16

7 4 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, ea tetap memaksakan dirinya untuk datang ke kampus, walaupun hanya untuk mengantar berkas penting, dan selebihnya nya ia niatkan untuk beristirahat di hotel yang telah ia pesan.

"Ea, lo sakit?" Tanya nawa, pada ea yang kini sedang sibuk mengotak atik laptop miliknya.

"Sedikit cape aja" Balas nya

"Masalah sama ae kema -

Kini ea yang kembali menatap nawa yang menggantungkan kalimat nya. Nawa mengerti mungkin saat ini ea sangat sensitif untuk membicarakan aeron.

" Na, gue mau nganter ini dulu" Ucap ea sambil mengangkat rendah beberapa dokumen yang ia pegang,
Dibarengi dengan anggukan nawa.

Ea menghirup udara perlahan kemudian ia buang lewat mulut, berjalan seorang diri seperti ini mungkin akan menjadi pelajaran baginya. dengan begini ea akan belajar semuanya dengan kesendirian.

"Ae"

Gumam ea, saat mendapati pria itu tengah berbincang dengan seseorang yang Ia kenal...... Yup benar dia nessa mantan ae yang tempo hari bertemu denganya.

Ea melangkah kan kakinya mendekati kedua insan itu, sedikit membuat nessa kaget, pasalnya ea yang sudah ada di hadapanya dengan tatapan tajam tak seperti saat pertama kali ia temui.

"Ae, gue mau ngomong sama lo sebentar" Ketus ea.

Sementara nessa, hanya tersenyum canggung, saaat mendapati ea yang seperti nya sedang tak enak hati dengan nya.

"Sebentar ya ea, gue lagi ada perlu sama nessa"

"2 menit doang apa susah nya si" Ketus ea.

"Sebentar doang,tunggu disini dulu sayang" Ucap ae.

"Pacar lo itu nessa atau gue!" Bentak ea, yang membuat ae semakin tak enak hati saat orang orang yang berlalu lalang menatap dirinya yang terjebak diantara Nessa dan ea.

"Sebentar ea, 10 menit doang" Ucap ae masih lembut.

"... Nessa mau keteee--

"Yaudah gue balik,maaf ganggu"

Ea membalikan badan nya, sedikit menahan sesak di dadanya.kini ia sadar sampai kapan pun dirinya tidak akan pernah menjadi prioritas ae.

Sementara Nessa yang canggung dengan keadaan, ia mengode ae untuk menyusul gadis nya itu, tapi aeron hanya menggeleng, lebih memilih menarik tangan Nessa untuk membawa nya ketempat yang lebih nyaman untuk berbicara.

***

Terbilang sudah 4 hari alea membolos masuk kampus, bahkan nawa yang terus menghubunginya tak sekali pun ia gubris, tak lupa juga dengan kekasih nya yang terus menghubungi, sedetik kemudian ea tertawa remeh, kekasih dari mana, perkataan ae tempo hari masih terekam jelas di memori nya

"Orang lain" Ucap nya lemah.

Bahkan ini lebih sakit saat dirinya di selingkuhi oleh martin, ea baru sadar saat ini, bahkan orang tersayang nya sekali pun sama sekali tidak perduli, masih ingat jelas bagaimana ae menolak untuk berbicara dengan nya, padahal hanya 2 menit waktu yang ia hendaki, dan ae pun tidak berinisiatif untuk mengejar nya atau meminta maaf.

Ia rogoh ponsel yang terletak manis di atas nakas, menatap jam yang sudah menujukan pukul 5 sore, ia membuang nafas kasar, saat menyadari banyak notif yang masuk.

Ia rogoh ponsel yang terletak manis di atas nakas, menatap jam yang sudah menujukan pukul 5 sore, ia membuang nafas kasar, saat menyadari banyak notif yang masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang