02

8 6 0
                                    

Sudah satu jam lebih nawa menunggu kehadiran ea namun wanita itu tak kunjung datang, ditambah kelas yang akan berakhir, sementara nasip kelompok mereka berada di tangan ea.

Sudah dua kali lamanya nawa menghubunginya namun tetap saja tak ada ada balasan dari seberang jalan sana.

"Nawa, kelompok kamu di undur minggu depan aja" Ucap wanita paruh baya pada nawa.

"Maaf buk sebelumnya, tunggu 5 menit lagi ya buk"

"Nawa, sudah untung kamu saya kasih ketenggangan waktu, yang seharusnya tidak saya kasih nilai e, sekarang kelompok kalian mendapat nilai e"

".. Permisi"

Nawa mengangguk mengerti, lalu mengulang permintaan maaf, tetapi wanita paruh baya itu meninggalkan kelas mereka.

"Wajar sih" Batinya.

Nawa kembali berkutik pada ponsel nya. Beberapa saat baru tersambung

"Halo, gausah balik, dosennya ngambek" Ketusnya

"Ha gimna?" Sementara ea yang masih bingung

"Gosah balik kampus, lo istirahat aja di rumah"

Tanpa harus menunggu jawaban dari ea, nawa langsung mematikan saluran ponsel nya secara sepihak.

Flashback off

Eaa gadis itu kembali tersenyum pada nawa pasalnya sahabatnya itu tidak lagi menaruh dendam akan nilai nya yang dibuat E oleh  ea, ini semua gara gara ae kalau saja waktu itu ae melajukan mobilnya lebih cepat maka hal ini tidak terjadi. di perjalanan ke kantin fakultas mereka ,ea terus menerus nyerocos bagaimana kejadian kemarin saaat jimli mengajak nya bercerita.sementara nawa mendengarkan dengan seksama tanpa terlewat satu kata pun.
sementara ea yang bercerita dengan gaya jalan mundur dengan alasan ingin bercerita tatap muka dengan nawa sahabatnya , beberapa kali gadis itu menabrak orang namun bukan maaf yang di berikanya melainkan memperlihatkan wajah songong.

"eh,nyet lo pikir ini kampus punya bapak lo apa"  Tegas nawa sesekali di berangi tawa nya yang menawan,ea hanya menggeleng paham
"....jalan yang bener, diajak bertumpah darah baru tau rasa" ejek nawa

"kan ada lo, gue temenan sama lo ya ini,biar bisa  lindungi gue dari orang orang yang kejam di muka bumi ini"

yup,benar , nawa yang terlihat seperti kebanyakan cewe pada umumnya tetapi itu hanya tipuan belaka.sebelum ia menjajaki dunia perkuliahan ia sudah di bekali ilmu bela diri buat berjaaga jaga . pasalnya nawa gadis itu yang mengalami troma pembulyan sewaktu dia kecil dan menjadikan nya menjadi gadis yang lebih tertutup. banyak pria sana yang berjuang untuk mendapatkan hati nawa tapii dengan tegas nawa belum siap untuk membuka hati pada siapapun.

"brakkk"

baru saja nawa menarik tangan ea,tapi gadis itu lebih dulu mendaratkan bokongnya pada lantai,
ea menadahkan tatapan pada pelaku yang menabraknya hingga terjatuh,dan pria tinggi, berkulit tan itu adalah nanon sahabatnya.

"ah elah non,kalau jalan pake mata kek" protes ea

tak terima atas pernyataan sepihak dari ea ,pria iu menjitak kepala nya gemas.
"lagian lo jalan mundur kaya gitu bloon"
kesal dengan perdebatan yang tak jelas ,nawa menarik ea lekas menajauhi pria itu,karena cacing di perutmya lumayan sudah berisik.
"ikut ga,lo?" ajak ea pada nanon.
nawa sontak membulatan matanya lalu mencubit pinggang ea pada gadis itu , niat hati ingin menjauhi pria itu tetapi sahabatnya malah memboyong nya kek kantin bersama.

***

Di lain tempat ae yang kehilangan nanon, yang awalnya ingin mengajak makan siang bersama tapi ia kini ia malah terjebak bersama gadis gadis.

"Ka ae tar malam sibuk ga" Ucap salah satu gadis dengan rambut pirang nya.

"Ga ada nih, jalan ayo?" Ajak ae spontan

"Sama aku kapan"  Ucap salah satu yang gadis berambut pendek

"Sore mau?" Ajaknya lagi

Sontak mereka tertawa melihat tingkah lucu pria idaman kampus ini. ae yang tidak suka memikir terlalu lama ,ia hanyak melontarkan hal yang ada di kepalanya.

Dering ponsel ae berbunyi tat kala nanon sahabatnya sudah menghubungi, ia berpamit undur diri dari kerumunan tadi gadis tersebut dah tak lupa dengan wink andalanya.

"Eh kafir, dimana lo" Suara nanon di seberang sana

"Biasaaa, intip intip anak HI"

"Ea minta nomor lo, mau dikasih ga?"

"Ea? Ea yang mana nih"

"Yang maren lo anter" Nanon mulai kesal,  tak mungkin ae melupakan sahabatnya itu , terlalu bodoh kalau ae melupakan, padahal jangka waktu mereka bertemu baru satu hari kemarin.

"Oh, kasih ajaa" Balasnya santai.

"... Lagian dia cewe kan? Tinggal kasih gausa izin izin goblok"

Nanon berguman di ujung sana, ia menatikan panggilan secara sepihak dan meneruskan acara mabar nya bersama seno.

𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang