Restu

2.1K 198 2
                                    

"Aish, mereka benar benar ingin membunuhku." Shikamaru meringis kesakitan, luka yang ia dapat memang cukup parah, disamping itu chakranya juga habis terkuras oleh pasir pasir Gaara yang ternyata sama haus darahnya dengan sang tuan. Ia juga menghirup sedikit racun dari Kankurou.

Klek

"Bagaimana keadaanmu sekarang ?" Temari datang dengan membawa perban pengganti dan makan siang untuk Shikamaru.

"Yah, seperti yang kau lihat." Temari terkekeh dan mendekat ke ranjang Shikamaru untuk mengganti perbannya, Temari melepas perban di tubuh Shikamaru satu per satu dengan telaten.

"Apa hanya kau yang mengganti perbanku ?" tanya Shikamaru, pipinya sekarang sudah sedikit merona karena kulitnya berkali kali bersentuhan langsung dengan kulit Temari.

'tahan Shikamaru, tahan nafsu mu itu, kau tidak ingin mati disini kan ?' batin Shikamaru.

"Kenapa ? apa kau mau wanita lain yang mengganti perbanmu, hm ?" goda Temari, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Shikamaru.

Shikamaru merona sesaat lalu tiba tiba ia terpikir ide jahil yang mungkin cukup gila untuk di lakukan disini.

Cup

Mata Temari membulat sempurna, tangan Shikamaru sengaja mendorong tengkuknya dengan cepat agar bisa berciuman.

'dia gila' batin Temari. Tangan Shikamaru memberi kode untuk memperdalam ciuman mereka dan Temari mengizinkan lidah Shikamaru untuk menjelajahi mulutnya lebih dalam.

Sebenarnya, baik Shikamaru dan Temari, mereka memang sudah merasakan chakra asing yang mengawasi mereka tapi mereka juga mengakui dalam hati, ciuman mereka kali ini juga bukan akting.

Temari mendorong bahu Shikamaru yang sebelumnya menjadi tempat tangannya bersandar untuk menjauh dan menyudahi ciuman mereka.

Temari meraup udara sebanyak banyaknya, ciuman mereka tadi benar benar menguras sebagian besar udara dalam paru parunya.

Shikamaru tersenyum kemenangan melihat sang putri Suna terengah engah. Tangan nya tergerak untuk mengusap bibir wanita di depannya "Lain kali jangan menggodaku lagi." 

Temari menatap Shikamaru dengan sebal dan meneruskan kegiatan mengganti perban 'kekasihnya' yang tadi sempat tertunda.

"Sudah selesai." Temari menatap hasil pekerjaannya dengan bangga dan puas.

"Terima kasih." Temari mengangguk.

"Oh ya, nanti Kankurou dan Gaara mungkin akan menemuimu." Temari membereskan perban perban yang sudah terpakai.

"Apakah tidak ada yang mau kau ceritakan padaku ? aku yakin kau yang menyakinkan mereka."

Temari tertawa pelan "Kau benar, tapi biarkan itu jadi rahasiaku dan kedua adikku."

Shikamaru mengangguk mengerti.

Klek

"Oh, kalian sudah datang ? cepat sekali." kata Temari saat melihat kedua adiknya datang dan berdiri di depan pintu.

"Aku ingin menyelesaikan ini secepat mungkin." ujar Gaara.

"Nara Shikamaru - san gomennasai, sepertinya aku memang terlalu berlebihan dalam mengujimu." Gaara membungkuk meminta maaf.

"E-eh jangan membungkuk seperti itu kazekage - sama, saya mengerti kok anda pasti sangat menyayangi kakak perempuan anda."

"Kau juga jangan terlalu formal dong, kami disini sebagai adik dari Nee - san, santai saja." Kankurou menepuk punggung belakang Shikamaru agak keras. Shikamaru hanya meringis kesakitan.

Wedding Mission ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang