Temari berjalan jalan mengelilingi Konoha, 2 hari lagi ia harus pulang ke Sunagakure untuk mempersiapkan semua yang ada disana.
Temari berjalan jalan sendiri karena Shikamaru tak dapat mengantarnya, katanya pria berkuncir nanas itu ada jadwal melatih Chunin baru Konohagakure. jumlah Chunin tahun ini lebih banyak daripada yang biasanya. Temari tahu benar mengenai hal itu karena ia dan Shikamaru yang menjadi panita pelaksanaan ujian, sama sepeti tahun tahun sebelumnya.
Temari berjalan jalan melewati deretan bangunan yang berjajar rapi, tiba tiba langkahnya berhenti. Ia melihat Shikamaru sedang berjalan bersama seorang wanita bersurai coklat, mereka terlihat sangat mesra.
Hati Temari berdenyut sakit. Ia tahu, perasaannya kepada pemilik marga Nara itu bukanlah akting. Ia melihat dua orang itu membeli sesuatu di sebuah toko sambil bercanda. Temari tak kuat lagi melihatnya.
Temari berlari ke ruang Hokage dan meminta sumua tugas yang sebelumnya ia tunda, 2 hari setelah Temari sampai ke Konoha, Gaara mengirim surat untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan politik, tapi ia sengaja menundanya karena masih ingin menikmati keindahan Konoha.
Kakashi yang bingung dengan keputusan Temari yang mendadak hanya bisa pasrah dan segera menyuruh seseorang untuk mempersiapkan ruangan kerja Temari.
Temari berusaha menyibukkan dirinya dengan tumpukan dokumen di depannya. Tapi, sekuat apapun ia berusaha, ia tetap tak bisa menghilangkan pikiran dan rasa sakit di dadanya, ia selalu mengingat kejadian yang ia lihat tadi.
Temari membiarkan air matanya keluar tanpa ada niatan untuk ia bendung
"Sebenarnya aku ini kenapa ?" gumam Temari.
Temari merasakan chakra seseorang mendekat, seseorang yang daritadi mengganggu pikiran dan hatinya. Ia cepat cepat menghapus air matanya.
"Temari," Shikamaru membuka pintu ruangan Temari, ia melihat wanita padang pasir itu duduk dalam posisi menunduk
"Ada apa ?"
"Tidak ada." Temari berdiri dan berjalan cepat menjauhi Shikamaru.
Shikamaru berusaha mengejar Temari "Ne Temari !"
Shikamaru mengejar Temari sampai lorong. Ia menangkap pergelangan tangan Temari, menahan wanita itu agar tak berjalan lebih jauh lagi.
"Kau ini kenapa sih ?"
"Lepaskan aku." ujar Temari dingin
"Setelah kau menjawab pertanyaanku." Shikamaru menjawab dengan nada tegas, pemuda itu menatap Temari seakan meminta jawaban, kali ini ia tak akan mengalah membiarkan gadis itu kesal kepadanya begitu saja.
"Ck, kubilang lepaskan aku !" Temari menarik tangannya kuat kuat dan itu berhasil membuat pegangan Shikamaru terlepas.
"Tunggu !" Shikamaru kembali menahan lengan Temari, kali ini dengan lebih kuat.
"KAU INI KENAPA SIH ?! LEPASKAN AKU !" Temari berteriak marah.
"AKU YANG HARUSNYA BERTANYA SEPERTI ITU !" Shikamaru ingin memeluk wanita di depannya, jujur ia merasa bersalah karena sudah membentak 'calon istri' nya itu.
Sebelum Shikamaru berhasil memeluk Temari, ia merasakan ada besi yang cukup tajam di kulit lehernya.
"Menjauh dan lepaskan aku." ucap Temari dingin, ia tidak segan menodongkan kunai ke leher 'calon sumi' nya, mengancam pemuda itu jika sampai berani berbuat nekat dan meluluhkan hatinya.
Shikamaru cukup terkejut dengan nada bicara Temari 'memang apa yang ku lakukan sampai ia begitu marah ?' batin Shikamaru bingung.
Shikamaru menghela napas. Temari berpikir, Shikamaru akan mengalah dan melepaskan tangannya. Tapi yang terjadi sungguh di luar dugaan Temari. Shikamaru menunduk dan memiringkan kepalanya, sengaja menyayatkan lehernya sendiri dengan kunai yang ditodongkan Temari.
Temari membulatkan matanya, ia refleks menjatuhkan kunainya. Temari melihat leher Shikamaru yang sedikit berdarah, Temari panik dan langsung menyeka darah Shikamaru dengan sapu tangan yang di bawanya dengan hati hati. Semarah apapun dia, ia tak tega melihat pria yang ia cintai terluka terlebih lagi luka itu disebabkan olehnya.
Shikamaru menggenggam tangan Temari yang sedang membersihkan lukanya. Ia menarik wanita itu mendekat.
cup
Shikamaru mencium Temari, memeluknya, membelainya dengan lembut. Temari terbuai dengan perlakuan Shikamaru. Ia tak lagi menolak sentuhan dari pria itu, amarahnya hilang. Sungguh, Temari memang sangat mudah luluh dengan segala perilaku lembut pemuda bermarga Nara itu.
"Sekarang, beritahu aku, sebenarnya kenapa kau kesal padaku hm ?" tanya Shikamaru setelah melepas ciuman mereka.
"A-aku tadi m-melihatmu bersama s-seorang w-wanita k-kau...." Temari terlalu malu untuk mengatakannya.
'jadi dia cemburu ya ? kawaii. apa dia juga punya perasaan yang sama denganku ya ?' batin Shikamaru senang.
"Jadi, kau cemburu heh." goda Shikamaru
"A-aku t-tidak cemburu, a-aku ha-hanya marah karena k-kau berbohong, kau punya wanita lain di belakangku bukan ? aku tidak mau kau mengacaukan semuanya ! kalau tidak bisa ya akhiri saja sekarang !" muka Temari sudah semerah tomat, ia mempererat pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada Shikamaru.
"Mengaku saja."
"A-aku tidak c-cemburu !"
"Hahaha baiklah, Sabaku no Temari tidak cemburu." Shikamaru melepas pelukan mereka dan menggandeng Temari ke ruangannya.
"Aku akan menceritakan soal wanita itu." ujar Shikamaru sambil duduk di hadapan Temari
"Wanita berambut coklat yang bersamaku tadi adalah Kaa - san ku, Nara Yoshino." Temari cengo mendengarnya, ia memang tidak begitu memperhatikan wajah wanita yang bersama Shikamaru tadi karena terlalu fokus dengan rasa sakit di hatinya.
Shikamaru tertawa melihat ekspresi Temari
"Hahaha jadi, kau mengira aku berkencan dengan Kaa - san ?" Temari merona malu mendengarnya.
"Tadi, aku bertemu Kaa - san di jalan dan kami memutuskan untuk membeli cincin pernikahan kita, dengan begitu semuanya akan selesai lebih cepat."
Temari semakin merona hebat mendengarnya, rasanya ia ingin lari dari sana sekarang juga "K-kenapa terburu buru ?"
"Aku tak ingin menambah pekerjaanmu jadi aku putuskan untuk menyelesaikan semuanya sendiri, seperti kau yang menyelesaikan semua persiapan di Sunagakure." Shikamaru membelai wajah Temari lembut, Temari tak dapat berkata kata lagi
"Lalu dimana cincinnya ?" Temari melihat Shikamaru dengan wajah penasaran.
"Ada di rumah."
"Hee kenapa tidak kau tunjukkan kepadaku ?"
"Yaah agar bisa jadi kejutan nanti." ucap Shikamaru
"Hahaha kau terjebak dalam rasa cemburu yang sangat merepotkan " Shikamaru kembali tertawa, ia merasa geli saat mengetahui jika Putri Suna itu sedang cemburu kepadanya, sepertinya ia kini bisa sedikit berharap bukan ?
"Sudah, jangan menggodaku."
"Baik baik , ayo aku akan membantu pekerjaanmu." Shikamaru menggandeng Temari menuju ke ruang kerja Temari.
'syukurlah.' batin Temari
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Mission ?!
Fanfiction"Kalian berdua harus menikah." . . . "Kenapa harus kami ?!" Misi untuk Shikamaru dan Temari adalah menikah ?! [ 8 Nov 2020 ]