11

9 6 0
                                    

"Yang ini aja, pasti pacar lo suka" Tunjuk ea pada salah satu miniatur doraemon

"Tapi kayanya dia ga suka deh yang kaya beginian"

"Ih tapi ini lucuu aee, liatt dehh" Ea yang bersikukuh pada pilihanya, tentu gadis itu memilih doraemon, karena secara logika dia sangat menyukai kartun tersebut, bahkan di setiap sudut kamar nya ada berbagai macam bentuk doraemon, perpaduan antara kpopers dengan doraemon.

"... Hmmm kalau itu" Tunjuk ea pada boneka chimmiy yang terpampang rapi"

"Hmm engga juga, dia bukan tipe gadis yang suka unyu unyu gitu, menurut gue"

"Yaudah beli kondom aja"ketus ea

"... Apartemen aja sekalian"

Ae terkekeh tat kala liat tingkah laku wanita yang ada di sebelahnya.

"Lo mau?" Tawar ae pada ea

"Mau lo, kalau gue mah" Singkat ea

"Tapi lo udah punya martin" Sela ae

"Berisik banget macan hutan"

Ae menjulurkan tangan nya pada miniatur yang di pegang ea, tapi dia mengambil  yang sizhuka dan nobita.

"Ini, gue beliin"

".. Gue pegang yg nobita, lo pegang yang shizuka" Ucap ae sambil menyodorkan pada ea.

"Terus pacar lo?" Serkas ea

"Lo mau apa lagi? Chimmy?, tapi kemaren gue pas dirumah lo yang bentukan si kuning itu udah banyak banget"

"Anjing anak gue lo kata si kuning"

"Ya emang fakta, kalau yang coklat angus gitu mah, si koya?" Tanya ae ngasal.

"Cokelat angus? Hah? Itu mah shooky" Elak ea di berangi tawanya.

"Tapi ini kenapa lo beliin gue?"

"Pengen aja" Bela ae

"Katanya mau beli kado?"

"Engga, gue mau traktir lo, kan gue menang lotre"

"Serius?" Ea membulatkan matanya.

"Ya engga lah, gue mau minta maaf aja gitu sama lo, jadi ya gini, udah ah bayar ke kasir" Ae menarik lengan ea, yang tengah menanti jawaban dari nya.

Kini keduanya sedang berada di toko buku yang ada di mall tersebut, mata ea sibuk mencari buku yang akan ia beri pada nawa sahabat nya.

"Mau cari buku apa si ea, lama banget heran"

"Nah ini" Ea manerik buku yang berjudul kosmos dengan penulis carl Sagan.

"Emang lo suka? Baca ginian?"

"Bukan gue, nawa yang suka"

Ae menggeleng, sedikit takjub.

"Lebay banget lo, minggir gue mau bayar"

Setelah berjam jam menghabis kan waktu di jalan bersama ae , kini saat nya ea mendesak ae untuk mengantar nya pulang.

"Berapa lama pacaran sama martin"tanya ae, di keheningan dalam mobil.

"Berapa ya? Lupa"

"Bisa lupa, pasti lama ya"

"1 tahun" Singkat ea

"Kenapa bisa putus?"

"Dia tunangan"

"Hah? Terus sekarang?" Kejut ae

"Gajadi tunangan dia"

"Oh, makanya deketin lo lagi"

"... Kalau dia mau deketin lo lagi, mau ga?"

"Ae, gue berasa di sidang sama lo, bisa diam ga, gue kenyang banget"

"Dih, siapa suruh makan segitu banyak, badan kecil begini tapi makanya sekarung"

"Gue kalau banyak makan berati lagi happy, kadang gue bisa 2 hari ga makan"

"Lah serius?"

"Iya, pas lo nolak gue"

"... 2 hari njir gue ga makan"

"Ea?" Panggil ae, sambil menoleh sedikit pada gadis itu.

"Apa?"

"Lo beneran serius ga? Soal hati lo buat gue?"

"Emang gue keliatan becanda ya? Perasaan ga boleh di bawa becanda asal lo tau"

"Kalau sekarang gue ngajak lo pacaran gimana?" Tanya ae, sambil mengiring mobil nya ke tepi jalan, guna bisa berbicara lebih nyaman bersama ea, terlihat jelas wajah gugup ea di samping nya.

"Tiba tiba gini? Ada tujuan lain? Mau coba prank? Atau latihan ya ae?"

".... Atau mau tau ekspresi pasangan lo pas di tembak?" Tanya ea dengan serius.

"Engga, kali ini gue serius" Ae kembali menatap ea.

"Ae gue serius, lo pernah gini, jadi gue takut, gue ga bisa nemuin muka boong lo"

"Ea, mau ga jadi pacar ae?"

"Ea, mau ga jadi pacar ae?" Balas ea mengejek ucapan ae.

"Seriusss" Ketus ae.

".. Gue mau buka hati buat lo, gue juga cape mainin perasan orang, gue juga mau kali yang serius sama gue, tanpa mandang harta, tanpa mandang popularitas, soal kemaren gue mau nembak cewe itu bohong, gue cuma mau ngetes aja"

"... Maaaf ya ea"

"... Ayo kasih gue kesempatan, ajarin gue buat jatuh hati sama lo, ajarin gue supaya gue takut se takut takut nya di tinggal lo ea" Ucap ae

"Sekarang tanggal 23 November" Singkat ea

"Ya terus?" Bingung ae

"Ya, gue udah taken ma lo,goblok"

"Hah? Gue ngerangkai kata kata dari kemaren, terus lo jawab cuma gini?"

"Ya terus lo? Mau jawaban kaya apa"

"Yash ae, i want to be u girl friend"

"Inggris lo jelek, males" Ucap ea

"Sekarang gimana?"

"Kita pacaran" Singkat ea, sambil tersenyum tipis.

"Ajarin gue buat cinta sama lo" Ae kembali melajukan mobil nya pelan.

"Emang kenapa sih? Lo segitu banget buat tulus sama orang?" Ea melirik ae dari samping.

"Gue takut, pernah di tinggal sama orang yang bener bener gue sayang banget"

"Gue juga pernah di tinggal, tapi gue percaya ga semua orang kaya gitu"

"Tapi kita beda ea, gue emang udah dari kecil temenan sama dia perpisahan sma dia mutusin buat keluar negeri"

"Oh, pantes lo segitunya, orang kalian jalan nya udah lama, gue cuma orang baru yang datang kehidup lo dan semena mena buat minta hati lo"

"... Maaf ya" Jelas ea.

"Bukan gitu aleaaa, tapi yaudah lah ngapain juga bahasa dia"

"... Sekarang inti nya lo sama gue udah jadi kita"

Ea tertawa,  bagaimana mungkin hari ini dia sudah menjadi pacar pria yang selalu ia impikan itu.walaupun bukan pernikahan tapi rasanya tetap saja, dia senang bukan kepalang.







𝙐𝙆𝙄𝙔𝙊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang