01

8 7 0
                                    

"Nawa" Panggil ea sekali lagi.

"Naawwwwaaaaa"  Untuk kedua kalinya, namun sang pemilik nama tak kunjung mengubris.

"Na masa ga mau si, gue bawa album persona nih sama ayam plus cola"

"... Naa ini gue kasih lo album kesayangan, masa ga diterima si njir"

"... Gamau ya? Yaudah, sini kembali ke pelukan mama nak" Ea memeluk album yang awalnya ingin dihadiahi pada sahabat nya itu

Sreettt

"Enak aja kalau udah di kasih jangan di ambil lagi"

"Tukan mana mau lo nolak ginian"

"... Maafin gue ya naa" Ea berucap sambil memainkan rok nya.

"Serius ga nih, minta maaf nya"

".. Gara gara lo nilai gue e! " Ketus nawa

"Iya gara gara gue, maaf ya"  Kali ini mimik wajah ea tampak serius.

"Cewek kiwww beliin aa puding dulu ya, baru di kasih maaf" Sadar akan arah pembicaraan mereka yang semakin keruh nawa berusaha untuk mencairkan suasana, ia paham bagaimana ea, nawa juga sadar disini hanya ea yang dapat ia percaya, di kota sebesar ini hanya pada ea ia bisa berbagi segalanya

Ea menaikan pandangan nya pada nawa yang nada bicaranya sudah kembali normal.

"Puding aja nih aa? Neng bisa beliin kantin buat aa"

"Ga neng, aa tau neng banyak duit, disimpan aja ya buat besok beli tiket konser"

Ea tertawa , lalu kembali menatap sahabat nya itu.

"Naa, lo yakin udah ga marah sama gue?"

"Engga, nilai e cuma sekali gapapa lagi, lebay banget lo, ga kaya biasanya"balas nawa sambil tertawa.

"Bukan lebay si, tapi disini nilai lo juga e, kalau gue mah gapapa"

"Udah ya ea? Jangan di perpanjang" Singkat nya.

Flashback

Yadeh, gue pulang" Balas ea dengan muka yang murung.

Ea berjalan meninggalkan kelas, tampak sangat murung sekali, di perjalanan menuju gerbang kampus ia melihat sosok lelaki yang tak asing baginya.

"Nanon" Gumannya.

Ea berlari menyusuri koridor kampus,lalu memanggil manggil nama sahabat nya itu, sang pemilik nama sadar ia menolehlan wajahnya ke belakang tepat sasaran , yup benar itu ea sahabat nya.

"Eaa" Panggil nanon

".. Jangan lari tar jatoh"

"Ah lo mah budek banget" Napas ea masih terputus akibat langkah kaki nya ia percepat untuk mengejar nanon.

"Kenapa?" Nanon yang to the point.

"Anter gue pulang yang non"

"Bukanya lo ada kelas? Cieeee ea udah bandel ya bolos bolos kelas" Goda nanon

"Ihh apasi bukan, tadi tu gue,ih panjang deh ceritanya, anter pulang dulu, tar, anter lagi kesini"

"Ogahh, lo pikir gue kang ojek" Tolak nanon

"Ya menurut lo? Masa ga mau bantu sahabat sendiri? Giliran lo tanding aja gue semangatin tereak tereak, nanon nanon" Ucap ea sambil menirukan bagaimana saat ia menyemangati nanon .

"Ya ga gitu eaa, gue ada jadwal hari ini"

"Jadwal apa? Kencan?"

".. Dih lebih penting kencan gitu? Dari pada gue?"

𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang