"Eh Shikamaru ? kau belum pulang ?" Kakashi masuk ke ruangan Shikamaru dan mengambil beberapa dokumen yang ia butuhkan.
"Masih ada beberapa dokumen yang harus saya selesaikan." jawab Shikamaru tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang sedang ia kerjakan.
"Begitu ya, tapi sebaiknya kau segera pulang, besok kan kau harus berangkat pagi pagi menggunakan kereta." ucap Kakashi santai. Di masa itu, kereta hanya digunakan untuk perjalanan sangat penting atau mendadak.
"Hm ? Untuk apa ?"
"Besok kau kan akan menikah." gerakan pena Shikamaru terhenti. Ternyata Shikamaru melupakan hal itu karena terlalu fokus untuk mengerjakan tumpukan dokumen sejak 2 hari yang lalu.
"Jangan bilang kau melupakan hari pernikahanmu sendiri heh ?" Kakashi bertanya dengan nada sedikit bertanya dan meremehkan karena melihat respon Shikamaru yang terlihat terkejut.
Shikamaru hanya menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal.
"Hah kau benar benar melupakannya ?" baru kali ini Kakashi melihat orang yang melupakan hari pernikahannya, apa mungkin karena ini hanyalah pernikahan misi ?
"Sekarang cepatlah pulang dan istirahatlah, aku yakin 2 hari kedepan akan menjadi hari yang sangat melelahkan." Kakashi keluar saat telah mendapat anggukan dari Shikamaru.
"Haah, besok ya ?" pipi Shikamaru tiba tiba merona. Ia bisa membayangkan betapa cantiknya Temari saat memakai gaun pengantinnya nanti.
Shikamaru menggelengkan kepalanya kuat kuat. Ia bisa gila kalau memikirkan Temari terus, Shikamaru memutuskan untuk pulang.
---------000--------
"Aku pulang."
"Selamat datang, kenapa kau baru pulang Shikamaru ?! apa kau tidak ingat ? besok kau akan menikah." begitu sampai di rumah, Shikamaru langsung mendapat sambutan dari Yoshino.
"Yaah bisa dibilang begitu." jawab Shikamaru seadanya.
"Jadi kau benar benar lupa ?!" Yoshino benar benar heran dengan putra tunggalnya ini. Bagaimana bisa ia melupakan hari yang sangat penting ? apakah anaknya itu benar benar gay ?
"Aku terlalu fokus dengan pekerjaanku."
"Baiklah, sekarang cepat bersihkan dirimu dan segera tidur. Besok akan jadi hari yang melelahkan bukan ?" Yoshino mendorong punggung Shikamaru ke arah tangga.
"Baik baik, selamat tidur Kaa - san." Yoshino mengangguk sebagai balasan
Shikamaru segera melaksanakan perintah ibunya untuk mengistirahatkan tubuhnya.
-----------000--------
"Haah." Shikamaru membanting dirinya ke kasur. Besok, bukan hanya dia yang tidur di kasur itu.
Shikamaru memandang langit langit kamarnya.
"Apakah nanti Temari juga akan menyambutku seperti Kaa - san ya ?"
"Apakah nanti Temari akan memasakkan semua makanan ku ?"
"Apakah setiap hariku nanti akan di akhiri dengan melihat wajahnya ?"
"Apakah setiap pagi aku akan melihatnya memasak di dapur dan mengucapkan sapaan selamat pagi ?"
Shikamaru memasang wajah bahagia.
'tapi, pernikahan ini kan hanya misi'
Ekspresi Shikamaru berubah menjadi agak sendu.
Shikamaru benar benar terhanyut dalam pikirannya, sejenak ia lupa bahwa pernikahannya besok hanyalah pernikahan atas dasar misi.
"Hah merepotkan." Shikamaru mulai memejamkan matanya dan bersiap untuk tidur.
-----------000--------
"Haus." gumam Shikamaru.
Shikamaru melihat ke teko di samping tempat tidurnya. Ia menghela napas, teko itu dalam keadaan kosong, mau tidak mau ia harus turun ke bawah untuk mengambil air.
Shikamaru melangkahkan kakinya ke dapur di lantai bawah. Ia mengambil air minum secukupnya dan mengisi tekonya.
Tepat saat ia keluar dari dapur, matanya tak sengaja melihat sosok ibunya yang sedang duduk sendirian di teras samping. Shikamaru memandang ibunya dengan tatapan sedikit sendu. Biasanya, disaat seperti ini ayahnya akan menemani ibunya menghabiskan malam ini.
Shikamaru mendekati ibunya. Ia harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengganti ayahnya.
"Kaa - san," Shikamaru duduk di samping ibunya. Yoshino nampak terkejut dengan kedatangan anaknya.
"Shikamaru ? kenapa kau disini ? kau belum tidur ?"
"Aku tadi bangun untuk mengambil minum." Yoshino manggut manggut mendengar perkataan putranya.
"Kaa - san tidak tidur ?" Yoshino menggeleng.
"Aku terlalu senang menantikan menantuku." Yoshino menyenggol nyenggol lengan putranya dengan niat menggoda.
Shiakmaru sedikit merona "Kaa - san !"
Yoshino tertawa pelan melihat ekspresi putranya.
"Apa kau gugup ?" tanya Yoshino.
"Yah, begitulah l."
"Aku jadi teringat saat aku akan menikah dengan ayahmu. Malam itu aku menghabiskan sepanjang malam bersama keluarga, malam itu menjadi malam yang sangat sedih. Aku akan dilepas dan di percayakan kepada orang lain, aku tak lagi bisa selalu bertemu orang tua ku, rasanya sedih sekali membayangkan aku akan berpisah dengan mereka."
Shikamaru mendengarkan cerita ibunya dengan seksama.
"Saat pernikahan kami, saat aku benar benar dilepaskan oleh kedua orang tua ku, saat itu benar benar menjadi saat yang menyedihkan, orang tua yang selama ini selalu merawatku, menyayangiku, menemaniku, aku harus berpisah dengan mereka. Aku yakin Temari juga merasakan hal yang sama, ia pasti sedih akan meninggalkan kedua adiknya apalagi mereka ada jauh di Sunagakure."
Shikamaru tertegun, ia baru tahu bahwa pengorbanan seorang wanita untuk menikah sangatlah besar. Disamping itu, saat Temari menikah dengannya, ia harus melepas semua jabatannya di Sunagakure. Jabatan yang ia capai dengan susah payah selama ini. Temari harus melepasnya.
Shikamaru merasa menjadi penjahat, penjahat yang sudah mencuri semua kerja keras Temari hanya demi dirinya. Ia jadi teringat bagaimana Temari sangat mencintai pekerjaannya.
Sesaat Shikamaru kembali melupakan bahwa pernikahan ini hanyalah misi
"Tapi itu semua sepertinya bukan masalah." ucap Yoshino sambil meminum tehnya.
"Hah ?"
"Kalian berdua saling mencintai bukan ? saat kau sudah menjadi suaminya, kau harus mengisi semua kekosongan di hatinya, kau yang harus membahagiakannya, Shikamaru." ucapan Yoshino lagi lagi membuat Shikamaru tertegun.
"Aku pasti akan membahagiakannya."
----------000---------
"Sudahlah cepatlah tidur, jangan sampai kau nanti tertidur di altar pernikahan." gurau Yoshino.
"Tidak akan."
Yoshino terkekeh. Shikamaru segera naik ke kamarnya dan mulai membaringkan tubuhnya di kasur.
"Hah, andai saja ini bukan pernikahan misi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Mission ?!
Fanfiction"Kalian berdua harus menikah." . . . "Kenapa harus kami ?!" Misi untuk Shikamaru dan Temari adalah menikah ?! [ 8 Nov 2020 ]