tidurnya. Gadis itu memutuskan untuk menonton salah satu dari deretan stok film milik Taehyung sebelum dering dari ponselnya terdengar. Terpampang nama Anne di sana.

Hal pertama yang Sohyun dengar adalah suara tangis dari sahabatnya itu, berlanjut dengan curahan hati Anne yang sudah bisa dipastikan berisi tentang sikap Taehyung.

Sohyun mengenal Anne kala gadis itu diminta Taehyung untuk menjadi sekretaris pribadinya beberapa tahun lalu saat di Perancis. Sejak saat itu keduanya berteman baik, Sohyun dan Anne juga ada diumur yang sama, mungkin itu sebabnya keduanya merasa cocok dan berujung menjadi sahabat baik. Tentu Sohyun tahu semuanya, tentang Anne yang mencintai kakak sepupunya, tentang perjodohan Anne dan Taehyung. Dan juga, tentang Taehyung dan Haeun.

Sejujurnya Sohyun merasa kasihan dengan Anne yang masih terus bertahan dengan cinta sepihaknya, bahkan saat ini sang tunangan justru memiliki gadis lain. Oleh karena itu, Sohyun hanya menjadi pendengar baik bagi Anne kala gadis itu mencoba mengeluarkan segala kegundahan dalam hatinya.

Sohyun sedikit geram. Taehyung harus diberi pelajaran. Namun siapa yang tahu akan pada siapa hati itu terjatuh bukan? Tentu saja Sohyun tak dapat juga menyalahkan kakak sepupunya itu.

Sebagai sahabat dan juga sepupu yang baik, Sohyun hanya bisa mendoakan keduanya agar mendapat jalan yang terbaik dari semua ini.

"Jadi, kapan tanggal pernikahanmu dengan Taehyung oppa dilangsungkan?"

"Pernikahan? Siapa yang akan menikah dengan Taehyung?"

Suara yang barusan terdengar membuat Sohyun dengan cepat menolehkan kepalanya dan membuat matanya membola terkejut kala menemukan seorang gadis tengah berdiri di ambang ruang tengah.

"Jung Haeun."

.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continued...

Adrienne alexandra / Anne (lupa username ig nya ╯﹏╰)

Adrienne alexandra / Anne (lupa username ig nya ╯﹏╰)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 Desember 2020
- fishaci❤
~ ig @fishaci_lf ~

The Last Distance | ff taehyung |✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang