14

5 4 0
                                    

"Siapa?" Tanya ea, sambil menyedok makanan terakhir kedalam mulut nya.

"Nanon" Balas ae.

".. Nanya nawa dimana"

"... Nawa emang bener bener ga ada kabar?"

"Udah di telfon, tapi ga ada jawaban" Ketus ea pasalnya yang masih kesal

"Yaudah abisin makanan nya abis ini pulang ya"

Ea melengoh pada ae, kemudian ia turunkam pandangan nya -

"Kenapa?" Tanya ae, yang sedari tadi melihat ketidak nyamanan ea

"Lo nyuruh gue pulang, buat ketemu dia kan?" Ucap ea sambil mengarahkan kan pandangan nya pada wanita yang duduk dari 3 meja tempat mereka duduki.

"Apasi"

Saat kedatangan nesa di cafe yang sama dengan ae dan ea, mata pria itu tak berhenti melirik nessa, ea sangat paham apa yang di pikir pria nya. Dia juga tidak terlalu bodoh untuk pura pura tidak mengerti, pasalnya saat nessa memperkenalkan kan diri nya pada ea, jelas saja wanita yang mengaku mantan ae itu tidak menyukai dirinya

"Kaku banget, santai aja" Ucap ea menetral kan suasana.

"Ayo pulang" Ae berdiri, sambil memegang lembut tangan ea

"Ae, udah mau pulang ya" Tegur seseorang dari belakang ae yang sudah jelas itu nessa.
Sementara ea menghembus nafas nya lembut lalu berganti menatap ae yang kini sudah membalik kan badanya dan melepas cengkraman tangan nya.

"Iyaa, kenapa nesa?" Balas ae lembut, ae yang selalu menyama ratakan semua wanita sehingga membuat ea tidak ada yang di istimewakan dirinya oleh ae.

"Gue boleh bareng ga?" Balas nya tak ragu.

"... Maaf ngerepotin, tapi sopir gue bilang katanya ban nya bocor, sementara gue ada perlu banget"

"Oh boleh baget, rumah ea sama lo juga searah, ya kan ea" Ucap ae tanpa ada sedikit mempertimbangkan perasaan ea yang sedikit kecewa. Bagaimana tidak ae yang pernah bercerita kalau nesaa adalah mantan yang sampai saat ini masih ia cintai, seorang wanita yang membuat nya seakan tidak bisa puas dengan satu wanita , yup benar nesaa. Nessa yang kuliah di luar negeri namun saat ini ia tengah liburan semester, tak sengaja bertemu di cafe yang sama dengan mereka.

Ea yang sudah memperhatikan ae sedari tadi saat pertemuan nya dengan nessa, benar adanya pria itu sangat gelisah, tak menentu. Di mulai dari mengotak atik ponsel, memutar kursi, bolak balik wc, kemudian melirik nessa, seakan ia tidak menyadari ea yang tengah memperhatikan nya.
Ea sadar, ia hanya sosok yang baru saja datang ke kehidupan ae, tidak sama seperti nesaa yang sudah mengenal ae dari kecil.

"Gapapa, gue balik sendiri aja" Balas ea.

"Eaaa" Lembut ae.

"Gue ada perlu ke toko buku, nessa katanya ada keperluan banget kan ya" Ea yang berusaha tegar di hadapan mereka. Bukan karena apa tapi ea ada rencana lain untuk mencari bahan keperluan untuk kelas besok, sementara nessa yang ada perlu ia terpaksa mengalah untuk hari ini.

".. Gapapa lo pulang aja sama nessa"

"Hm yaudah, yok ness"

Sementara ea hanya memperhatikan kepergian ae dengan nessa, sebenarnya ia sangat tidak rella, tapi apa boleh buat, ia yang terlanjur kesal dengan ae, dengan rencana nya hari ini untuk nonton flm bersama tetapi pria itu lupa, bahkan ea yang sudah berkali kali mengingat kan akan rencana hari ini.

"Pantes lupa, ketemu mantan soalnya" Remeh ea.

Ea menghentikan langkah nya tat kala mengingat perkataan ae tadi-

𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang