prolog

16 8 0
                                    

Nanon Nanon nanon ....

Sorak sejumlah siswi yang tengah menyaksikan pertandingan sepak bola.berbeda dengan nawa gadis yang memegang buku tebal muka kusut sambil sesekali melepas kacamata yang bertengger manis di hidung lalu menyeka kedua bola mata nya yang mulai lembab.

"Eaa, Ayoo balik kelas, 1 jam lagi gue ada kelas sama dosen killer"  Nawa berusaha menarik tangan sahabat nya itu. Namun nihil gadis yang bernama ea tersebut sama sekali tak menghiraukan kegelisahan nawa.

"Eaa!" Bentak nawa sekali,ea langsung menjatuhkan pandangannya pada pemilik suara, dengan tatapan berbinar yang ia berikan pada nawa yang mengisyaratkan beri dia kesempatan sebentar lagi.

"Naaaa, pleasee itu kekasih hati gue lagi tanding, bolos kelas aja ya ya ya ya" Bujuk ea.

"Kekasih pala lo peang,  gue ga bakal sudi kalau sahabat gue jadian sama tu orang" Ketus nawa

"Kan elo yang ga sudi, hati otak gue mah sudi banget gila na" Ucap ea sambil menatap pria yang tinggi nya sekitar 183 cm tersebut.

Tuk

Nawa menjitak pala ea yang arah ucapanya sudah ngelantur kemana mana.

"Yu ea yu bangun dulu, kita ada kelas sebentar lagi" Ucap nawa setengah tersenyum sambil menahan amarahnya.

"Tttapi"

Tak perlu menunggu ea melanjutkan cerita konyol nya , nawa langsung saja menyeret lengan ea dengan serkas tanpa aba aba membuat gadis itu tertawa terbahak bahak.

"Kenapa ketawa gila" Tanya nya bingung

"Ya bingung aja, disaat semua mahasiswi pada jatuh hati sama nanon tapi lo ko engga"tanya ea sambil mengerenyut kan dahinya.

"Terus kalau orang pada suka, gue juga harus suka gitu?"

"Dih na, mulut lo ketus banget, tau aja park jimin istri nya diginiin digantung hidup hidup lo ntar"

"Dih dih dih istri ga tu, halu lo makin hari makin krispy ya nyet" Ucap nawa yang memperbesar langkah kaki nya.

"Nawa , tunggu bener bener ya lo, ya Tuhan punya salah apa gue di masa lalu punya teman bukanya bantuin aminin malah di katain deuh capek bingit"

"Eh tar ada persentase kelas, flashdisk nya mana?"tanya nawa tanpa menghiraukan rengekan sahabat nya itu.

"Flashdisk apanya? " Jawab ea santai

"Alea bianca azzura" Ujar nawa dengan nada serius

"Ya hadir buk"

"Flashdisk nya mana monyet"

"Jangan kasar kasar dong buk, kan aku jadi gugup heheh"

Dan di saat seperti ini ea masih bisa tertawa dimana kelas mereka akan dimulai sekitar 20 menit lagi,sementara kelompok yang persentase adalah kelompok mereka, bukan ea namanya kalau tidak ceroboh, biasanya dalam hal seperti ini nawa yang selalu bertanggung jawab tapi saat itu katanya ea yang ingin mencoba mengerjakan pekerjaan yang belum pernah ia kerjakan.

"Na serius naa, dalam tas gue ga ada"

".... Yang ada cuman yang ini" Ea menyodorkan flashdisk berwarna biru ke hadapan nawa, sementara gadis itu hanya melongo atas tindakan temanya.

"Astagaa ea , ini kan  isinya cuma drakor"

Ea hanya tersenyum kikuk melihat keadaan yang seperti ini

".. Jangan bilang lo salah bawa ya setan" Ucap nawa yang mulai naik pitam.

"Hehe maaaf na, maaf gue salah bawa"

"Eaa, udah berapa kali gue bilang, bukan,bukan sekarang kita bahas ini"

"..jadi gimana? Solusi kasih gue solusi"ucap nawa yang mulai panik.

"Gimana ya? Rumah gue juga jauh dari kampus , kan lo tau na, makanya do'ain gue nikah sama park jimin biar kaya terus beli pesawat pribadi, kan enak, bisa terbang kemana mana"

"Udahh?" Tanya nawa dengan tatapan serius

"Maaf"

"Sana gue ga tau mo gimna lagi, gue bilang dosen kasih waktu setengah jam lagi, lo usaha gimana pun caranya"

"Yah naaa"

"Ea, lo harus tanggung jawab, gue udah bantu ngomong sama dosen terus lo? Mo berdiri kaya orang bego, ya aslinya emang bego si"

"Yadeh, gue pulang" Balas ea dengan muka yang murung.

Di lain tempat

Pria yang bertubuh sekitar 178cm, dengan ciri ciri khusus memiliki rambut bewarna hitam dan kulit yang bewarna khas indonesia, sesekali ia melirik para mahasiswi yang melewati nya , sambil mengedipkan mata dan bersiul cocok sekali dicap sebagai playboy.

"Aeron pratama winata"

"Cukup dipanggil dengan singkat jadi ae" Tangan nya ia julurkan pada gadis yang masih terpukau atas ketampanan yang ia miliki.

"... Gimana? Kamu nolak buat kenalan" Kode ae pada tangan nya yang masih mengulur

"Ohhmm maaf ka ae, aku gugup banget,bisa kenalan sama kaka" Ucap gadis yang hari ini akan menjadi korban ae.

"Aku juga gugup ada di depan kamu, namanya siapa?" Tanya ae masih memantapkan mata nya pada gadis incaranya kali ini.

"Ayla ka" Jawab nya singkat

"Wow ayla, ayla dan ae, nama yang cocok kalau di gabung dalam undangan" Ucap nya menggoda

"Ka?"

"Ya ayla? "

"Nanti malam? Keluar mau?" Tanya ayla ragu

"Mmmm nanti malam yaa" Ae berusaha memikir jadwal apa saja yang akan ia temui hari ini.

"Kenapa? Kaka sibuk ya?" Tanya ayla yang melihat raut muka ae tanpak memikir.

"Ohh engga nanti malam jam tujuh kaka jemput ya ayla" Ucap ae.

"Ae, jangan bohong nanti malam kita ada rapat" Terdengar suara berat pria dari arah belakang ae, sontak ae sudah menebak siapa lagi kali ini yang menganggu rencana nya.

"Hay" Sapa nanon pada gadis yang ada di hadapan ae.

".. Tar malam ae nya kaka pinjam dulu ya" Sambung nya lagi.

"Nanooon" Mata ae mengisyaratkan pada nanon untuk jangan menganggu nya kali ini.

"Apa sayang? Tar malam kamu ga lupa kan" Ucap nanon semakin jahil

"Ayla jangan dengerin penjahat ini ya"ae yang bersikeras membujuk mangsanya untuk tidak percaya pada nanon sahabat nya

"Oh jadi kali ini namanya ayla? Terus yang barusan makan di kantin namanya stivani? Bukan nya tar sore lo mau jalan sama hani?" Ujar nanon semakin panas

"... Dek, mending gausah deket deket sama ni bocah, kasian masa muda mu di kotori sama dajjal"

"... Lagian tar sore jadwal nya ae sama hani , terus malam juga ada rapat Bem"

Ae menatap malas sahabat nya itu

"Apa kau anak muda? Jangan marah oke? yang gue bilang ini demi kesatuan bangsa" Ucap nanon mantap

"Ohh ya udah deh ka, ayla mau masuk kelas"

Sadar akan kekesalan gadis itu, nanon sontak tertawa terbahak atas tindakannya, berbeda dengan ae yang menatap nya panas kalau saja sahabat nya ini permen karet mungkin sudah ia kunyah sepuas hati.

"Udah lah ae tobat lah engkau" Ucap nanon di sela tawa nya

".... Sana rayu dospem aja" Tawa nanon semakin manjadi saat muka temannya semakin merah.

𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang