[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan]
.
.
.
Rasa hangat seketika menjalar di perutnya. Sebuah tangan melingkar memeluk pinggang Yosika. Roma pada tengkuk lehernya meremang lantaran embusan napas Petra yang begitu dekat. Yosika hanya bisa memejamkan mata dan meremas selimut ketika Petra mulai mengecup tengkuk lehernya. Dirasa cukup, embusan napas hangat dari mulut Petra beralih menjalar ke telinga Yosika membuat debar jantung wanita itu tidak karuan dibuatnya. Sesekali Yosika merasakan gigitan kecil pada daun telinganya, diikuti hisapan lembut setelah lidahnya bermain di sana."Petra..."
"Ehm...enghh"
Yosika melepas pelukan Petra dan berbalik menghadapnya. Ditatapnya mata yang setengah terpejam itu lalu beralih pada bibir tebal milik pria itu. Terbawa suasana hening menjelang pagi, Petra tidak bisa lagi menahan dirinya. Dia menarik dagu Yosika mendekat, mengecup dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Yosika, sampai wanita itu menyadari, Petra sudah berada di atasnya, menindih tubuhnya.
Petra mengecup leher Yosika setelah mereka melepas pagutannya. Petra menyesapnya dalam-dalam sampai meninggalkan jejak kemerahan di sana. Perlahan tangannya naik menyelusup ke dalam pakaian Yosika dan mengelus kulit mulus milik wanita itu.
Erangan kecil dari bibir Yosika terdengar merdu di telinga Petra, membuatnya menginginkan lebih. Yosika tersadar lalu menahan tangan Petra yang hendak melepas kaitan bra nya.
"Jangan, Pak."
Petra berhenti sejenak, memberi jarak pandang baginya untuk menatap lekat Yosika yang mengalihkan matanya ke arah lain.
***
February, 18th 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on You [Terbit]
RomantiekSejak pertemuan pertamanya dengan Petra di sebuah acara kantor, Yosika tidak mampu melupakan pria itu. Dia tergila-gila pada Petra yang kaku dan berhati es. Berbagai cara Yosika lakukan agar Petra jatuh cinta padanya, tapi tetap saja, Petra tak ped...