Persiapan

2.6K 213 4
                                    

"Kita sudah menemukan pengantin pria dan wanita, lalu selanjutnya apa ?" tanya Darui, sepertinya calon Raikage itu mulai tertarik dengan rencana yang akan mereka lakukan.

"Hm.. bagaimana jika kalian berakting untuk beberapa saat ?" Kurotsuchi memasang tampang berpikir.

"Berakting ?" tanya Temari bingung.

Kurotsuchi mengangguk "Ya, Shikamaru harus melakukan apa yang dilakukan pria yang akan menikah, contohnya saja melamarmu," 

"Me-melamar ?" Shikamaru gugup sekaligus takut.

"Tentu saja, akan aneh jika kalian tiba tiba menikah tanpa ada acara lamaran dulu."

"Aku setuju dengan Kurotsuchi - san." sahut Choujuro.

"Lalu selanjutnya ada yang harus menyebarkan berita ini ke seluruh desa." pertanyaan Kurotsuchi membuat semua yang ada di ruangan itu berpikir.

"Mungkin jika Kirigakure, Iwagakure, dan Kumogakure cukup kita saja tapi bagaimana caranya kita menyebarkan berita ini dengan cepat ke seluruh Konohagakure dan Sunagakure ?" sahut Darui.

"Aha ! aku tahu." ujar Kankurou dengan semangat sambil menjentikkan jarinya.

"Apa ?" Temari melirik adik nya penasaran.

"Kita bisa memanfaat kan gadis gadis tukang gosip yang ada di kantor pemerintahan." Kankurou mengemukakan idenya.

"Ternyata kau bisa cerdas juga ya." canda Temari sambil memukul pundak adiknya agak keras. Kankurou mendengus dan yang lainnya tertawa melihat keakraban kakak beradik dari Sunagakure itu.

"Kalau di Konohagakure, itu bukan masalah, kan ada Ino dan seluruh anak buahnya." sambung Temari.

"Baiklah, masalah pemberitaan sudah selesai, sekarang tinggal melakukan serangkaian acara sebelum pernikahan, Shikamaru." ujar Darui.

"Aku akan menghubungi Gaara." Kankurou beranjak dari tempat duduknya dan mulai menghubungi adiknya.

"Aku juga harus menghubungi Rokudaime." Shikamaru iku beranjak dan mulai menghubungi Hokage pencinta buku icha icha paradise itu.

".asalah di Sunagakure sudah selesai." Kankurou kembali dengan wajah berseri - seri.

"Kau tidak mengatakan sesuatu yang aneh kan ?" selidik Temari. Kankurou menggeleng.

"Aku juga sudah menghubungi Rokudaime, baiklah sekarang sepertinya semua masalah sudah selesai dan tidak ada yang harus di bahas lagi, aku akhiri pertemuan kali ini sampai disini, terima kasih atas kerja kerasnya." ujar Shikamaru.

Para delegasi mulai meninggalkan ruangan dan berjalan keluar.

"Jangan lupa lamarannya ya, Kaichou." goda Kurotsuchi.

"Merepotkan."

Shikamaru berjalan menuju tempat bersantai yang tadi untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Ia membuka pintu dan terkejut, pipinya langsung merona melihat sosok yang ada di depannya.

"T-temari ?" Temari terkejut dan pipinya langsung terasa panas.

"H-hai." 

"S-sedang apa ?" 

"Oh itu.. ehm.. ada barang ku yang tertinggal, K-kau sendiri ?"

"Sama sepertimu." Shikamaru mengambil pemantik peninggalan Asuma yang tak sengaja ia tinggalkan, ia memandang pemantik itu lamat lamat. Temari memandangi Shikamaru tanpa punya niat untuk segera beranjak.

"Sarutobi - san pasti bangga." ucapan Temari membuat Shikamaru menoleh lalu tersenyum lembut.

"Mungkin kau benar."

"Sudahlah, jangan menangis disini, bocah cengeng." ejek Temari.

Shikamaru berjalan mendekati Temari dan menyatukan dahi mereka"Heh tidak akan, kau itu ternyata lebih cerewet ya ? dasar wanita merepotkan." Shikamaru tersenyum menggoda. Temari merona dan mendorong Shikamaru menjauh.

"Dasar bodoh." Temari berjalan keluar ruangan itu tapi sebelum tangannya menyentuh pintu, Shikamaru menarik lengan Temari dan menciumnya. Temari terkejut bukan main, mereka memang sudah sering berciuman bahkan mereka sudah sering berciuman panas tapi kali ini ia merasa ada yang berbeda, Shikamaru menciumnya dengan lembut dan sedikit melumat bibir nya, ciumannya terasa seperti penuh perasaan, Temari pun membalas ciuman Shikamaru dengan lembut.

Mereka melepas ciuman mereka saat merasa sudah cukup. mereka tersenyum satu sama lain.

Shikamaru menyatukan dahinya dengan Temari "Aku akan segera ke Sunagakure untuk melakukannya, melakukan misi kita."

Temari merona mendengarnya. ia buru buru keluar saat Shikamaru melepaskannya. Sebelum ia benar benar hilang dari balik pintu ia berhenti "Aku akan menunggumu, aku harap kau bisa melaksanakan misi ini dengan baik, Shikamaru." Temari memberikan cengiran khasnya dan hilang di balik pintu kayu itu.

"Aku pasti akan melakukannya dengan baik." gumam Shikamaru.

"Nee - san lama sekali." keluh Kankurou saat melihat Temari datang.

"Maaf maaf." mereka pun mulai berangkat menuju Sunagakure.

Shikamaru keluar tak lama setelah kedua kakak beradik itu berangkat, ia menyapa samurai disana lalu bergegas kembali ke Konohagakure untuk mempersiapkan semuanya.

"Haah melamar Temari ya ? itu akan jadi sangat merepotkan."

Wedding Mission ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang