quatorze

874 136 29
                                    

Entah mengapa akhir-akhir ini Juyeon sering tanpa sadar menyentuh bibirnya sendiri. Pipinya memerah tanpa alasan. Dan itu akan terjadi saat ia sedang melamun.

Hal tersebut nyatanya tidak luput dari perhatian Sangyeon dan Younghoon yang sedang menikmati sarapan yang tadi disiapkan oleh Eunseo yang telah kembali dari luar kota.

Younghoon tersenyum samar melihat gelagat Juyeon tersebut. Ia bisa menebak jikalau adik tirinya itu sedang memikirkan ciuman yang ia berikan beberapa hari yang lalu.

Respon tersebut berbanding terbalik dengan Sangyeon. Pria dengan rambut berwarna coklat tersebut nyatanya terlampau peka akan maksud dari apa yang saat ini sedang Juyeon lakukan. Hal itu diperjelas ketika ia sengaja melirik ke arah Younghoon yang terus-menerus memperhatikan Juyeon sesekali tersenyum tanpa sepengetahuan yang lebih muda.

"Apa yang sedang kamu pikirkan, Juyeon?" Bukan hanya Juyeon yang tersentak mendengar pertanyaannya, Younghoon pun ikut terkejut dan berpura-pura seakan tadi ia sama sekali tidak memperhatikan sang adik dengan sedikit berdehem singkat untuk merespon pertanyaan sang ayah.

Eunseo yang awalnya hanya menikmati makanannya dalam keterdiaman menoleh ke arah sang anak, "Juyeon nggak apa?" Tanya sang ibu yang tiba-tiba khawatir dengan Juyeon duduk disebelahnya.

"Nggak ada," Sahut Juyeon gugup. "Aku nggak apa kok, Bu." Lelaki itu sontak menundukkan kepalanya guna menghindari tatapan Sangyeon yang nampak seperti akan mengulitinya hidup-hidup.

"Ngomong-ngomong, Juyeon berangkat bareng ibu, ya? Saya sedikit terlambat untuk pergi hari ini," Deru Sangyeon dengan raut wajah tidak enak miliknya.

Juyeon mengangguk kaku. Dalam hati Juyeon sudah tidak bisa menggambarkan bagaimana reaksi bahagianya saat ini ketika tau ia akan pergi bersama sang ibu, alih-alih terjebak kecanggungan dengan Sangyeon.

Sang kepala keluarga lantas berdiri, diiringi dengan Eunseo yang ikut menatap Sangyeon dengan sebuah senyuman manisnya. Juyeon langsung mengalihkan matanya ke lain arah begitupula dengan Younghoon ketika kedua orang dewasa tersebut bercumbu di depan mereka.

"Lakukanlah di tempat lain!" Seru Younghoon kesal lantaran berpikir jikalau kedua orang tuanya ini mengotori otak polos Juyeon yang sedang duduk didepannya.

.
[Limerence]
.

"Kamu udah kelas tiga, tapi masih aja suka telat pergi ke sekolah. Padahal kamu bangun lebih awal daripada Juyeon. Nggak sayang nilai?"

Younghoon mengacuhkan celotehan sang ayah yang sedang mengemudikan mobilnya dengan mengangkat bahunya acuh. Tangannya sedari tadi mengetik sesuatu pada ponsel pintarnya, entah apa yang sedang ia lakukan pada benda itu. Sangyeon tidak terlalu peduli.

"Firasat aku nggak enak." Tanpa sadar ia bergumam. Membuat Sangyeon yang tadinya fokus pada jalanan, kini mulai beralih menatap Younghoon yang saat ini tidak lagi berkutat pada ponselnya.

Perhatiannya teralihkan ke arah sisi jalanan, dimana ada banyak orang yang sedang berkerumun mengelilingi sesuatu. Sontak saja ia menyuruh agar Sangyeon menepikan mobilnya dan tanpa berkata apa-apa, ia langsung berlari menerobos kerumunan tersebut.

Kecelakaan antar dua mobil yang sama. Younghoon sempat terpaku, pikirannya tiba-tiba kosong melihat salah satu mobil dengan plat nomor yang sangat tidak asing baginya kini telah rusak sepenuhnya dibagian depan.

Beberapa orang nampak membuka salah satu pintu mobil dan menurunkan seseorang dari dalam sana. Keadaannya cukup mengenaskan, beberapa bagian baju seragamnya yang bersih kini telah penuh akan noda berwarna merah. Cairan pekat tersebut terlihat mengalir deras membanjiri pelipisnya.

Dalam hitungan detik, Younghoon langsung berlari menghampiri sosok yang telah tidak sadarkan diri. Kakinya melemas. Dalam keadaan duduk seperti ini, Younghoon mulai memeluk tubuh lelaki sang adik. Mengabaikan bajunya yang pastinya akan ikut kotor akibat bercak darah yang menempel.

"Juyeon," Lirihnya pelan dengan sebuah tangisan tanpa suara miliknya.

.
[Tbc]
.

Apa kita tamatin sampai disini aja?

Limerence +Sangju Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang