Diculik

1.7K 142 10
                                    

"Akhirnya mereka datang." gumam Temari.

"Menyerahlah, kami sudah mengepung tempat ini, kalian tidak bisa berbuat apa apa !" teriak pria itu.

"Kami tidak akan menyerah semudah itu -ttebayo !" ujar Naruto lantang. Mereka semua mulai saling menyerang. Temari mengeluarkan Tessen yang ia segel di balik gaunnya. Semua tamu yang mayoritas Shinobi itu mulai membantu untuk menyerang sedangkan tamu undangan yang tidak bisa bertarung segera di amankan.

Seluruh Konohagakure dan Sunagakure yang menonton siaran langsung itu langsung heboh dan ada beberapa yang panik. Mereka tidak mengira jika pernikahan itu akan menjadi seperti ini. Semua kamera disana sengaja dihancurkan oleh beberapa Shinobi agar tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebih.

Temari dengan mudah menghabisi semua musuh yang menyerangnya, mereka mengira Temari akan kesulitan bergerak karena gaun yang digunakannya tapi siapa yang mengira bahwa gaun itu sudah dirancang ulang untuk memudahkan Temari bergerak dalam pertarungan dan semua itu tentu saja ide dari Shikamaru.

"Yoshino Kaa - san !" Temari berlari ke arah Yoshino dan mengayunkan Tessennya

"Cih gaun ini kurang lebar." ucap Temari sambil terus menerbangkan musuh musuh yang mendekat. Shikamaru dan Gaara memintanya memprioritaskan dirinya sendiri tapi bukan Temari namanya kalau ia menuruti perkataan mereka begitu saja, apalagi ada seseorang yang membutuhkan pertolongannya.

"Terima kasih, Temari." ucap Yoshino. Temari hanya mengangguk dan kembali memfokuskan dirinya untuk mengalahkan musuh musuh yang seakan tak ada habisnya.

----------000--------

Sudah 3 jam mereka saling bertarung satu sama lain, dari pihak Shinobi Konohagakure dan Sunagakure belum ada yang terlihat kelelahan sedangkan pasukan musuh sudah banyak yang tertangkap dan pingsan. Para Shinobi itu sengaja tidak membunuh para pemberontak karena informasi yang mereka miliki akan sangat berguna.

DUAKH 

Terdengar suara dentuman 2 tubuh yang menabrak pohon.

"SHIKAMARU , GAARA !" Temari kehilangan fokus melihat ' suami ' dan adik bungsunya dilempar sampai menabrak pohon dengan keras. Kelihatannya mereka menabrak pohon itu terlalu keras hingga mereka terlihat akan kehilangan kesadaran.

Banyak pemberontak yang memanfaatkan kesempatan itu dan mulai menyerang Temari bersamaan. Temari sedikit kewalahan karena fokusnya yang sempat terpecah.

Tiba tiba ada seseorang yang memukul tengkuknya dari belakang dengan keras. Temari berhenti mengayunkan Tessennya. Tubuhnya mulai ambruk ke bawah. Sebelum tubuhnya menyentuh tanah, ada seseorang yang menangkapnya dan menggendongnya pergi dari tempat itu. 

Kebetulan, Temari sedang bertarung di wilayah ujung yang agak tertutupi dekorasi bunga. Hal itu lebih memudahkan para pemberontak itu menangkap sang Putri Suna.

"Mundur !" beberapa pemberontak itu langsung mundur begitu mendengar perintah. Semua Shinobi merasa bingung.

"Kenapa mereka tiba tiba mundur ?" tanya Ino.

"Mungkin karena mereka sudah mengaku kalah -ttebayo." ucap Naruto dengan bangga.

"Bodoh ! kalau begitu kita tidak bisa memberantas para pemberontak itu dong." Sakura menjitak kapala Naruto dengan keras. Ia benar benar heran, kenapa saat kekuatan Naruto bertambah kecerdasan dan kepekaannya tidak ikut berkembang ?

"Sepertinya mereka akan mundur untuk sementara waktu." Shino memberikan prediksi.

"APA ADA YANG MELIHAT TEMARI ?!" Teriak Yoshino dengan panik.

"APA ?!" semua orang mulai panik mendengarnya. Mereka mulai menyusuri wilayah sekitar dan melacak chakra Temari tapi percuma saja, dia tidak ditemukan.

"Rokudaime - sama, saya menemukan Tessen milik Temari - san." salah satu Shinobi Konohagakure memberikan Tessen Temari yang ia temukan kepada Rokudaime.

"Bagaimana ini ?!" ujar Hinata agak panik.

"Kita harus terus mencarinya." perintah Kankurou.

"Kau benar Nii - san, Nee - san adalah wanita yang kuat aku yakin dia akan bertahan sampai kita datang." ujar Gaara.

"Kita harus segera menemukan Temari !" mereka semua mengangguk dan mulai berpencar begitu mendengar ucapan Shikamaru.

----------000----------

"Uugh," terdengar lenguhan dari bibir Temari.

"Dimana aku ?" tanya Temari lirih

"Depertinya Hime - sama kita sudah bangun dari tidurnya." Temari mendongakkan kepalanya untuk melihat pria yang berdiri di depannya.

"Bagaimana perasaanmu Hime - sama ?" pria berbadan kekar itu menyeringai dan membelai wajah Temari.

Temari memalingkan wajahnya "Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu." desis Temari, ia tidak sudi di sentuh oleh pria itu dan para pemberontak lainnya.

"Hahaha anda memang sangat menarik ya... Tapi tolong buka mata anda dan lihatlah posisi anda sekarang." pria itu tersenyum mengejek, sambil melihat Temari dengan pandangan merendahkan.

"Cih, dilihat dari manapun posisi ku selalu lebih tinggi dari tikus got sepertimu." Temari balas merendahkan pria itu.

Wajah pria itu terlihat merah, menahan amarah yang sudah ada di ubun ubun.

"Hei, berani sekali kau-"

"Tunggu," suara pria lain terdengar mendekat. Sepertinya ada beberapa pria yang sedang berjalan mendekat.

"Jangan bersikap kasar kepada Hime -sama." ujar Pria berambut biru, wajahnya terlihat tenang.

"Ya ya ya kau selalu saja mudah terbawa emosi, tahanlah sedikit." ucap Pria berbadan pendek yang datang bersama pria berambut biru. Pria berbadan kekar itu hanya mendengus mendengar ucapan kedua rekannya.

Selain ketiga pria itu, ada 3 pria lain yang berdiri di samping mereka.

'mereka pasti ketua kelompok pemberontak yang selama ini kami cari cari.' Batin Temari

"Hah akhirnya para tikus got penakut yang hanya bisa bersembunyi, menampakkan wajahnya." ucap Temari dengan nada meremehkan.

"Sepertinya bibir anda yang terlihat menggiurkan itu busuk juga ya, aku jadi semakin ingin melahapnya." ujar Pria berambut putih dengan tatapan mesum.

"Heh bibir ku, dan seluruh tubuhku sudah menjadi milik 'suamiku' Nara Shikamaru." 

"Tapi kami masih bisa menodainya bukan ?" ucap pria yang memiliki postur tubuh yang kecil. Mereka semua menatap Temari dengan tatapan lapar, mengingat gaun pernikahan yang ia pakai saat ini begitu memperlihatkan lekuk tubuhnya.

"Kau terlihat sangat menggoda loh, Suna no Hime ah atau harus aku sebut, Nara - san."  ucap pria yang memiliki mata merah.

Mereka mulai mendekat ke arah Temari dan akan menyentuh tubuh wanita itu.

"MENJAUHLAH !" teriak Temari, tiba tiba ada angin besar yang mengelilingi tubuhnya, hal itu membuat para pria mesum yang akan menyentuh Temari terpental ke segala arah.

"Hah wanita kurang ajar !" suara yang penuh dengan amarah jelas terdengar dari pria berambut putih.

",Lihat saja, kami akan mencicipimu sebentar lagi, ayo ada banyak hal yang harus kita bicarakan." ucap pria ber rambut biru sambil membersihkan debu di pakaiannya. Mereka meninggalkan Temari di tempat itu sendirian. Sepertinya mereka akan berdiskusi.

'Shikamaru, cepatlah datang !'

Wedding Mission ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang