05

7 6 0
                                    

1 tahun lalu

Flashback

Kembali saat pertama kali ea menjejaki dunia perkuliahan, singkat saja saat itu, salah satu kaka tingkat juga jatuh hati pada nya. Namanya mark martin, pemuda popoler di kampus nya yang sempat menjalin kasih bersama ea. Jujur ea tidak lah terlalu cantik dibanding gadis lain, tetapi aura yang ia pancarkan bisa membuat tin jatuh hati.

5 bulan lamanya mereka menjalin kasih, yang semuanya terasa indah bagi ea , tapi seketika kebahagianya runtuh saat martin di jodohkan dengan wanita pilihan keluarga nya
Dan yang lebih menyakitkan ternyata martin sudah menjalin hubungan dengan wanita itu, 2 bulan lamanya.

Singkat cerita, saat pesta pertunangan  nathali dan martin terjadi, disana ada ea, ia menyaksikan semua nya, saat itu ea yang baru saja gaenap berusia 19 tahun. Emosi yang terbilang masih labil.

"Nanon,gue pamit pulang ya" Ucap ea pada nanon sahabatnya, pasalnya nanon yang memaksa ea untuk datang ke acara pertunangan martin.

Nanon mengangguk paham, pada ea, bukan bermaksud untuk membuat ea sedih, tapi nanon ingin menyadari gadis itu betapa brengseknya mark Martin.

"Lo yakin ga papa?" Tanya nanon khawatir.

"... Gue anter ya pulang nya"  Ea menyetujui permintaan pria jangkung itu, ia juga yakin kalau  pulang sendirian maka dirinya tidak akan selamat sampai pulang.

Di perjalanan pulang ea terus meneteskan air mata, sementara nanon hanya terus melajukan mobilnya, ia tidak ingin menambah merusak mood  ea, ia hanya membiarkan gadis itu terus menangis.

"Non, gue salah apa emang nya" Ucap ea terus terisak.

"Lo ga salah apa apa ea, please jangan nangis, ga cocok banget sumpah" Bujuk nanon.

"Tapi Non, lo ngerti ga gimana jadi gue, sumpah Non, hikkkkk, dia ga pernah cerita apa apa, dan lo kenapa ga larang gue buat pacaran sama dia hiks"

"Gue juga baru tau ea, kalau dari awal gue tau, sumpah deh sebelum dia naksir lo udah gue bunuh tu orang"

".... Udah jangan nangis eaaa, macan kaya lo ga cocok nangis sumpah"

"Hueeeee gue mau es"

"...coklate jugaa nooo, sama sate, pokonya semua makanan hiksssss" Teriak ea tak jelas.

"Ga, apa apan, cewe gue bukan, adek gue bukan, segala minta minta"

"Emang ga ada hati ya lo no" Ea menghapus sisa air matanya.

"Hahha iyaa deh, sate aja yaa, gue ga sempet makan disana, padahal acara orang kaya, pasti makanan nya enak enak"

"... Lagian lo pake acara mewek, harusnya lo makan sepuasnya disana kalau perlu makan di depan si tin nya" Serkas nanon

"No, jangan sebut namanya, bisa?"

"Etdah bukk, ya maaapp, sensi banget heran"

Begitu lah seorang alea bianca azzura, sesedih apapun yang tengah ia alami , hanya bertahan sebentar, atau nanon sahabatnya yang bisa mencairkan suasana itu pun juga tak tahu. Yang jelas saat malam itu, ea langsung berfikir untuk melupakan mantanya. Walaupun martin yang belum tahu akan kehadiran ea di acaranya.

***

"Eaa, sayang tunggu" Panggil martin

Ea mempercepat langkahnya , sementara martin berusaha menarik lengan gadis itu.

"Mau kemana? Beberapa hari ini kamu kenapa menghindar hmmm?"

tin menatap ea dengan sangat lekar, semantara yang tengah ditatap hanya memandang kosong lengan nya sedang di genggam oleh pemuda itu.

𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang