Chapter 22: Lose Him

2.4K 387 291
                                    

Pagi hari itu di salah satu apartemen yang berlokasi di Jakarta, Haruto dengan bare face nya menatap dirinya sendiri di cermin. Perlahan jarinya menyentuh sudut bibirnya yang beberapa hari lalu dikecup oleh Jeongwoo. Entah sejak saat itu, rutinitasnya setiap bangun tidur jadi seperti itu—menyentuh sudut bibirnya.

Sebenarnya Haruto terkejut atas perlakuan Jeongwoo padanya malam itu karena ia tahu kalau lelaki itu tipikal yang tidak pernah mau untuk sentuhan seperti itu, bahkan setiap kali Haruto menggodanya saja dia sudah blushing atau justru marah-marah pada Haruto karena salah tingkah. Namun, kali ini Jeongwoo justru memberinya kecupan singkat namun tetap bermakna untuknya. Tetapi setelah menyadari itu adalah kecupan pertama dan terakhir dari Jeongwoo yang bertempat di ujung bibirnya membuat Haruto kini mengusap wajahnya kasar.

"Gue kenapa sih?!" tanya Haruto frustasi. "Haruto, lo bosen 'kan pacaran kayak gitu? Sekarang dia udah bantu lo keluar dari rasa bosen lo sama hubungan kayak gitu, tapi kenapa lo tetep kepikiran dia terus?" ucapnya pada diri sendiri.

Selama beberapa hari terakhir semenjak Jeongwoo mendatanginya dan mengakhiri hubungan mereka, Haruto seakan-akan terus dibayangi oleh ucapan dan ekspresi Jeongwoo. Hal itu yang membuat dirinya jadi tidak tenang dalam menjalani hari.

Emang gue sejahat itu ya sama dia?

Haruto menghela nafas. Tiba-tiba ia baru teringat dengan hadiah yang Jeongwoo berikan malam itu untuknya. Kaki jenjangnya membawa ia mendekat ke nakas samping tempat tidur. Haruto menyimpan itu di dalam sana dan belum ia buka sejak malam itu. Tangannya membuka laci dan setelah mendapatkan apa yang dia mau lantas ia berjalan keluar dari dalam kamar menuju meja makan.

Haruto menaruh hadiah itu di atas meja makan sebelum mengambil kaleng soda dari dalam kulkas. Memang isi kulkas Haruto banyak stok minuman soda, karena ia sangat suka minum minuman seperti itu. Lelaki itu membuka kaitannya lalu menenggaknya sampai sisa setengah.

Kebiasaan buruk Haruto selalu lebih memilih minum soda dibanding air putih. Apalagi sekarang ia minum soda di pagi hari dalam kondisi belum ada makanan yang masuk ke dalam perutnya.

Dulu sebelum Jeongwoo pergi ke Australia, Haruto sudah beberapa kali mendapat teguran dari Jeongwoo untuk tidak sering-sering minum minuman bersoda. Mungkin sekarang kalau keadaannya masih sama seperti dulu pasti Haruto akan mendapat teguran dan omelan lagi dari Jeongwoo, tapi mungkin sekarang hal seperti itu tidak akan dia dapatkan lagi dari seorang Park Jeongwoo.

Haruto menaruh kaleng soda itu di atas meja seraya ia menarik kursi meja makannya. Ia membasahi bibirnya lalu menatap bungkusan tersebut dalam diam sebelum akhirnya menghela nafas lalu membukanya.

Tanpa sadar Haruto menarik sudut-sudut bibirnya membentuk senyum ketika mendapat hadiah jam tangan dari Jeongwoo. Namun, sedetik kemudian senyum di wajah Haruto luntur ketika membaca pesan yang ditulis oleh Jeongwoo—khususnya kalimat terakhir yang tertulis disana berupa '& many more to come!'

 Namun, sedetik kemudian senyum di wajah Haruto luntur ketika membaca pesan yang ditulis oleh Jeongwoo—khususnya kalimat terakhir yang tertulis disana berupa '& many more to come!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lacuna [hajeongwoo] || TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang