Prolog

52.3K 2.5K 50
                                    

Selamat datang, pembaca baru!💗
Semoga kalian menikamati cerita ini

Vote dan Komen
Thankyou

HAPPY READING

***

Seorang pemuda tampan, mengendarai kuda besinya seorang diri, ditengah gelapnya malam, yang hanya dibantu dengan pencahayaan minim oleh bulan. Pemuda tersebut, baru saja pulang dari sirkuit balap. Yap! Balapan motor sudah menjadi hobinya sejak ia duduk dibangku SMP. Jika ditanya, apa orang tuanya tidak marah, jawabannya tentu saja. Bahkan kedua orang tuanya sudah lelah memberi pringatan kepada sang anak.

Mulutnya sesekali menguap, kala kantuk hendak menyerang dirinya, cuaca dimalam yang menjelang pagi ini, sangatlah dingin, untung saja dirinya mengenakan jeket kulit kebanggaannya. Jeket yang bertuliskan Drax dibelakang punggung nya. Yang membedakan adalah, jaket miliknya terdapat logo mahkota, sedangkan jaket lain hanya tertera tulisan saja.

Matanya menelisik kala melihat seorang gadis cantik, yang tengah memeluk dirinya sendiri, di pinggir jalan. Tiba-tiba saja, bulu kuduknya merinding seketika, apa itu makhluk halus. Berusaha untuk tak memperdulikan, dengan terus mengendarai kuda besinya kearah tujuannya, yaitu pulang kerumah.

Karna merasa iba, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti sedikit jauh dari objek, yang membuat dirinya penasara. Dengan gerakan tenang, pemuda tersebut berjalan menuju ke objek. Matanya membulat sempurna, kala yang ia lihat adalah seorang gadis cantik sedang menangis dengan tersedu-sedu.

"Woi!" Panggilnya keras.

Merasa ada yang memanggilnya, gadis itu menoleh dengan mata sembabnya, "Jangan mendekat, aku gak punya apa-apa." Balasnya yang masih sesegukan.

Mendengar itu, permuda tersebut menekuk alisnya bingung, "Seharusnya, gue yang nanya, ngapain lo tengah malam kelayapan kayak gini." Ujar pemuda tersebut, yang justru semakin membuat gadis cantik itu menangis.

"Buset, jangan nangis, entar dikira, gue ngapa-ngapain lo." Ujarnya lagi, yang kini berusaha menenangkan gadis cantik ini.

"Gini-gini, nama lo siapa? Terus rumah lo dimana, biar gue anter." Pertanyaan pemuda itu hanya dibalas gelengan oleh sang empu.

Hal itu, yang justru semakin membuat pemuda tersebut bingung.
"Aku gak tau, rumahnya dimana, aku kesini bareng keluarga aku,"

"Terus, mana keluarga lo?"

"Mereka ninggalin aku disini, katanya bakal ada yang jemput aku nanti." Jawabnya lugu. Mendengar hal itu, pemuda tersebut menggeleng tak percaya, jelas ia tak percaya dengan gadis ini, maksudnya bukan tak percaya apa yang diucapkan, tapi tentang keluarga gadis ini yang berbohong. Sungguh gadis malang.

"Nama gue, Revan Al Pramana. Lo bisa manggil g———,"

"Al." Potong gadis itu.

"Nama lo?" Tanya Al.

"Nurmala Fadila." Jawabnya dengan suara pelan, yang tak didengar oleh Al.

"Apa? Nurmala Kerdil?"

"Fadila!" Koreksi gadis itu kesal.

CHILDISH GIRL [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang